Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Aldian.Rasyid14Avatar border
TS
Aldian.Rasyid14
Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 14 Agustus 1945, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat pada akhirnya diketahui oleh pemuda bangsa Indonesia melalui Siaran Radio BBC ( British Broadcasting Corporation ) London.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke tanah air setelah memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara, Marsekal Terauchi di Saigon, Vietnam. Para Angkatan Baru segera mengadakan pertemuan pada tanggal 15 Agustus pukul 08.00 malam, di ruang belakang laboratorium bakterilogi, Jalan Pegangsaan Timur No.13, Jakarta dibawah pimpinan Chaerul Shaleh. Dan bersepakat bahwa kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan melalui revolusi dan terorganisir, karena pihaknya ingin membicarakan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditentukan tanggal 18 Agustus 1945 dalam rapat PPKI. Sebaliknya, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Subarjo berpendapat bahwa masalah kemerdekaan Indonesia tidak perlu dipersoalkan.
Menurutnya, Jepang telah kalah dalam Perang Pasifik dan yang perlu dihadapi adalah pasukan sekutu yang berusaha untuk mengembalikan kekuasaan bangsa Belanda atas wilayah Indonesia.
Sedangkan golongan pemuda tetap pada prinsip semula, sehingga terjadilah perbedaan pendapat mengenai masalah kemerdekaan antara golongan tua dengan golongan muda. Perbedaan pendapat itu mendorong para pemuda untuk membawa Soekarno-Hatta (Golongan Tua ) ke Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945, agar jauh dari pegaruh pemerintahan pendudukan Jepang. Rengasdengklok dipilih karena berada jauh dari jalan raya utama Jakarta-Cirebon. Di samping itu, mereka dengan mudah dapat mengawasi tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok sehari penuh, menempati rumah warga keturunan Tionghoa yaitu So Ki Song. Para pemuda berupaya menekan keduanya agar secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan tentara Jepang. Namun, upaya itu tidak dilaksanakan. Kedua pemimpinan bangsa Indonesia mempunyai wibawa yang cukup besar, sehingga para pemuda merasa segan untuk mendekatinya, apalagi melakukan penekanan. Sementara itu, melalui pembicaraan Sudancho Singgih dan Soekarno, menyatakan bahwa Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdakeaan Indonesia kembali ke Jakarta. Berdasarkan pernyataan Soekarno, maka pada tengah hari Sudancho Singgih kembali ke Jakarta untuk menyampaikan berita proklamiasi kemerdekaan yag akan di sampaikan oleh Soekarno pada kawan-kawannya dan para pemimpin pemuda.
Saat itu, Di Jakarta sedang terjadi perundingan antara Ahmad Subarjo dengan Wikana. Dari perundingan itu tercapai kata sepakat bahwa Proklamasi kemerdekaan. Indonesia harus diaksakan di Jakarta .Di samping itu, Laksamana Tadashi Maeda mengizinkan rumah kediamannya dijadikan sebagai tempat perundingan dan menjamin keselamatan para pemimpin bangsa Indonesia. Akhirnya, Soekarno-Hatta dijemput dari Rengasdengklok. Jaminan dengan taruhan nyawanya bahwa Proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan itu, komandan kompi Sudancho Subeno bersedia meleas Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta rombongan untuk kembali ke Jakarta. Rombongan tersebut tiba di Jakarta pukul 17.30 WIB.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.1K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gosip Nyok!
Gosip Nyok!KASKUS Official
35.2KThread26.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.