Halo Kaskusers!

Setelah berminggu minggu menjadi silent reader yang setia di SF PEMILU 2014 ini, rasanya saya ingin sekali menyampaikan pendapat pribadi saya.

Niatan saya sih ingin menyampaikan pendapat agar bisa dibaca oleh seluruh Kaskusers setia yang mengikuti perkembangan politik di Indonesia

Diawali dengan deklarasi presiden dari berbagai tokoh besar Indonesia, hingga akhirnya muncul dua nama besar yang maju dalam PEMILU 2014 ini, Pak Prabowo dan Pak Jokowi (saya sebut Pak Prabowo dulu karena beliau mendapatkan nomor urut 1). Sejujurnya saya sempat bingung mau memilih siapa di antara mereka berdua, karena keduanya bisa dibilang memiliki prestasi yang baik. Sebagai contoh, Pak Prabowo yang mencalonkan Ahok (BTP) sebagai Wagub DKI Jakarta dan juga Ridwan Kamil sebagai Walikota Bandung yang bisa dibilang sukses dalam mengemban amanat rakyat DKI Jakarta dan Bandung. Kemudian Pak Jokowi yang sukses di Solo dan juga Jakarta.

Kemudian teman teman saya mulai terpecah menjadi dua kubu, pendukung Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Mereka pun saling memuji dukungannya dan menghina saingannya. Ya, manusia itu tidak sempurna, pasti memiliki kekurangan. Jadi, tentunya presiden yang manusia pun memiliki kekurangan. Kejadian ini terus berlangsung sampai akhirnya keputusan dari KPU pun diumumkan. Saya kira semua "permusuhan" ini akan berhenti di sini, tetapi ternyata tidak dan malahan berlanjut.

Hinaan dan serangan pun datang silih berganti menyerang masing masing kandidat. Tapi, mari kita coba berpikir dengan sudut yang berbeda, berpikir bagaimana jika kita berada di posisi kandidat oposisi.

1. Pak Prabowo
Banyak yang mengatakan bahwa Pak Prabowo itu tidak legowo karena tidak bisa menerima hasil pengumuman dari KPU dan sekarang berakhir di MK. Banyak yang menghujat keputusan Pak Prabowo untuk menempuh jalur hukum ini. Tapi coba kita bayangkan, jika kita sebagai Pak Prabowo sebagai calon presiden mendapatkan data data bahwa terjadi kecurangan dan mengatakan bahwa seharusnya kita menang, tentunya kita akan merasa dicurangi dan menuntut keadilan. Terlepas dari benar atau tidak nya data tersebut, untuk benar atau tidak data tersebut, lebih baik biarkan MK yang memutuskan.

2. Pak Jokowi
Disebut sebagai pegawai partai yang nantinya hanya akan mengurusi kepentingan partai. Apa benar Pak Jokowi akan seperti itu? Selama ini saya tidak pernah melihat Pak Jokowi merugikan rakyat untuk kepentingan partai. Walaupun beliau selama menjadi Gubernur DKI Jakarta sering izin untuk kampanye ke daerah daerah, namun itu adalah bagian tugas dari partai, atau dengan kata lain adalah kewajiban. Berbeda dengan Pak Ahok yang memang dari awal sudah diwakafkan untuk DKI Jakarta, sehingga beliau tidak perlu ikut ikutan dalam aktivitas partai (seperti kampanye).

Saya menyadari bahwa masih banyak poin poin buruk untuk keduanya, tetapi mari kita coba untuk melihat jika berada di posisi mereka. Kedua kandidat memiliki visi dan misi untuk memajukan Indonesia di kancah internasional, lantas bagaimana kita bisa bersaing dengan orang dari luar negeri jika kita sesama Bangsa Indonesia saling berkelahi antara yang satu dengan yang lain?

Untuk pendukung Pak Jokowi, mari kita hormati jalur hukum yang ditempuh oleh kubu Pak Prabowo, terlepas dari hal hal kontroversial yang diangkat oleh media, jika memang bukti bukti yang dibawa tidak valid, tentunya gugatan akan dimenangkan oleh Pak Jokowi.

Untuk pendukung Pak Prabowo, mari kita hormati keputusan KPU yang menyatakan bahwa Pak Jokowi adalah presiden terpilih untuk Indonesia. Dan mengawal jalannya proses hukum yang sedang berlangsung saat ini. Tanpa anarkis dan dengan damai. Jika memang terbukti bahwa bukti bukti yang dibawa adalah valid, tentunya gugatan akan dimenangkan oleh Pak Prabowo.

Proses pemilihan presiden belum selesai karena setiap calon presiden berhak untuk menempuh jalur hukum yang ditetapkan jika merasa tidak puas dengan hasil PEMILU, namun akan lebih elok jika proses ini tidak diwarnai dengan aksi anarkis ataupun hinaan hinaan kasar kepada semua kandidat.

Mohon maaf jika ada kata kata yang menyinggung perasaan Anda, saya hanyalah seorang manusia biasa dengan pendidikan yang biasa saja, namun ingin menyampaikan pendapat pribadi saya kepada khalayak luas.