- Beranda
- Pilih Capres & Caleg
Jika mesin waktu dipakai untuk menyingkap kebenaran
...
TS
septijo
Jika mesin waktu dipakai untuk menyingkap kebenaran
Bagi agan2 semua yang bisa memakai "mesin waktu" dan ada info / fakta yang menarik tolong di share disini..
ini contohnya : hasil temuan di thn 1998 tentang sosok eggi dan fadlizon
[indonesia] SiaR---EGGI SUDJANA DAN FADLI ZON PIMPIN PEMUDA MASJID DAN PREMAN SERBU
Expand Messages
SiaR
Message 1 of 1 , May 25, 1998
Replies: siar@...
EGGI SUDJANA DAN FADLI ZON PIMPIN PEMUDA MESJID DAN PREMAN SERBU MPR/DPR
JAKARTA (SiaR, 22/5/98), Memasuki hari ke lima pendudukan Gedung MPR/
DPR oleh mahasiswa, terjadi peristiwa yang tak baik bagi perjuangan reformasi.
Ribuan umat Islam diback up oleh sejumlah preman diadu dengan mahasiswa. Umat
Islam yang masuk ke Gedung MPR/DPR dengan melantunkan shalawat itu menurut
sejumlah sumber SiaR diarsiteki oleh staf CIDES (yang juga jadi Ketua Serikat
Pekerja Islam), Eggi Sudjana dan think-tanker CPDS, Fadli Zon.
Berita bakal diserbunya Gedung MPR/DPR RI, yang oleh mahasiswa dijadi-
kan ajang untuk mengkampanyekan perlunya niat mengadakan Sidang Umum Istmewa
untuk diteruskan guna mengadili Soeharto dan penolakan terhadap Habibie sebagai
Presiden RI, telah terdengar sejak pagi. Siaran pagi di TV malah menayangkan
gambar massa yang tampaknya telah diorganisir dengan baik itu. Para mahasiswa
sejak pagi juga melakukan konsolidasi dan menjaga keamanan ekstra ketat.
Sejak pk 09.00 Wib ribuan orang mengenakan ikat kepala dan jubah putih
dengan mengendarai truk-truk terbuka membanjiri mesjid di MPR/DPR. Mereka
kebanyakan mengenakan ikat kepala bertuliskan "Reformasi Konstitusional".
Sedangkan truk-truk yang ditumpangi ditempeli spanduk bertuliskan, "Kami
Mendukung Habibie, Reformasi Secara Konstitusional."
Sebelum sholat Jum'at yang dipimpin Kyai M Nur Iskandar, ribuan massa
yang tampaknya kelaparan itu menyerbu dapur umum Suara Ibu Peduli yang dikoor-
dinir Dr. Karlina Supelli. Mereka datang secara bergelombang dengan meneriakkan
"Allahu Akbar".
Suasana tampak tegang. Apalagi saat sebagian mahasiswa yang menolak
Habibie sebagai bagian dari perjuangan reformasi ikut sholat Jumat di tempat
yang sama. Sejumlah orang kuatir dengan bakal munculnya bentrokan antara kedua
belah pihak. Ketegangan kian bertambah saat usai sholat. Lantai IX Gedung
MPR/DPR mengepulkan asap. Sebuah mobil pemadam sempat datang, tapi api sudah
keburu berhasil dipadamkan.
Untuk mengantisisipasi bentrokan, sejumlah mahasiswa Institut Sains dan
Teknologi Nasional (ISTN) dengan jaket hitamnya membuat pagar betis di sejumlah
titik yang dianggap rawan. Dan benar, pada sekitar pk 01.30 ribuan massa Pro
Habibie menyerbu ke halaman utama MPR/DPR. Mereka datang dengan membentang
sejumlah spanduk yang bunyi dan bentuknya seragam, yaitu "Kami Mendukung Prof
Dr. Ing BJ Habibie Sebagai Presiden RI". Ada juga spanduk bertuliskan
"Menentang BJ Habibie Berarti Menentang Konstitusi dan ABRI", yang lain adalah
spanduk hitam bertuliskan "Allahu Akbar".
Sejumlah barisan mahasiswa sempat kocar-kacir menyaksikan kelompok
demonstran aneh tersebut. Sebagian di antara para pendemo bertampang ulama,
tapi sebagian lagi adalah para pemuda berwajah sangar yang mengaku sebagai
preman Tanah Abang. Sebagian lagi tampak terpelajar dan mengaku sebagai pemuda
mesjid.
Namun hanya sesaat, para mahasiswa berhasil konsolidasi dan membuat
barikade. Seorang mahasiswa ISTN yang berjaga-jaga di garis depan sempat
dipukul oleh seorang pemuda bertampang preman hingga perlu dirawat di Posko Tim
Relawan Untuk Kemanusiaan. Dagunya robek dan memerlukan 3 jahitan. Terjadi
perang yel-yel. Para pemuda mesjid, kyai didukung preman terus meneriakkan
yel-yel "hidup Habibie, hidup Habibie" sementara para mahasiswa didukung rakyat
meneriakkan kata-kata "hidup rakyat, hidup rakyat".
Namun massa yang kian banyak dan beringas membuat pertahanan mahasiswa
akhirnya jebol. Sempat terjadi saling pukul dan lempar di antara keduanya. Tapi
kelompok ProHabibie, didukung sejumlah intel berpakaian preman, akhirnya
benar-benar berhasil menguasai teras utama Gedung MPR/DPR RI. Mereka dengan
cepat mengusir para mahasiswa yang mencoba bertahan di balkon bangunan utama.
Keadaan ini berlangsung hingga pukul 14.30 Wib.
Aparat keamanan hanya menyaksikan adegan ini dari kejauhan. Saat Gedung
telah dikuasai kelompok ProHabibie, mereka baru mengadakan apel berdasar
kesatuannya. Mereka tampak siaga untuk mengambil alih Gedung MPR/DPR.. Namun
mereka tak kunjung masuk, sebab sejumlah mahasiswa secara bergelombang datang
memberikan dukungan. Yang lain bertahan di halaman depan dan lapangan bola di
belakang gedung.
Massa ProHabibie yang tampaknya tak memiliki motivasi yang kuat seperti
mahasiswa segera pergi begitu jarum jam menunjuk pk 14.30 Wib. Sebagian dari
mereka balik dengan truk-truk yang mereka tumpangi saat datang. Sebagian lagi
sholat ke mesjid di belakang gedung. "Ah mereka itu kan preman bayaran. Tentu
saja mereka pulang begitu argonya habis," kata seorang aktivis mahasiswa dengan
nada mencibir.
Sekitar pk 15.00 Wib, para mahasiswa kembali berhasil menguasai mik
utama, car call, yang selama ini digunakan sebagai corong mimbar bebas. Petugas
Palang Merah berseliweran membagikan nasi bungkus dan air mineral.
Moral mahasiswa kembali bangkit ketika sekitar 100 anak STM dan SMU
dengan seragam putih abu-abunya datang secara berbaris sambil meneriakkan
"hidup mahasiswa, hidup rakyat".
Hingga berita ini diturunkan, para mahasiswa mencoba kembali merebut
teras utama Gedung MPR/DPR dari kubu pro-Habibie yang didukung sejumlah aparat
keamanan berpakaian preman. Massa terpecah menjadi dua kubu besar yang terkum-
pul dalam beberapa titik terpisah. Tapi jumlah mahasiswa pejuang reformasi yang
menolak Habibie, karena Habibie dianggap antek Soeharto, sepertinya terus
bertambah banyak. Mereka mengepung kembali tempat yang masih dikuasai kubu
pendukung Habibie.***
https://groups.yahoo.com/neo/groups/...ons/topics/442
ini contohnya : hasil temuan di thn 1998 tentang sosok eggi dan fadlizon
Spoiler for nih copas:
[indonesia] SiaR---EGGI SUDJANA DAN FADLI ZON PIMPIN PEMUDA MASJID DAN PREMAN SERBU
Expand Messages
SiaR
Message 1 of 1 , May 25, 1998
Replies: siar@...
EGGI SUDJANA DAN FADLI ZON PIMPIN PEMUDA MESJID DAN PREMAN SERBU MPR/DPR
JAKARTA (SiaR, 22/5/98), Memasuki hari ke lima pendudukan Gedung MPR/
DPR oleh mahasiswa, terjadi peristiwa yang tak baik bagi perjuangan reformasi.
Ribuan umat Islam diback up oleh sejumlah preman diadu dengan mahasiswa. Umat
Islam yang masuk ke Gedung MPR/DPR dengan melantunkan shalawat itu menurut
sejumlah sumber SiaR diarsiteki oleh staf CIDES (yang juga jadi Ketua Serikat
Pekerja Islam), Eggi Sudjana dan think-tanker CPDS, Fadli Zon.
Berita bakal diserbunya Gedung MPR/DPR RI, yang oleh mahasiswa dijadi-
kan ajang untuk mengkampanyekan perlunya niat mengadakan Sidang Umum Istmewa
untuk diteruskan guna mengadili Soeharto dan penolakan terhadap Habibie sebagai
Presiden RI, telah terdengar sejak pagi. Siaran pagi di TV malah menayangkan
gambar massa yang tampaknya telah diorganisir dengan baik itu. Para mahasiswa
sejak pagi juga melakukan konsolidasi dan menjaga keamanan ekstra ketat.
Sejak pk 09.00 Wib ribuan orang mengenakan ikat kepala dan jubah putih
dengan mengendarai truk-truk terbuka membanjiri mesjid di MPR/DPR. Mereka
kebanyakan mengenakan ikat kepala bertuliskan "Reformasi Konstitusional".
Sedangkan truk-truk yang ditumpangi ditempeli spanduk bertuliskan, "Kami
Mendukung Habibie, Reformasi Secara Konstitusional."
Sebelum sholat Jum'at yang dipimpin Kyai M Nur Iskandar, ribuan massa
yang tampaknya kelaparan itu menyerbu dapur umum Suara Ibu Peduli yang dikoor-
dinir Dr. Karlina Supelli. Mereka datang secara bergelombang dengan meneriakkan
"Allahu Akbar".
Suasana tampak tegang. Apalagi saat sebagian mahasiswa yang menolak
Habibie sebagai bagian dari perjuangan reformasi ikut sholat Jumat di tempat
yang sama. Sejumlah orang kuatir dengan bakal munculnya bentrokan antara kedua
belah pihak. Ketegangan kian bertambah saat usai sholat. Lantai IX Gedung
MPR/DPR mengepulkan asap. Sebuah mobil pemadam sempat datang, tapi api sudah
keburu berhasil dipadamkan.
Untuk mengantisisipasi bentrokan, sejumlah mahasiswa Institut Sains dan
Teknologi Nasional (ISTN) dengan jaket hitamnya membuat pagar betis di sejumlah
titik yang dianggap rawan. Dan benar, pada sekitar pk 01.30 ribuan massa Pro
Habibie menyerbu ke halaman utama MPR/DPR. Mereka datang dengan membentang
sejumlah spanduk yang bunyi dan bentuknya seragam, yaitu "Kami Mendukung Prof
Dr. Ing BJ Habibie Sebagai Presiden RI". Ada juga spanduk bertuliskan
"Menentang BJ Habibie Berarti Menentang Konstitusi dan ABRI", yang lain adalah
spanduk hitam bertuliskan "Allahu Akbar".
Sejumlah barisan mahasiswa sempat kocar-kacir menyaksikan kelompok
demonstran aneh tersebut. Sebagian di antara para pendemo bertampang ulama,
tapi sebagian lagi adalah para pemuda berwajah sangar yang mengaku sebagai
preman Tanah Abang. Sebagian lagi tampak terpelajar dan mengaku sebagai pemuda
mesjid.
Namun hanya sesaat, para mahasiswa berhasil konsolidasi dan membuat
barikade. Seorang mahasiswa ISTN yang berjaga-jaga di garis depan sempat
dipukul oleh seorang pemuda bertampang preman hingga perlu dirawat di Posko Tim
Relawan Untuk Kemanusiaan. Dagunya robek dan memerlukan 3 jahitan. Terjadi
perang yel-yel. Para pemuda mesjid, kyai didukung preman terus meneriakkan
yel-yel "hidup Habibie, hidup Habibie" sementara para mahasiswa didukung rakyat
meneriakkan kata-kata "hidup rakyat, hidup rakyat".
Namun massa yang kian banyak dan beringas membuat pertahanan mahasiswa
akhirnya jebol. Sempat terjadi saling pukul dan lempar di antara keduanya. Tapi
kelompok ProHabibie, didukung sejumlah intel berpakaian preman, akhirnya
benar-benar berhasil menguasai teras utama Gedung MPR/DPR RI. Mereka dengan
cepat mengusir para mahasiswa yang mencoba bertahan di balkon bangunan utama.
Keadaan ini berlangsung hingga pukul 14.30 Wib.
Aparat keamanan hanya menyaksikan adegan ini dari kejauhan. Saat Gedung
telah dikuasai kelompok ProHabibie, mereka baru mengadakan apel berdasar
kesatuannya. Mereka tampak siaga untuk mengambil alih Gedung MPR/DPR.. Namun
mereka tak kunjung masuk, sebab sejumlah mahasiswa secara bergelombang datang
memberikan dukungan. Yang lain bertahan di halaman depan dan lapangan bola di
belakang gedung.
Massa ProHabibie yang tampaknya tak memiliki motivasi yang kuat seperti
mahasiswa segera pergi begitu jarum jam menunjuk pk 14.30 Wib. Sebagian dari
mereka balik dengan truk-truk yang mereka tumpangi saat datang. Sebagian lagi
sholat ke mesjid di belakang gedung. "Ah mereka itu kan preman bayaran. Tentu
saja mereka pulang begitu argonya habis," kata seorang aktivis mahasiswa dengan
nada mencibir.
Sekitar pk 15.00 Wib, para mahasiswa kembali berhasil menguasai mik
utama, car call, yang selama ini digunakan sebagai corong mimbar bebas. Petugas
Palang Merah berseliweran membagikan nasi bungkus dan air mineral.
Moral mahasiswa kembali bangkit ketika sekitar 100 anak STM dan SMU
dengan seragam putih abu-abunya datang secara berbaris sambil meneriakkan
"hidup mahasiswa, hidup rakyat".
Hingga berita ini diturunkan, para mahasiswa mencoba kembali merebut
teras utama Gedung MPR/DPR dari kubu pro-Habibie yang didukung sejumlah aparat
keamanan berpakaian preman. Massa terpecah menjadi dua kubu besar yang terkum-
pul dalam beberapa titik terpisah. Tapi jumlah mahasiswa pejuang reformasi yang
menolak Habibie, karena Habibie dianggap antek Soeharto, sepertinya terus
bertambah banyak. Mereka mengepung kembali tempat yang masih dikuasai kubu
pendukung Habibie.***
https://groups.yahoo.com/neo/groups/...ons/topics/442
Diubah oleh septijo 09-08-2014 04:46
anasabila memberi reputasi
1
1.2K
Kutip
6
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
22.5KThread•3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok