Berbeda dengan dua merk yang telah kami bahas sebelumnya, adidas dengan Battle Pack-nya dan Puma dengan Tricks-nya, Nike tidak memberi nama khusus bagi lini sepatu Piala Dunia 2014-nya. Meski demikian, raksasa produk olahraga asal Amerika Serikat ini memiliki senjata rahasia berupa teknologi (atau menurut beberapa pihak, mungkin hanya gimmick) yang tidak dimiliki kedua pesaingnya tadi. Mari kita bahas satu-satu silo yang diandalkan Nike pada perhelatan akbar sepak bola 2014 lalu beserta keunikannya.

Nike Mercurial Vapor Superfly IV

Sepatu tipe speed yang dimiliki Nike dipersenjatai dengan teknologi terbaru yang dimiliki Nike: kabel Flywire dan Flyknit upper. Kabel Flywire merupakan teknologi mutakhir yang digunakan juga pada pembuatan baju astronot. Ia terhubung pada outsole dan memberi kekuatan ekstra pada sepatu namun tidak menambah bobotnya secara signifikan. Teknologi ini terakhir kali digunakan oleh Nike pada tahun 2012 dan kembali diperkenalkan pada event Piala Dunia 2014 lalu. Flyknit upper sendiri merupakan upper dengan bahan rajut dengan tekstur mikro yang memungkinkan upper sepatu menjadi sangat tipis namun tetap memiliki kekuatan dan ketahanan seperti upper bahan lainnya. Upper yang tipis namun kuat memberi sensasi bermain bola dengan kaki telanjang atau seperti menggunakan kaos kaki. Nike Mercurial Superfly IV ini sendiri digunakan oleh megabintang Nike, Cristiano Ronaldo serta bintang lainnya seperti Franck Ribery dan Eden Hazard. Warna yang dipilih oleh Nike untuk Mercurial Vapor Superfly IV ialah Hyperpunch (err, come again?) / Gold.

Nike Magista Obra

Sepatu yang menggantikan lini CTR360 ini ditujukan untuk memberikan feel sentuhan bola tanpa distraksi bagi para playmaker kelas dunia seperti Andres Iniesta dan Mario Gotze. Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, teknologi Flyknit upper yang digunakan pada Magista Obra ini sangat tipis namun tidak mengorbankan kekuatan dan ketahanan materialnya. Diperkenalkan kepada khalayak dunia pada Maret 2014 lalu dengan slogan "Football will never be the same", Nike Magista berhasil mencuri perhatian para football boots enthusiast dengan konsepnya yang revolusioner: serasa bermain bola hanya dengan kaos kaki. Warna yang dipilih oleh Nike untuk sepatu ini ialah Volt / Hyperpunch.

Nike Hypervenom Phantom

Ketika pertama kali diperkenalkan, Nike Hypervenom sepertinya bukan pengganti yang sepadan bagi sepatu tipe power milik Nike, T90. Namun begitulah langkah yang diambil oleh Nike, sepatu power legendarisnya digantikan dengan sepatu tipe agility. Kelangkaan material sepatu organik sepertinya menjadi faktor yang mendorong Nike untuk memperbanyak silo dengan material sintetis dan menonjolkan bahan yang ringan namun kuat. Kasus yang sama juga terdapat pada Nike Hypervenom. Dibalut oleh material sintetis NikeSkin, Hypervenom memiliki tekstur 3D yang (katanya) memberikan sentuhan bola yang superior bagi para pemain. Dengan warna Hyperpunch / Gold, Nike Hypervenom digunakan oleh bintang Nike seperti Neymar, Wayne Rooney, dan Danny Welbeck.

Nike Tiempo Legend V

Lini produk sepatu bola Nike satu-satunya yang masih mempertahankan tradisi sepatu bola konvensional, Nike Tiempo Legend memiliki upper berbahan K-Leather yang lembut. Sentuhan klasik pada sepatu ini dipertahankan oleh Nike dengan paduan teknologi ACC sehingga memungkinkan sepatu ini digunakan pada kondisi cuaca apapun tanpa mempengaruhi tekstur kulit sepatu secara signifikan. Senada dengan Magista, Tiempo Legend pada Piala Dunia 2014 ini mengusung warna Volt / Hyperpunch. Jerome Boateng dan Andrea Pirlo menjadi bintang yang mengenakan Nike Tiempo Legend V pada Piala Dunia 2014 lalu.