Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alatuji2014Avatar border
TS
alatuji2014
Lightmeter Terpisah : Metering Cahaya Terbaik Untuk Fotografi
Dalam artikel ini kita akan eksplore lebih dalam apa itu metering. Sebagai praktik letakkan tiga buah baju masing-masing dengan warna putih, hitam dan satu baju berwarna lain berdekatan. Setelah dilakukan metering pada ketiga baju tersebut maka akan tampak hasil kecerahan foto yang berbeda. Mengapa hasilnya bisa berbeda padahal sumber cahayanya sama?

Baju hitam cenderung memberi speed lambat dari perhitungan metering-nya, sedangkan baju putih sebaliknya. lightmeter mengukur “kecerahan” apa pun untuk dijadikan gray 18 persen di foto nantinya. Itu prinsip utama metering. Gray 18 persen adalah abu-abu dengan kepekatan optis 18 persen. Anda bisa beli graycard 18 persen di toko foto.

Pertanyaannya mengapa 18 persen ?. Jadi sebenarnya kita bisa mengukur ke kulit manusia dalam setiap pemotretan dengan standar kulit orang Eropa. Untuk kulit Melayu (yang umumnya lebih gelap daripada bule), Anda bisa mengkompensasi metering nya dengan MINUS agar sesuai. Dan untuk kulit yang sangat putih kompesasikan ke PLUS. Jadi rumusnya :
Kompensasi MINUS dalam metering, jika rata-rata kecerahan yang Anda potret kira-kira lebih gelap daripada gray 18%.
Kompensasi PLUS, jika area yang Anda potret “rasanya” lebih terang daripada gray18%.

Memotret secara umum melakukan metering dari pantulan cahaya yang kembali ke kamera. Tapi pengukuran metering terbaik adalah dengan mengukur cahaya langsung dari sumbernya dengan lightmeter terpisah.

Lightmeter jenis ini merupakan alat uji untuk mengukur intensitas cahaya atau mengukur jumlah cahaya yang masuk melaluialat uji ukur cahaya ini. Dalam fotografi, pengukur cahaya yang sering digunakan untuk menentukan eksposur yang tepat untuk foto. Biasanya lightmeter akan mencakup sebuah komputer, baik digital atau analog.

Untuk mendapatkan hasil foto yang bagus haruslah didukung oleh metode/tekhnik dan ilmu tools sebagai contoh ilmu metering. Tentunya kedua hal ini tidak dapat dipisahkan. Teknik foto tinggi yang dimiliki oleh seorang fotografer belum tentu menghasilkan gambar yang baik tanpa menggunakan ilmu metering yang benar. Begitu juga sebaliknya lightmeter mahal yang digunakan oleh seorang fotografer tidak akan mengasilkan gambar yang bagus jika memotret objek dengan model membelakangi cahaya atau kembang api.

sumber : www.alatuji.com
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
1.7K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Photography
PhotographyKASKUS Official
14.2KThread4.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.