[img][img][/img][/img]

jaman sekarang (kalau dimasyarakat) orang dikatain pinter jika :
1. ranking 3 besar di sekolahan
2. bisa diterima di sekolah atau perguruan tinggi favorit
3. tingkat pendidikan yang tinggi
4. sering minum tolak angin
5. ummm.... terus apa lagi ya , gan?

ketika kita gak termasuk dari salah satu kriteria diatas, terus kita boleh merasa bodoh gitu aja?
hmm... kayaknya sih enggak, gan.

yang belajar tentang psikologi pasti akan mengatakan bahwa kita semua adalah orang pintar (terutama bagi pemegang paradigma humanistik.
kali ini guwe mau berbagi hal yang guwe dapet dari belajar psikologi pake teorinya spranger.

setelah membacanya, agan bakal tau bahwa agan sebenernya pinter loh, meski gak melulu harus memenuhi satu diantara kriteria diatas. penasaran?

jika agan sering ranking 3 besar disekolahan, diterima di sekolah atau perguruan tinggi favorit, rajin belajar, suka bereksperimen, suka tentang sains, agan termasuk orang yang dominan dalam ilmu pengetahuan.

spranger sih nyebutnya sebagai manusia teori

kalau agan ketika melihat suatu barang, kemudian terbersit pemikiran untuk menjadikannya sebagai ladang penghasil uang, agan termasuk orang yang pinter dalam hal ini.

spranger nyebutnya sebagai manusia ekonomi. kita nyebutnya mata duitan kali ya.
(kalau dalam tokoh kartun upin-ipin. manusia ekonomi ini tu si mail)

ini adalah orang yang corat-coret dikertas bekas pake pensil (misalnya) tapi bisa menjadi sesuatu yang indah. atau yang suka bikin suara-suara dari mesin tik, tapi bisa memproduksi alunan lagu yang bagus. atau bisa jadi, agan yang bisa bikin cerita-cerita lucu di kaskus juga bisa.

spranger nyebutnya sebagai manusia estetis.

orang ini akan mudah menerima pelajaran-pelajaran agama dan sangat antusias didalamnya.
bisa jadi orang ini ketika bertemu ada yang mencontek ketika ulangan, ia akan memberi ceramah-ceramah.
ketika ada yang buang sampah sembarangan, kemudian menegurnya dengan surat-surat dalam kitab suci misalnya.

spranger nyebutnya sebagai manusia agama

orang ini sangat pintar dalam menjalin hubungan dengan orang lain damn tidak segan-segan untuk segera membantu ketika ada orang lain yang memerlukan bantuan.

spranger nyebut ini sebagai manusia sosial

bisa jadi orang yang pintar tentang politik ini muncul sebagai wujud manusia yang sangat antusias ketika membicarakan masalah calon presiden beirut yang tidak terima kekalahannya dalam pemilu. atau sangat berkoar-koar karena calon presiden zimbabwe yang telah melakukan kecurangan selama pemilu. atau bisa jadi, orang yang pintar tentang politik ini adalah orang yang suka memimpin. suka nyuruh-nyuruh, suka menjadi atasan dalam kepanitiaan acara tertentu.

spranger menyebutnya sebagai manusia kuasa/politik/kenegaraan