Akhir 2009 bermimpi untuk belajar di Eropa atau USA. Sayangnya saat itu hanya punya satu info beasiswa, lewat beasiswa Kementrian Kominfo! dengan syarat telah bekerja di negeri atau swasta selama 2 tahun. 2010 masuk sebagai calon pegawai pemda, berencana mengabdi di 2011 dan 2012. LoA conditional dari Universitas di Perancis telah didapatkan, dan 2013 rencananya akan apply beasiswa.

Godaan muncul ketika pertengahan 2012 datang tawaran beasiswa untuk kuliah di salah satu kampus terbaik Indonesia. Ditambah kebutuhan dan rekomendasi daerah, sepertinya ini lebih menarik dan aplikatif. Tidak dipungkiri, disini mendapat banyak pencerahan. Ilmu riset, lingkungan akademik yang keren, jatuh cinta dengan ilmu manajemen, terjun ke bisnis, lingkungan agamis, melanjutkan program hafiz, dll. Komplit, disini semua ada.

Salah satu yang berkesan adalah ketika bertemu dengan para pemimpi. Tidak hanya bermimpi, tiap hari mereka melangkah mendekati. Di kampus inilah bertemu dengan calon menteri PU 2025, kepala KBRI Belanda 2030, dirut BUMN Mandiri 2030, dirut Islamic Bank Development 2040, staf ahli ekonomi PBB 2025, dan banyak lagi.

Ah, semakin belajar semakin merasa kurang, sepertinya memang harus belajar di salah satu negara edukasi terbaik di dunia. Lagipula role modelnya banyak, dosen2 dan senior kami, dan mereka telah memberi bukti. Bahkan ada testimoni, seorang yang disleksia dengan belajar sungguh2 berhasil kuliah di luar negeri. Kalau begitu, ijinkan untuk kembali merangkulmu, sang mimpi. Maafkan, kami pernah mengkhianati

Ya, mimpi kembali ditancapkan. Kali ini harusnya lebih mantap, karena didahului dengan riset atas melimpahnya informasi, strategi, rencana pengembangan diri, rencana pasca mimpi, dukungan keluarga dan teman, serta kontribusi untuk negeri. Terpenting pembeda utamanya adalah tidak lagi berharap pada lembaga, tapi menggantungkannya pada sang ilahi. Mudah2an diberikan yang terbaik, dan di ridhoi.

Mumpung moment baik kali aja cepat diijabah. Mau bareng? Yuk mari. Selamat datang di barisan pemimpi, selamat memantaskan diri. Admisi admisi!!

Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia. Berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya

Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa

Menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga. Bersyukurlah pada yang kuasa, cinta kita di dunia, selamanya

Jangan berhenti mewarnai, Jutaan mimpi di bumi

(Nidji)