Memanggil seolah olah tidak terucap.

Menoleh cepat tanpa arah

Kita pun terdiam seolah olah aku yang salah.

Dalam lirih aku terpaku. Terpaku akan “apasalahku?”

Gemeralap malam tertawa dan bertanya. Engkau siapa?

Dengan lantang dan jelas aku menjawab. “Aku ya aku, kamu ya kamu”

Semakin jadilah tawanya bagai lucunya gemercik hujan di panas hari.

"Dia siapa?", lanjutnya

Terdiam jawabku.

Jauh memang…

Tak terlihat pastinya…

Aku berbicara dengan siapa?

Harapku? Bukankah harapan membuat segalanya menjadi dekat?

Buta kah engkau?

Jelaslah aku dapat memandang jarak yang jauh itu

Tuli kah engkau?

Aku menjawab pertanyaanmu

Lalu apa yang kau pikirkan?

Benarkah harapku ini akan jadi kenyataan