Karena semua mengkaitkan nya dengan Agama. Israel dan Palestina itu berperang karena wilayah, bukan agama. Karena mereka berperang karna wilayah maka lebih baik kita memikirkan bangsa kita sendiri. Dan saya prihatin terhadap korban palestina yg tidak berdosa, akibat ulah Pejuang HAMAS Palestina itu sendiri.
Masalah wilayah mereka jadi biarlah itu menjadi urusan mereka. kalau ada masalah di indonesia itu baru akan menjadi urusan kita bersama. maksud saya , kita jangan mudah terprovokasi oleh orang-orang yg tidak bertanggung jawab.
Kalau Anda beralasan ini adalah soal kemanusiaan, Indonesia ini bnyak orang korupsi yg mengambil hak-hak orang miskin, itu juga masalah kemanusiaan bung. mending urus bangsa sendiri aja dan lawan ketidak adilan di negeri ini.



Kami Israel memaafkan Hamas ketika mereka membunuh anak2 kami dan kami bertahan untuk melindungi anak2 kami dengan menyerang balik, tetapi mereka memaksa kami untuk membunuh anak2 mereka karena mereka memaksa kami dengan cara mereka bersembunyi dibalik anak2 mereka. Anak2 kami sedikit yg gugur karena tentara kami melindungi anak2 dan Istri mereka bukan sebalik nya.

Pernyataan Dubes Palestina yang Mengejutkan

JAKARTA, PedomanNEWS.com – Tidak banyak yang tahu bahwa persentase terbesar penduduk di Palestina adalah penganut yahudi bukan muslim atau nasrani yang selama ini dikenal. Hal ini disampaikan oleh Duta besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi ketika ditemui dalam seminar memperingati Hari Internasional Solidaritas untuk Palestina yang berlangsung di Auditorium Yustinus Universitas Atmadjaya, Jakarta Rabu (30/11/2011)

“Di Palestina 50% penduduknya beragama Yahudi dan sisanya beragama Kristen dan Muslim yang berada di daerah Tepi Barat dan Yerusalem.” Ujarnya.

Mehdawi juga heran dengan beberapa orang dan kelompok yang selalu berteriak “alahu akbar” mendukung Palestina dan mengutuk Israel tetapi mereka tidak tahu permasalahannya yang terjadi di Palestina,

“Saya bingung dan heran dengan isu dan teriakan “alahu akbar” dari orang-orang terhadap yang terjadi antara Palestina dan Israel padahal mereka tidak tahu apa-apa dan tidak ada peran sama sekali untuk membantu kami, nol besar.” Ungkapnya

Terkait dengan Indonesia, Palestina membutuhkan bantuan dari Indonesia karena dengan pengalamannya dalam politik dan demokrasi serta sejarah perjuangan mereka selama 350 tahun.

Tanggal 29 November oleh PBB ditetapkan sebagai Hari Internasional Solidaritas terhadap Palestina pada Sidang Umum PBB 12 Desember 1979. Tanggal ini dipilih karena pada 29 November 1947 PBB menerapkan resolusi 181 (II) atau yang dikenal dengan nama Partition Resolution.

Resolusi ini mengatur pembagian Palestina menjadi dua, negara Yahudi dan negara Arab, dengan Yerusalem sebagai corpus separatum kedua wilayah. Namun, hanya satu negara yang lahir dari resolusi ini, yaitu Israel. Sementara Palestina masih diragukan kedaulatannya, bahkan oleh PBB sekalipun.


Masukan buat Anda smua:

Ini adalah kebencian yang dipupuk terus sejak ribuan tahun lalu. Agama disalah-gunakan oleh orang2 Timur Tengah untuk mempropagandakan kebencian ini keseluruh dunia. Kitapun termakan propaganda itu lalu ikut membenci juga tanpa berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. mending ngurus dalam negeri dulu ketimbang heboh.
sodara sendiri diurusin, barulah sodara jauh (beda negara) ngapain jauh-jauh mikiran palestina segala, Emang sih dia termasuk sodara muslim kita juga (kalo disitunya Muslim).
Yang tetangga dekat yang juga muslim malah ndak dipikiran Lebay....
Sebenarnya dari dulu Palestina memang mayoritas adalah Yahudi (minimal ada keturunan darah Yahudi). Hanya dibutuhkan otak yang mau terbuka untuk bisa mengerti dan memahami SEJARAH pertikaian Timur Tengah. Kalau orang yang paham sejarah, ia akan diam-diam aja, nggak teriak-teriak dijalan untuk Palestina. Jadi kadang-kadang saya heran juga, kalau ada yang teriak-teriak solidaritas atas Palestina dan memaki Yahudi, padahal justru dengan mendukung Palestina, ia sudah mendukung Yahudi itu sendiri.