Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

VanDeLevAvatar border
TS
VanDeLev
[CERPEN] Stupid Wish
Kadang hal yang diharapkan berbeda dengan kenyataan. Orang menganggapnya sebagai takdir. Di situlah perasaan bermain memegang peranannya, salah satunya adalah cinta. Apa yang dialami Levi memang biasa, terjadi pada manusia umumnya. Tetapi ini menjadi luar biasa, ketika ia merasa bahwa simpatinya seperti pungguk merindukan bulan.

Sudah dua minggu ia memendam seribu rasa yang membuat jantungnya berdebar kencang saat melihat sang pujaan hatinya. Degupan yang sungguh terasa seolah-olah memaksanya masuk ke alam yang hanya hal indah tertulis disana yaitu alam cinta.

“Kita duduk sini aja. Ayo dong ceritain gebetan barunya,” tiba-tiba terdengar suara lembut terdesir ditelinga yang mengusik lamunan Levi.

“Iya... ci, mumpung kita ngumpul nih,” jawab Fanni.

“Masak sih lo main rahasiaan sama Gerlis,” tutur temannya lagi.

“Udah, Napa Sih Loh Ganggu gua aja. Nanti juga Gua bakal cerita”, ujar Levi sambil berlari kecil ke kantin menghindari temannya yang banyak bertanya. Bukannya hati tak ingin bercerita atau sombong dirinya, namun terkadang hal yang bernama cinta ini butuh waktu untuk direnungkan sendiri, karena hanya hati kexil yang dapat merefleksikannya.

Jelas aja Gerlis jadi pada heran dengan tingkah laku Levi yang mendadak jadi berbeda seperti biasanya.

***


Ketika Levi sedang asyik duduk menikmati minuman ringannya, Ia mendadak gugup. Zily cowok tampan yang ditaksirnya itu ada di meja belakangnya. Saat sedang bersama dengan Gerlis aja Levi sudah nervous, apalagi sekarang ia sendirian. Serta merta dengan indra pendengarannya yang dipertajam bagaikan burung hantu menanti mangsa, Levi menguping apa yang sedang di bicarakan Zily dengan teman-temannya itu.

“Jadi bener nih, dia tinggal di Cawang?” tanya Aloy.

‘Degh’, Levi nyaris tersentak. Bukankah itu tempat dimana ia menjalani hidup bersama keluarganya beberapa tahun ini? Karena dia hansip disana *maaf maksud Tees kenal dengan anak sebayanya." , jadi ia kenal hampir semua penghuninya. Kayaknya nggak ada yang seumuran dia, rata-rata sudah kuliah dan kerja. Rasa ingin tahunya semakin memuncak.

“Iya, dia anak kelas satu juga. Gue memang naksir dia. Soalnya dia manis banget, pintar dan baik. Pasti banyak saingan Gue Makanya Gue jaga jarak biar dia penasaran,” suara Zily terdengar riang.

Jantung Levi berdebar kencang bagai genderang mau perang. Ia mengingat-ingat kalau selain dia ngak ada lagi anak kelas satu SMA tinggal di jalan itu. Kalau masalah kecerdasan otak, Levi memang selalu jadi juara satu sejak semester pertama. Semuanya sempurna. Mungkin yang dimaksud Zily itu dirinya?.

“Wah, playboy satu ini sudah bertekuk lutut. Terus kapan dong Elo nembak dia?” desak Aloy.
“Oh my god,” Levi nyaris pingsan.
“Eh, ngomong-ngomong siapa namanya?” tanya temannya lagi.
“Levi,” jawab zily.

Kali ini levi nyaris nggak mampu menahan diri. Ingin rasanya ia melompat dan berteriak, kalau saja nggak ingat di mana dia berada sekarang. Ini benar-benar keajaiban.

‘Zily naksir Aku. omg Berita ini wajib diceritakan pada Gerlis, begitu panggilan akrab Gengya Levi.


***


“Elu ngelamunin Siapa tadi siang Lev?” Tanya Valencia di BBMnya Levi.

“Iya Vi, jangan-jangan Lu kesambet tadi, Gua khawatir tau emoticon-Kagets” timpal Fani.

“Bukan begitu Vi, Kalau emang Zily naksir Elu, kok Lu bisa tenang aja sih?” kata Lusi.

“Kan Zily sendiri yang bilang dia sengaja jaga jarak biar surprise, Iya kan Vi”, Ayu mencoba menengahi adu mulut mereka, via BBM.

“Udah deh, kalian tenang aja. pokoknya mulai besok, Gue akan jadi cewek paling happy di dunia emoticon-Malu (S)” ujar Levi.

Setelah mematikan BBMnya, bel rumah berbunyi. Dengan ceria Levi menghambur ke pintu, tapi ternyata yang datang Kak Christo, pacar kakanya, Jessy. Keduanya lalu pergi. Sementara Papi dan Mami sudah keluar dari sore katanya sih mau menjenguk teman papi yang sakit. Di rumah kini hanya ada Levi dan Jessy.


***



“Levi bangun! Kok tidur diruang keluarga?” suara Mami terdengar sayup. Levi membuka matanya, ternyata Papi dan Mami sudah pulang.

“Oh iya.., Zily! Oh My God setengah sepuluh malam” Levi melompat dari kursi. Dan Ia menyadari Kalau Zily tidak datang hari ini. Levi jadi bingung.

‘Jadi yang dimaksud Levi, sama Zily siapa dong’, tanya Levi dalam hati.

Levi teriak laper daripada stres mikirin Zily lebih baik Ia mengisi perutnya yang keroncongan. Dengan jurus manjanya, Papi dan Maminya akhirnya setuju dengan Levi makan malam di luar.

Ketika melewati rumah Bu Rahayu, Levi melihat seorang gadis cantik keluar dari rumah diikuti seorang cowok, yang ternyata adalah Zily. Cowok yang selama ini dia impi-impikan ternyata sedang bermesraan dengan wanita lain. Terang aja, Levi jadi ingin menangis lantaran sedih hatinya.

Dengan gemetar Levi bertanya pada Mami.

“Siapa cewek itu Mi?

“Oh, dia Lavira. Tau gak”.

“Gak Mi. Kan Mami belum bilang ke Levi”.

“Oh Iya. Dia itu namanya Lavira. Tau gak”.

“Gak Mi. Kan Mami belum cerita juga”.

“Oh Iya. Dia panggilannya juga sama kayak Kamu, Levi”.

Lemas sudah Levi, ketika menyadari bahwa Impian Bodohnya menjadi kenyataan. Lagi, Kalau Zily memang suka sama Dia kenapa juga gak Ngomong langsung di sekolah tadi siang.

“Levi gak laper Mi. Levi mau piulang”.

Papi dan Maminya jelas aja jadi bingung dan hanya bisa menarik nafas, melihat kelakuan anak bungsunya.

Abis Simak
Spoiler for Help Me 1:


Spoiler for Help Me 2:


Spoiler for Help Me 3:
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
906
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.