KBRN, Jakarta : Keberhasilan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) menyelenggarakan hitung cepat (Quick Count) dan hasilnya paling mendekati dengan hasil (real count) yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada penghitung suara pemilu legislatif 2014, menunjukan kredibilitas RRI yang bisa dipertanggung jawabkan termasuk dari sisi metodologi dan integritas.

Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Senin (12/5/2014).

“Kedepan ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat atas hasil yang cepat namun disampaikan secara kredibel. Ini patut diapresiasi. RRI sudah bekerja dengan baik, tidak hanya kecepatan namun juga kredibelitas,” ucapnya.

Salah satu administrasi dalam pemilu modern adalah hasil pemilu dapat diketahui dengan cepat. Keberadaan lembaga hitung cepat dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Apabila masyarakat harus menunggu hasil resmi dari KPU yang memakan waktu hingga 1 bulan, tidak menutup kemungkinan masyarakat akan berasumsi terjadi kecurangan dalam perhitungan suara.

Kehadiran lembaga hitung cepat dapat menjawab kekhawatiran dan mematahkan keraguan masyarakat akan kecurangan pemilu.Khusus hitung cepat RRI, selain menjawab keingintahuan masyarakat akan hasil pemilu, juga semakin menegaskan posisi RRI hanya untuk melayani masyarakat Indonesia.

“Ini menjawab betul-betul memberikan kontribusi untuk pemilih kita.Ini memberikan kepercayaan bagaimana metologi dan integritas dipegang. Kepentingan RRI sudah terjawab yaitu melayani pemilih dan publik dalam mendapatkan informasi yang cepat dan akurat”.

Keberhasilan RRI dalam hitung cepat juga semakin menguatkan bahwa apabila kepentingan publik didahulukan ketimbang kepentingan bisnis maka hasilnya pun akan kredibel. “Akan menghasilkan integritas dan kredibelitas yang baik,” tutur Titi. (Sgd/DS)
Sumber

KBRN, Jakarta : Peneliti utama hitung cepat RRI, Hendrasmo, membeberkan keberhasilan hitung cepat yang dilakukan oleh LPP RRI sehingga hasilnya benar-benar mendekati hasil yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk pemilihan umum legislatif.

Pada dasarnya ada beberapa variabel yang dapat menunjang keberhasilan lembaga hitung cepat, diantarnya adalah sampling, metodologi, tipologi dan sumber daya manusia.

Menurut Hendrasmo, metodologi yang digunakan dalam hitung cepat RRI pada dasarnya sama dengan lembaga hitung cepat lainnya, yaitu multistage random sampling. Namun keunggulan RRI yang tidak dimiliki oleh lembaga hitung cepat lainnya adalah pengorganisasian SDM.

“RRI punya organisasi yang unik karena bagian dari birokrasi. Hampir stasiun radio terlibat dalam hitung cepat. Ada 68 stasiun dan 74 korlap yang mensupervisi,” kata Hendrasmo, dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Senin (12/5/2014).

Hendrasmo yang juga pernah terlibat di lembaga survei lainnya, membandingkan SDM yang dimiliki oleh lembaga hitung cepat RRI dengan lembaga survei sejenis. RRI memiliki 74 korlap sementara yang lain hanya 23 korlap atau korwil.

“Semakin banyaknya korlap maka akan semakin meningkatkan kontrol,” tegasnya.

Sementara itu Direktur Utama LPP RRI, Rosarita Niken Widiastuti, mengatakan selain SDM, salah satu keunggulan hitung cepat RRI adalah teknologi.

“Teknologi mengawal quick count kita, karena begitu data input yang masuk tidak cocok dengan rencana semula, misal TPS ada pemiliknya 300 orang namun melonjak 400 orang maka sistem akan menolak. Disinilah kecanggihan sistem yang dimiliki oleh RRI,” tutur Niken.

Dalam hitung cepat, RRI menempatkan 2000 relawan yang rutin mengirimkan hasil sementara di TPS amatan. Kelebihan lain, relawan selain mengirim data juga dapat mengirimkan audio dan teks sehingga beritanya benar-benar valid. (Sgd/Foto:Sugandi/DS)
Sumber

KBRN, Jakarta: Setelah sukses menyelenggarakan hitung cepat/Quick count Pemilu Legislatif 9 Apil lalu, kini Radio Republik Indonesia (RRI) kembali mengadakan hitung cepat Pemilihan Presiden (Pilpres) Rabu (9/7/2014).

Direktur Utama LPP RRI, Rosarita Niken Widiastuti mengharapkan, kesuksesan hitung cepat pileg lalu tidak menjadikan RRI berbangga hati, namun harus lebih baik lagi. Terlebih RRI akan mengadakan hitung cepat bagi pilpres 2014.

“Semoga kesuksesan lalu tidak membuat RRI berbangga dulu, namun RRI mesti lebih bekerja keras untuk mensukseskan kembali hitung cepat pilpres kali ini,” ujar Niken saat berbincang bersama Radio Republik Indonesia, Senin (7/7/2014) di Jakarta.

Sementara itu Kepala Puslitbang RRI, Sutrisno Santoso mengatakan, sebanyak 2.000 relawan akan membantu mensukseskan jalannya hitung cepat pilpres 2014 di RRI. Ribuan Relawan tersebut akan di sebar di seluruh wilayah Indonesia dimana sedikitnya 67 perwakilan RRI se Indonesia akan menyiarkan secara langsung hasil hitung cepat itu.

“Relawan-relawan ini dari masyarakat luas, ada yang masih kuliah, kerja ataupun masyarakat umum, yang kami minta dapat bekerjasama dengan kami untuk menghitung cepat hasil Perolehan pemilihan presiden di seluruh tanah air, harapannya semoga hitung cepat pilpres kali ini berjalan sukses dibanding kesuksesan pileg lalu,” kata Sutrisno.

Seperti diketahui Hasil hitung pileg 2014 milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) hampir mirip dengan hasil hitung milik RRI. Dimana keakuratan data hitung cepat RRI memiliki tingkat kesalahan sebesar 0,41 persen.

Hasil hitung cepat yang mendekati real count KPU dikarenakan RRI mengerahkan seluruh sumber dayanya secara maksimal. (LS/AKS)
Sumber

KBRN, Jakarta: Kesibukan sangat terasa di Auditorium Jusuf Ronodipuro RRI. Selain sebagai lokasi digelarnya dialog pemilu presiden dan wakil presiden, auditorium yang berada di lantai dua itu, juga terdapat ruang media center quick count, Media center tersebut, merupakan ruangan pengendali data hasil pemilu yang masuk dari relawan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di media center itu terdapat sembilan orang petugas. “Kita ada VVIP media center yang terdapat sembilan orang yang khusus mengendalikan jarak jauh. Mereka mengirim data ke sini,” kata Ketua Panitia Hitung Cepat LPP RRI, Agus Sukoyo, Rabu (9/7/2014).

Hitung cepat yang digelar oleh RRI melibatkan 2 ribu relawan yang berada di sembilan wilayah. Ribuan relawan itu dikoordinasikan oleh 75 koordinator liputan. Data hasil hitung cepat akan serentak dikirim mulai pukul 13.00 WIB.

“Kalau Indonesia Timur sudah mulai masuk data namun kesepakatan untuk menjaga independensi maka kita sepakat jam 1 di kirim,” ungkapnya. Agus menegaskan hitung cepat yang dilakukan oleh RRI berbeda dengan hitung cepat oleh lembaga hitung cepat lainnya, karena RRI mengedepankan independen dan netral, dibiayai oleh negara serta menjadi data pembanding untuk hasil pemilu oleh lembaga survei lainnya.

“RRI benar-benar berpartisipasi langsung dalam pemilu,” tegasnya.

Pada pemilu legislatif 9 April 2014 lalu, RRI sukses menggelar hitung cepat karena hasilnya mendekati dengan hitungan real milik KPU.(Sgd/Yus/HF)
Sumber

KBRN, Sibolga: Hitung Cepat (Quick count) yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) mendapat aspresiasi dari berbagai kalangan, khususnya warga di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, pasalnya, hasil hitung cepat sementara pemilihan presiden yang dilaksanakan Radio Republik Indonesia dinilai lebih mendekati hasil perhitungan sebenarnya yang nantinya dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal itu dikatakan Rasidin Hutabarat, warga Aek Muara Pinang Kecamatan Sibolga Selatan, Rabu (9/7/2014), saat ditemui RRI di Sibolga Square jalan Ahmad Yani.

Rasidin yang berprofesi sebagai Manager pada perusahaan ekspedisi ini mengatakan, hasil sementara hitungan cepat RRI ini dinilainya memiliki ke akuratan yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Sayakan sudah ikuti quick count RRI sejak dari pileg lalu, hasilnya nyaris sama. Tidak seperti quick count yang lain yang sifatnya memihak salah satu pasangan capres, hingga hasilnya membuat warga bingung,” tuturnya.

Hal yang sama juga dikatakan Akbar Maulana, seorang Consultan Pertanian di Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah. Dia menyebutkan, banyak lembaga survei yang menyelenggarakan hitung cepat pilpres secara nasional namun ia menilai hasil hitung cepat RRI yang lebih akurat.

“Kan menurunkan relawan di seluruh tanah air, jadi hasilnya dipastikan akurat. Lembaga survey lain mungkin tidak memiliki relawan sebanyak itu,” ujar Akbar.

Ia berharap RRI terus memberikan informasi-informasi aktual terkait hasil hitung cepat ini, agar warga dapat mengetahui perkembangan informasi terkait hasil sementara dan hasil tetap pilpres yang akan di keluarkan KPU tanggal 22 Juli nanti. (DS/AKS)
Sumber