Pihak Asing Ikut Campur Tangan Dalam Pemilu di Indonesia????
TS
guntur9090
Pihak Asing Ikut Campur Tangan Dalam Pemilu di Indonesia????
Sebelumnya, Izinkan Saya Untuk Curhat di Sub Forum ini
Akhir-akhir ini dukungan untuk Pasangan capres-cawapres di Kedua kubu semakin memanas, bahkan fitnah-fitnah terus berkobar di Setiap penjuru, Semarak Pemilu kali ini benar-benar terasa, TAPIJustru malah ini yang Paling saya Takutkan, mengapa?
Mengacu Pada "Ramalan Indonesia Pecah 2015"
Spoiler for "Detik.com":
Quote:
Jakarta - Diprediksi pada tahun 2015, Indonesia akan terpecah belah. Pertengkaran sesama anak bangsa semakin meluas. Pulau Jawa, Bali, Madura (Jamali) yang akan menjadi induk negara republik.
Hal itu tertuang dalam buku karangan Djuyoto Suntani berjudul 'Tahun 2015 Indonesia Pecah'. Buku tersebut dibedah dalam diskusi di Gedung PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2008).
Buku itu menggambarkan keadaan Indonesia pada 7 tahun mendatang. Dikatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan terpecah belah menjadi 17 bagian.
Ada pun penyebab pecahnya NKRI karena tidak adanya lagi tokoh pemersatu yang berperan menjadi bapak seluruh bangsa. Selain itu adanya upaya strategis dari konspirasi global. Anggapan nama Indonesia bukan bagian dari nusantara juga menjadi ancaman pecahnya NKRI.
Namun ramalan sang penulis ditanggapi skeptis oleh Direktur lingkar Madani Ray Rangkuti. Ray mengatakan, desentralisasi sebagai penghancur NKRI yang disebut dalam buku itu, justru merupakan pemersatu bangsa.
"Kita mulai bisa menerima etnis lain untuk memimpin sebuah daerah. Contohnya Gubernur Gorontalo dipimpin yang keturunan Arab," ujar Ray.
"Etnis dan agama kini tidak lagi dianggap dalam pilkada. Yang dilihat adalah prestasinya," lanjutnya.
Sementara Sekjen KNPI Munawar Fuad Noeh, isi buku tersebut kurang menarik. "Buku ini kalau dijadikan salah satu untuk kandidat doktor pasti ditolak. Tapi ya sudahlah kita harus hargai karena sudah ditulis dan diterbitkan," imbuhnya.
Selain Indonesia, buku ini juga menjelaskan tentang lembaga swadaya masyarakat internasional yang membuat garis kebijakan mendasar penciptaan tata dunia baru.
Disebutkan juga Uni soviet telah terpecah menjadi 15 negara merdeka. Sedangkan Yugoslavia, Kosovo dan Cekoslovakia akan menjadi 6 negara yang merdeka.
Para Relawan seakan Lupa akan Sila Ke-3, yaitu Persatuan Indonesia. Mereka saling menghina dan memfitnah kepada sesamanya demi Membela Capres yang Mereka pilih.
Bahkan akhir-akhir ini PIHAK ASING pun turut Serta dalam "Kampanye" Pemilu kali ini. Salah satunya yang terkenal adalah Allan Nairn, Siapa sih Orang ini? Menurut Mbah Google, Allan Nairn ini adalah Jurnalis berkebangsaan Amerika. Dulu pernah di Tangkap karena membocorkan Pelanggaran HAM di Tim-Tim.
Pertanyaan saya, Kenapa pelanggaran HAM oleh Amerika tidak di Publikasikan gencar-gencaran? kenapa dia malah ikut campur di Pilpres ini? Lihat lah Amerika, memborbardir Irak Demi Minyak, selalu ikut campur dalam permasalahan Intern Suatu Negara, kenapa LUPA di Liput? oke saya SKIP, anggap Bait ini tidak pernah anda baca.
Ini Curhatan teman saya saat Memilih di Australia
Warn : Sebelum membuka Spoiler, Hilangkan dulu prasangka buruk dan sifat fanatisme, baca Spoiler di bawah ini dgn Jiwa Nasionalisme
Spoiler for "Catatan Prayudhi Azwar":
Quote:
~ Memilih di Tengah Kampanye Separatisme ~
Rintik hujan di musim winter, pukul satu siang itu. Usai memarkir mobil, saya melangkah menuju KJRI Perth, menunaikan tugas sebagai warga negara hari ini, mencoblos. Alangkah kagetnya saya, ada beberapa orang bule melakukan kampanye mendukung separatisme Papua di depan gedung KJRI, diawasi dua orang polisi Australia.
Mereka membawa bendera bintang kejora, menuntut referendum dan membawa poster bertulis NO PRABOWO. Mereka memanggil saya dan meminta saya memilih pasangan no. urut 2 dan mengatakan Prabowo adalah kriminal, brutal, penjahat dan orang berbahaya. Jangan dipilih.
Tersentak, dalam hati saya berkata, “Apa urusan kalian mengurus urusan domestik negara saya? Bukankah hanya kampanye sosmed satu-satunya yang dibolehkan saat ini?” Sambil membatin saya melangkah menuju tempat pencoblosan di halaman parkir KJRI. Menunaikan tugas saya, mencoblos. Usai mencoblos dan bercengkrama dengan home staffs KJRI, saya pamit kepada Pak Konjen dan berniat pulang.
Di luar pagar, pihak pendemo memanggil dan memberikan saya brosur-brosur separatisme. Maka saat itu spontan saya bertanya, “Kenapa kalian berkampanye menyuruh kami memilih Jok**i dan melakukan kampanyi hitam terhadap Prabowo? Kalian tahu tidak, 1 minggu sebelum pemilihan, pemerintah Indonesia menetapkan ini sebagai minggu tenang. Kalian mestinya tidak melakukan hal ini, karena ini sangat tidak etis.”
Seorang wanita, berkulit putih, membantah, “kami berhak berkampanye karena kami adalah negara demokratis yang bebas, dan kami tidak terikat sama sekali dengan peraturan Indonesia”, arogan wanita itu menjawab.
Jawab saya, “Okay, berarti kalian warga negara Australia tidak bisa menghargai negara kami. Kalau kalian mau demo, itu bukan urusan saya. Tapi kalau kalian melakukan kampanye hitam terhadap salah satu calon presiden RI yang sah (legitimate), apalagi di minggu tenang, maka itu artinya anda melanggar urusan domestik negara kami.”
“Tapi kami tidak mau negara dipimpin oleh seorang pembunuh dan pelanggar HAM yang jahat”, timpal temannya, masih ngotot. “
"Apa kalian yang lebih tahu tentang pemimpin kami dibandingkan rakyat Indonesia sendiri? Kalian lihat, di Mahkamah Internasional, yang dijatuhi vonis sebagai pelanggar HAM bukan Prabowo tapi mantan Panglima TNI. Dan orangnya juga tidak berada di kubu Prabowo. Justru Prabowo itu jenderal yang sangat memperhatikan kemanusiaan. Dalam operasi pembebasan sandera asing dari UK dan Belanda, yang ditawan di Mapenduma, anda lihat di youtube. Lihat betapa Prabowo sangat peduli dengan keselamatan nyawa setiap manusia. Tidak hanya nyawa sandera, tapi juga nyawa para penyandera. Karena bagi Prabowo, setiap manusia punya ibu dan keluarga yang membutuhkan dan menyayangi mereka, seperti juga kalian”, saya masih mencoba bersabar menjelaskan kepada mereka.
“Tapi hingga kini di Papua tetap terjadi pembunuhan oleh tentara terhadap rakyat Papua. Dan, mereka tetap hidup dalam kemiskinan yang parah”, seolah tak mau kalah, wanita berlogat Australia yang kental itu terus mempertahankan argumentasinya.
“Kalian dengar ya baik-baik. Sekitar tanggal 7 Juni lalu, tentara Indonesia dibunuh saat patroli di Papua oleh pasukan separatisme. Lalu, TNI melakukan penangkapan, dan dalam proses baku tembak menelan korban pimpinan separatisme. Yang terjadi tidak hanya kriminal tapi juga melanggar kedaulatan negara. Apa membunuh tentara yang bertugas bukan aksi pelanggaran Ham?", gugat saya.
“Dan kenapa kalian orang Australia mengurusi urusan domestik Indonesia, sedang kalian sendiri menyimpan banyak masalah dengan penduduk asli disini, bangsa Aborigin. Bandingkan, di Papua, kami menempatkan saudara-saudara Papua kami sebagai gubernur, anggota parlemen, dan di jabatan-jabatan strategis negara lainnya. Setidaknya, saudara Papua kami selalu ada yang menjadi menteri dalam kabinet yang dibentuk Presiden kami. Apa kalian melakukan hal itu terhadap kaum Aborigin disini?”, agak naik nada bicara saya kali ini.
“Dan, kalian tahu tidak, anggaran daerah Papua sekarang ini sangat besar, bahkan dibandingkan provinsi lainnya. Itu terjadi sejak Papua mendapatkan status otonomi khusus. Kemiskinan adalah tanggung jawab bersama, rakyat dan pemerintah daerah Papua, yang kekuasaannya dipegang orang Papua asli. Dan, kesejahteraan rakyat secara keseluruhan semakin diperhatikan pemerintah RI saat ini. Jadi lebih baik kalian mengurus urusan domestik negeri kalian sendiri!”. tutup saya tegas.
Lalu saya meninggalkan mereka yang terdiam. Dalam hati saya berkata, “untung waktu mencoblos tadi, saya tidak mengikuti apa yang kalian mau. Karena saya ingin NKRI selamanya utuh!”.
Apa Sebenarnya TUJUAN mereka? Bukankah jika Jokowi atau Prabowo menang, maka Mereka pun tidak mendapat KEUNTUNGAN apa-apa? Jika Prabowo melanggar HAM, apa RUGI-nya Mereka?
Marilah kita sama - sama Berdo'a Agar Ramalan Terpecahnya Indonesia di Tahun 2015 TIDAK TERJADI dan Rakyat Indonesia tetap DAMAIdan BERSATU dalam KESATUAN NKRI(mungkin yang ini akan di tuduh kampanye, kalau punya kalimat yang lebih baik,Silahkan PM saja)
0
3.2K
Kutip
13
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!