Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

muukegileAvatar border
TS
muukegile
Melawan Lupa (10): The First Shock, Kepintaran Tersembunyi Jokowi
Sahabat Voa-islam,
Ada yang bilang, untuk menjadi orang besar terlebih dulu harus pintar serta harus punya otak yang bisa diputar, seperti aksi-aksi pintar yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta non aktif, Joko Widodo saat semua orang tak sadar jika sebenarnya mantan Walikota Solo itu memiliki kepintaran yang luar biasa.

Bulan lalu, tepatnya tanggal 28 Mei 2014, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama di lokasi lahan taman dan Stadion BMW (Bersih, Mulia, Wibawa). Peletakan batu yang dilakukan Joko Widodo merupakan wujud simbolis dimulainya pembangunan stadion terbaik di DKI itu.

Saat itu, semua mata tertuju pada DKI 1, Ir. Joko Widodo. Puluhan awak media televisi, cetak, dan online juga nampak berbaris rapih untuk mengbadikan moment tersebut. Sementara di sekeliling lokasi berbaris sejumlah alat berat yang siap digunakan.

Beberapa menit kemudian batu pertama pun sukses diletakkan Joko Widodo. Riuh tepuk tangan dari mereka yang menyaksikan peristiwa tersebut. Sebentar lagi headline berita akan menulis ‘Jokowi Resmikan Stadion BMW’, atau ‘Gubernur DKI Jakarta Sukses Meresmikan Stadion Termegah Di Ibukota’. Tapi sesungguhnya tak ada yang pernah tahu, jika Joko Widodo sebenarnya lebih pintar untuk sesering mungkin membuat memori publik teringat pada aksi pertamanya, atau kesan pertamanya (the first shock).
Dan Joko Widodo selalu berhasil menggunakan cara tersebut untuk menunjukkan kepintarannya yang tak disadari orang banyak.
Ingat awal mula munculnya nama Joko Widodo ke ranah nasional? Pastinya Esemka yang menggegerkan itu! Joko Widodo saat itu menggunakan Esemka sebagai the first shock. Saat publik masih takjub dengan Esemka dan belum sempat meneliti rekam jejak Joko Widodo, tiba-tiba Walikota Solo itu kembali melakukan the first shock dengan pencalonannya sebagai Cagub DKI Jakarta.

Saat terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo kembali melakukan the first shock untuk program unggulan busway-nya, lalu the first shock untuk monorail, disusul KJS, sumur resapan, waduk Ria-Rio, topeng monyet, PKL Tanah Abang, pengemis, ERP, Stadion BMW, dan sederet program kinerja yang juga dijadikannya sebagai the first shock.

The first shock Joko Widodo sukses menggoreskan namanya sebagai sosok pencetus, pembuat, pelopor, atau semacamnya. Dan itu merupakan kepintaran Joko Widodo yang tidak diketahui orang banyak.

Kemarin, Jumat, 27 Juni 2014, Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga), Roy Suryo, datang ke lokasi lahan taman dan stadion BMW (Bersih, Mulia, Wibawa) di kawasan Sunter, Jakarta Utara, untuk mengecek lokasi yang pada bulan lalu (28/5), Gubernur DKI Jakarta non aktif, Joko Widodo, telah melakukan peletakan batu pertama sebagai wujud simbolis dimulainya pembangunan stadion terbaik di DKI itu.

"Saya ini orang yang tidak mau hanya mendengar laporan yang isinya 'katanya-katanya'. Sudah ada berita di media bahwa bulan lalu pembangunan stadion ini dicanangkan. Saya ingin pastikan di mana?" kata Roy sesaat setelah tiba di lokasi sambil menyalakan perangkat GPS portabel yang dibawanya.

Setelah diarahkan oleh salah seorang warga yang menyaksikan acara pencanangan bulan lalu, Roy memastikan lokasi koordinat persis di mana Jokowi berdiri pada hari itu.

"Lokasi saya sekarang ada di 106 derajat, 51" 31' 6 derajat Lintang Selatan. Di sini Jokowi berdiri menggunting pita sebulan yang lalu. Betul ya Pak?" tanyanya kepada warga tersebut.

Roy kemudian berbincang-bincang dengan warga yang lainnya. Dari perbincangan warga terbongkar bahwa acara tersebut hanya seremonial belaka dan Pemprov DKI menelantarkan proyek pembangunan stadion tersebut.

"Jadi pencanangan sebulan kemarin hanya seremonial. Alat berat balik lagi setelah Pak Jokowi selesai memberi sambutan. Yang bulan lalu pencanangan, nyatanya hari ini belum ada apa-apa," ceplos Roy sambil menunjuk ke lahan kosong di lokasi tersebut.

Di pintu gerbang lokasi lahan taman BMW tertera sebuah reklame yang menunjukkan bahwa tanah tersebut dikuasai Pemprov DKI. Namun di dalam area berdiri pula reklame yang menyebutkan bahwa sebagian dari tanah tersebut adalah milik PT. Buana.

Hal tersebut menunjukkan bahwa lahan yang sejatinya akan digunakan untuk membangun stadion pengganti Lebak Bulus ternyata masih terkendala oleh masalah sertifikat kepemilikan lahan.

Stadion Lebak Bulus menjadi the first shock Joko Widodo untuk kembali mengukuhkan namanya sebagai sosok pintar yang tak diketahui orang banyak.
Barangkali belum lupa dari ingatan warga Jakarta jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berikrar janji pada kampanye Pilkadanya tahun 2012 lalu. Populer kampanyenya adalah, mereka sesumbar akan membereskan permasalahan Jakarta, terutama pada masalah krusial ibukota seperti macet dan banjir, hanya dalam waktu 100 hari.
Media berita online seperti detik.com, merdeka.com, tempo.co, dan kompas.com, saat itu tak henti-hentinya mempromosikan pasangan Jokowi-A hok. Segala berita tentang Cagub-Cawagub kader P-DIP dan Gerindra ini terus dimuat hampir setiap saat di laman-laman trending topic atau hot news. Alhasil, saat itu wajah media-media tersebut tidak dapat lagi menyembunyikan kiprahnya yang secara terang-terangan turut andil melakukan kampanye, bahkan tak lagi malu-malu ‘melumpuhkan’ siapapun lawan-lawan Jokowi-A hok di Pilkada 2012.
Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2012 pada akhirnya dimenangkan oleh kubu Jokowi-A hok dengan perolehan suara 42,60 persen. Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama pun resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terhitung sejak hari pelantikan keduanya pada 15 Oktober 2012.
Namun tepat di hari ke-100, nyatanya kondisi Jakarta sama sekali tidak menunjukkan adanya perubahan. Justru memasuki hari ke-92, yaitu pada tanggal 17 Januari 2013, banjir bandang malah sudah lebih dulu merendam Jakarta. Banjir yang begitu sangat parah. Bahkan disebut-sebut paling parah sepanjang 50 tahun terakhir. Bundaran HI yang indah dan cantik, yang selama ini ‘aman’ dari banjir tak luput diterjang air bah berwarna coklat tersebut.
Hari demi hari berlalu seiring waktu, 100 hari perubahan untuk ‘Jakarta Baru’ ternyata tidak ditepati Jokowi-A hok. Janji pembenahan ibukota hanya dalam waktu 100 hari itu merupakan ucapan dari mulut Jokowi-A hok sendiri saat kampanye Pilkada, bukan dari tuntutan warga. Ajaibnya, pasangan petinggi ibukota tersebut tidak pernah mengakui kegagalannya, bahkan mereka dan tim suksesnya, termasuk media pro Jokowi-A hok tak pernah berhenti memberitakan keberhasilan kinerja Jokowi-A hok dalam membenahi ibukota.
Pada tanggal 28 Februari 2014 lalu, janji Jokowi-Ahok telah memasuki hari ke-501, yang berarti telah memasuki ulang tahunya yang ke-5. Dan rupanya kondisi ibukota bukan membaik tapi malah semakin mundur jauh ke belakang.
Dan inilah 8 kegagalan janji sekaligus skandal Jokowi-Ahok :

Spoiler for banjir:


Spoiler for 2. Macet, Kegagalan dan Skandal Jokowi-A hok:


Spoiler for 3. Bus TransJakarta:



Spoiler for 4. Monorail Kegagalan dan Skandal Jokowi-A hok Di hari Ke-100x5:


0
4K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.