Prinsip téknik "Argentum ad Nausem" adalah menyebarluaskan berita bohong melalui média massa sebanyak mungkin dan sesering mungkin hingga kemudian kebohongan tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran.
Contohnya: Sebagian ummat Islam percaya bahwa agama jangan dibawa-bawa ke urusan politik. Propaganda ini berhasil mempengaruhi pemikiran orang-orang Islam yang dasar keimanannya lemah. Padahal yang sesungguhnya, Rasulullah Muhammad SAW justru mengendalikan pemerintahan dari dalam masjid.

Contoh lain misalnya kata "Téroris". Jika anda mendengar kata itu, gambaran apakah yang pertama kali muncul di otak? Mungkin seperti ini: Orang Islam berjénggot panjang, memakai sorban, fanatik, membawa senjata.
Opini yang ada di otak anda, sebenarnya adalah peran USA dan média-média yang terus menerus mengaitkan antara kata "téroris" dengan orang Islam. Sedangkan yang bukan orang Islam tidak disebut téroris. Contohnya: Pasukan Pembébasan Irlandia Utara, Organisasi Papua Merdéka, Zionis Israél, dsb. Lihat, tidak ada penggunaan kata-kata téroris. Padahal meréka juga menémbaki rakyat sipil dan menimbulkan ketakutan massal. Upaya memperkuat anggapan bahwa Islam Radikal adalah Téroris, diperkuat dengan pemeriksaan setiap tas dan bagasi mobil di mall-mall.

Banyak lagi sebenarnya anggapan-anggapan salah yang berédar di masyarakat, yang jika dikembalikan kepada Al-Qur'an dan Hadits maka akan tampak kemunkaran demi kemunkaran.