Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rzfhanAvatar border
TS
rzfhan
adakah konspirasi di balik program keluarga berencana/KB
adakah konspirasi di balik program keluarga berencana/KB





Keluarga Berencana selama ini dijadikan market
Presiden Kedua Republik Indonesia, Soeharto, demi
perataan antara populasi penduduk dengan cadangan
keuangan Negara.

Rupanya menurut The Smilling
General, banyaknya anak adalah biang keladi bangsa
besar ini menjadi miskin. Maka tahun 1970-an ia
meneken Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1970
tentang pembentukan badan untuk mengelola
program KB yang telah dicanangkan sebagai program
nasional.
Sejatinya, Indonesia hanyalah satu dari circle yang
digulirkan Zionis untuk menekan laju penduduk bumi.
Di China mereka menjalankan Program Kebijakan
Satu Anak atau jìhuà shēngyù zhèngcè. Lain lagi
dengan negeri samba, disana orang orang menyebut
KB dengan Planejamento Familiar. Di India
dijalankan kebijakan National Population Policy.
Negeri beruang merah Uni Sovyet ada program
perencanaan kependudukan yang mereka namakan
Kontrolya V Oblasti Planirovaniya Sem’i Naseleniya.
Lalu siapakah Tokoh Yahudi modern yang ‘berjasa’
atas ini semua?
Namanya memang tidak setenar Darwin, tapi
gagasan Evolusionis tokoh Atheis itu merujuk padanya.
Iya, dia pria itu bernama Thomas Robert Malthus
(1766-1834)
Thomas Malthus, sejatinya adalah seorang pakar
demografi Inggris sekaligus ekonom politk yang paling
terkenal karena pandangannya yang pesimistik
namun sangat berpengaruh tentang pertambahan
penduduk.
Bagi Malthus, pertumbuhan sumber daya manusia
tidak simetris dengan potensi sumber daya alam.
Dalam An Essay on the Principle of Population
(Sebuah Esai tentang Prinsip mengenai Kependudukan),
yang pertama kali diterbitkan pada 1798, Malthus
membuat ramalan yang terkenal bahwa jumlah
populasi akan mengalahkan pasokan makanan, yang
menyebabkan berkurangnya jumlah makanan per
orang. Pada titik inilah kekacauan akan terjadi. Dan
apa yang diramalkan Darwin dengan nama Survival
for the fittest akan menjadi keniscayaan.
Rupanya tesis Malthus juga tidak orisinal.
Pandangan-pandangan Malthus umumnya
dikembangkan sebagai reaksi terhadap pandangan-
pandangan yang optimistik dari ayahnya dan rekan-
rekannya, terutama J.J Rousseau. Ya tokoh
pendidikan anak, yang justru membuang lima anak
haramnya ke rumah sakit pungut itu
Anehnya solusi yang ditawarkan Malthus untuk
meredakan kemelut itu seakan menyelisihi Islam,
yakni apa yang ia sebut sebagai preventive
checks atau penundaan perkimpoian. Ide Malthus itu
kini dikampanyekan oleh salah satu lembaga KB di
Indonesia dengan pemeran salah seorang artis
ternama
Pada gilirannya, ide Malthus yang masih sederhana
dibuat menjadi praktis oleh kalangan Barat. Maka,
muncullah kondom dari Maria Stopes (1880-1950).
Alih-alih alat ini digunakan sebagai bagian dari
kontrasepsi, namun pada gilirannya mereka justru
mengkampanyekan seks bebas. Persis seperti penggiat
HIV/AIDS era akhir zaman seperti sekarang. Bukan
mengatasi akar masalahnya, namun hanya
menambah masalah. Bahkan di Inggris pada tahun
2010, Maria Stopes Organization membuat sebuah
layanan iklan untuk mengkampanyekan Aborsi.
“Penelitian menunjukkan bahwa 42% orang usia
dewasa masih belum mengetahui kemana mereka
harus pergi untuk menyelesaikan masalah ‘kehamilan
yang tidak diinginkan’ ini, meskipun dari hasil
penelitian mengungkapkan bahwa satu dari tiga
wanita di Inggris telah melakukan aborsi satu kali
seumur hidup mereka,’” ungkap Judy Douglas dari
Maria Stopes kepada Sky News Online.
Iklan ini jelas memancing perdebatan karena ada
sebagian pihak di Inggris yang tidak menyetujui
mengenai penayangan iklan ini salah satunya adalah
salah satu LSM anti aborsi seperti Pro Life.
Islam sebagai agama mulia sepanjang zaman telah
mengatur persoalan ini. Bahwa banyaknya anak
bukanlah petanda kemiskinan seperti yang digembar-
gemborkan Malthus dan kronco Yahudinya di PBB.
Oleh karenanya, yang menjadikan sebagian manusia
mengalami kemiskinan atau krisis pangan tidak lain
adalah tangan-tangan tipu daya yang dimainkan
kaum kapitalis, seperti terjadi di Somalia baru-baru
ini.
Allah SWT berfirman, ”Dan tidak ada satu binatang
melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi
rizkinya.” (QS 11 : 6).
Maka itu tak heran Aa Gym pernah berkata, ”Kenapa
kita takut akan rezeki Allah, gajah aja gak sekolah
gemuk-gemuk. Plankton yang hidup didasar laut saja
diberi rezeki, bagaimana dengan kita sebagai makhluk
hidup yang mulia?”
Jadi buat apa wanita muslim takut memiliki banyak
anak? Bukankah Rasulullah pernah bersabda,
“Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat
mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku
akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu
dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat” [Shahih
Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur
dari jalan Anas bin Malik]. Jadi, ayo para ibu
muslim, cetak generasi bertauhid sebanyak-banyaknya!
Allahua’lam.




Spoiler for nih gan thomas malthus:


sorry nih gan klo jelek,masih newbieemoticon-Ngakak


from : anomali-xfiles.blogspot.com
Diubah oleh rzfhan 28-06-2014 15:50
0
4.9K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.