Ropesta Sitorus - detikNews

Palu, - Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, optimistis pasangan capres cawapres Prabowo-Hatta akan mendapatkan suara paling besar di wilayahnya. Ketua DPD Gerindra yang juga ketua tim kampanye pemenangan Prabowo-Hatta di Sulteng ini memprediksi perolehan suara untuk nomor urut satu itu minimal 70% dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

"Yang jelas kita menyatakan lebih dari 70%. Itu namanya usaha," kata Longki kepada wartawan di Palu, Jumat (27/6/2014). Longki yang juga gubernur pertama dari Gerindra itu berujar dia berusaha merangkul kalangan golput.

"Kita terus sosialisasikan agar mereka bisa berpartisipasi karena terus terang masyarakat kita masih belum mengerti bahwa suaranya sangat dibutuhkan untuk nasib kedaulatan bangsa di tahun yang akan datang. Saya optimis golput akan berkurang," ujar dia lagi.

Sementara itu, Sekretaris Tim Kampanye Pemenangan nasional Prabowo-Hatta, Fadli Zon, juga sumringah dengan potensi suara yang dijanjikan di Palu. Di hadapan para pendukung dan juga tim kampanye provinsi Fadli bahkan mengimingi-imingi Longki untuk mendongkrak suara yang lebih tinggi.

"Kesempatan ini jangan kita sia-siakan. Kami dari tim kampanye nasional ucapkan trimakasih untuk tim kampanye provinsi dan seluruh parta koalisi merah putih. Kami yakin di Sulawesi Tengah ini kita akan memenangkan pertarungan pada 9 Juli," kata Fadli ketika berorasi di acara Panggung Rakyat di kantor DPD Golkar, Palu, Jumat (27/6/2014).

"Mudah-mudahan bisa minimal 70%. Kalau bisa 90% nanti pak Longki Djanggola saya traktir umroh," ucapnya. Dalam orasinya, Fadli juga memotivasi para pendukung untuk mengajak warga lain mencoblos Prabowo-Hatta.

"Ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian kita sama-sama tau tantangan ke depan akan semakin besar. Kita ingin Indonesia yang kaya ini semakin bisa dinikmati kekayaan itu oleh rakyat kita sendiri, jangan sampai dinikmati oleh orang lain. Karena itu pemimpin menjadi faktor yang penting. Kita gak bisa hanya uji coba. Trial and error. Nanti kalau salah kita semua rugi waktu, tenaga, biaya dan rugi masa depan. Pak Prabowo dan Hatta adalah kombinasi yang paling ideal," ucapnya.