Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

averroezAvatar border
TS
averroez
Drone Itu Alat Perang Untuk Membunuh Bukan Untuk Ngawasi Nelayan Wiii..
JAKARTA - Juru bicara tim pemenangan Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya, menjelaskan, pertanyaan yang diajukan Prabowo Subianto pada Joko Widodo tentang penjualan aset Indosat, bukan mengarah pada sisi ekonomi, tapi pada pertahanan nasional.

"Kan waktu itu pertanyaan Pak Prabowo menanyakan awalnya untuk mengawasi berapa ribu drone kita pakai. Kedua, drone itu enggak ajaib-ajaib banget, di Iran drone-nya Amerika itu sudah ditembak-tembak pada rontok jatuh semua, sama rudal Iran," ujar Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/6/2014). Sebab itu, Wakil Ketua Komisi I DPR itu menyatakan bahwa Indonesia tidak terlalu membutuhkan drone, tetapi butuh satelit.

"Makanya mau berapa banyak drone, paling bagus itu satelit. Makanya sayang satelit kita dijual. Nah, jadi ke situ arahnya, dan dijual di zaman Ibu Mega," kata Tantowi. Sementara saat dihubungi terpisah, pengamat militer Muhadjir Efendi, menjelaskan, fungsi drone. Menurutnya, penggunaan drone kurang tepat untuk menjaga kawasan laut kita. Drone lebih cocok untuk operasi militer, terutama untuk serangan darat (ground attack), bukan untuk wilayah perairan. "Untuk di laut, mungkin lebih baik dengan pengadaan beberapa kapal pengangkut dan pesawat (aircraft carrier and landing ship) yang dilengkapi pesawat intai dan tempur yang memiliki kemampuan Short Take Off and Vertical Landing (STOVL), seperti pesawat Sea Harrier buatan Inggris dan juga helikopter," kata Muhadjir.

Karena, kata dia, fungsi drone adalah untuk membunuh, bukan untuk menangkap para pelanggar hukum. "Pengamanan laut kita enggak ada urusan dengan perang, tapi untuk pengamanan jalur yang kita miliki. Tidak perlu alat pembunuh seperti drone. Tapi mengintai menyergap dan mengeksekusi. Ditangkap dan diadili," bebernya.
Selain drone, Joko Widodo juga menyinggung soal pengadaan tank Leopard yang dinilainya terlalu berat dan dapat merusak jalan dan jembatan bila dilaluinya karena bobotnya yang mencapai sekira 60 ton. Tapi, hal itu ditepis Muhadjir.

"Tank Leopard penting untuk melengkapi kebutuhan kekuatan pokok minimum (minimum essential forces). Karena negara sebesar Indonesia agak aneh kalau selama ini tidak memiliki kekuatan Tank Tempur Utama atau Main Batle Tank (MBT). Jadi MBT itu bukan untuk arak-arakan keliling kota," kata Muhadjir. Karena itulah, ia menyatakan keberadaan MBT Leopard itu ada di daerah perbatasan darat seperti yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Timor Leste, dan Papua Nugini.
"Ketika harus melewati sungai, itu, ada satuan khusus yang membangun jembatan agar tidak roboh dan juga membuat jalan khusus yang bisa dilewati MBT Leopard. Jadi bukan asal menabrak gunung
dan hutan," terangnya.

Meskipun melayangkan kritik, bukan berarti Muhadjir mendukung pada salah satu pasangan calon. "Sebagai pengamat, posisi saya harus
tetap netral," tandasnya.


Kalau pak Jokowi anggap Drone untuk mengawasi Nelayan, apa pak Jokowi juga mengira tank Leopard buat membajak sawah? emoticon-Big Grin

Spoiler for Ini buat yang belum tau Drone:



Spoiler for SUMUR:
0
3.1K
22
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.