- Beranda
- The Lounge
[True Story] Kegigihan Seorang Ibu Untuk Mendapatkan Anak Melalui Bayi Tabung
...
TS
beabeo
[True Story] Kegigihan Seorang Ibu Untuk Mendapatkan Anak Melalui Bayi Tabung
Pagi ini ane baca sharing yang menyentuh dari seorang teman dekat di facebook. Ya gan, sesuai judul, cerita dibawah ini mengenai seorang ibu dari sebuah keluarga yang sangat mendambakan untuk mendapatkan keturunan melalui program bayi tabung. Namun dalam perjalanannya, Tuhan ternyata berkata lain dengan tetap menguji kesabaran dan kegigihan temen ane ini gan. Semoga temen ane tetep tabah dan ikhlas dan percaya bahwa Tuhan punya rencana lebih baik.
Silahkan dibaca gan, mudah-mudahan sharing temen ane ini dapat bermanfaat buat agan-aganwati sekalian dan lebih mensyukuri rizki & karunia Tuhan yang sudah kita dapatkan.
Quote:
Bayi Tabung Yang Pertama
June 10, 2014 at 7:45pm via Facebook
By Rosery Grace
Saya berumur 37 tahun, dan sudah menikah hampir 11 tahun. Tanggal 26 DESEMBER 2014 usia pernikahan kami 11 tahun. Setelah uang tabungan kami cukup, maklum, kami bukan orang lebih, saya dan suami memutuskan untuk mengikuti program bayi tabung di Morula BIC (Bunda International Clinic), Menteng dengan Dr. Ivan R. Sini, FRANZCOG, GC RepMed.
Tanggal 13 MEI 2014, pas menstruasi hari kedua, saya dan suami bertemu dengan Dr. Ivan R. Sini. Hari pertama langsung test darah lengkap, saya & suami. Suami juga test sperma. Langsung didapati estradiol saya SANGAT rendah, hanya 74, harusnya yang normal 300. Sampai kata suster, "minimalis". Telur saya juga hanya sedikit, hanya 5. Maka dimulailah suntikan-suntikan hormon itu. Kalau ibu-ibu lain yang estradiolnya normal hanya disuntikkan obat Puregon 200 iu. Saya baru mulai suntik langsung dengan dosis 300 iu. Setelah 4X suntik puregon & orgalutran, saya test darah lagi, masih minimalis estradiolnya. Maka oleh dokter ditambah lagi dosisnya menjadi puregon 350 iu & orgalutran. Begitu seterusnya, suntik hormon, test lab, ketemu dokter dan USG sampai 11X suntikan untuk mendapatkan ukuran telur yang besar & berkualitas. Biaya 11 kali suntikan Puregon dosis 350 iu & Orgalutran menghabiskan 45 juta rupiah. Itu baru suntikannya saja. Belum termasuk biaya test lab dan dokter plus USG, juga belum termasuk biaya OPU (Ovum Pick Up), ICSI dan ET (Embrio Transfer). Pada tanggal 26 MEI 2014 saya OPU, menghasilkan HANYA 3 telur; 1 kurang matang (ukuran 14), 1 matang (ukuran 18), 1 sangat matang (ukuran 20). Hasil ICSI hanya 1 yang menjadi embrio, 1 gagal, 1 tidak berkembang. Saya kemudian embrio transfer (ET) tanggal 29 MEI 2014 dengan hanya 1 embrio yang kualitasnya good.
Setelah ET saya dikasih obat 4 macam; Folic Acid (vitamin), Thrombo Aspilets (pengencer darah), Duphaston (penguat rahim) & Crinone (progesterone gel). Masa 2 minggu menunggu pasca ET adalah masa paling menegangkan dalam hidup, disaat kita berharap penuh untuk diberi kepercayaan oleh Tuhan … yaitu menjadi Ibu bagi anak-anak kita. Katanya sih gak usah telalu dipikirin, tapi rasanya mustahil kita tidak memikirkannya dan pastinya berharap penuh agar hasilnya positif bukan??? Proses OPU dan ET praktis saya merasakan dampaknya, rasanya kembung, perut sakit, susah pup dll. Cuma setelah ET saya selalu merasa Miss V seperti basah, kayak awal mau mens…dan ini sangat membuat cemas, yang membuat saya bolak-balik cek CD, padahal bisa jadi ini pengaruh CRINONE, progesterone gel yang dimasukkan via miss V sehari 1 kali pas malam hari.
Pada masa awal ET sampai hari ke 8 sesudah ET praktis saya merasakan gejala-gejala seperti orang hamil. Badan panas-dingin, sumeng, payudara besar & keras. Makannya banyak (hahahahaa... Tetteeup!). Dan pas hari ke 8 itu, tgl 6 JUNI 2014 sempat terlihat ada spotting (flek sangat tipis, tapi itupun tidak menempel di CD, hanya terlihat di tissue kita sewaktu kita lap Ms V setelah kita pipis…). Ada sedikit cemas dan sedikit senang…karena banyak referensi yang mengatakan itu pertanda awal yang baik…(katanya proses perlengketan embrio) dan memang spotting ini tidak berlangsung terus menerus..hanya kadang2 ada, tapi itupun karena saya penasaran untuk melihat selalu perubahan flek tersebut. Kondisi seperti ini bertahan hingga hari ke 9 setelah ET.
Yang kemudian menegangkan adalah hari ke 10, tepatnya 3 hari sebelum “terima raport”. Tanggal 8 JUNI 2014 pagi, bangun tidur pagi muncul darah di CD (ini tidak pernah terjadi sebelumnya). Saya agak panik, tapi tetap berusaha positive thinking. Namun kemudian saya menjadi sangat panik karena kemudian di siang harinya dia tidak lagi hanya flek…tapi keluar darah yang agak banyak, sampai saya harus memakai pembalut dan warna darahnya merah. Ditengah kepanikan, saya masih mencoba untuk positive thinking bahwa darahnya belum berubah coklat, dan masih ada harapan. Praktis hari itu saya "DOWN" & bedrest total, sebelumnya saya tidak bedrest, namun tidak juga berkegiatan diluar rumah (saya cuti khusus) dan berharap mukjizat itu datang buat saya. Saya sempat berfikir hari itu mau langsung berangkat aja ke Morula BIC Menteng, saya mau minta disuntik pregnyl. Namun suster Diana, suster di Morula BIC menelepon Dr. Ivan, sesuai anjuran Dr. Ivan saya tidak usah disuntik pregnyl, karena menurut Dr. Ivan dibiarkan saja, bisa jadi ini tanda perlengketan embrio. Kekhawatirannya si dokter lebih pada diri saya, kalau ini darah haid dan disuntik pregnyl maka malah akan berbahaya, takutnya malah menutupi mens-nya. Darah mens-nya berhenti dengan status tetap hamil, tapi hamil diluar kandungan.
Tanggal 8 JUNI 2013 mulai muncul rasa pesimis bahwa saya akan gagal, mengingat darahnya tidak berkurang, malah bertambah banyak. Ditengah kepesimisan saya, saya pasrahkan semua hasilnya pada Tuhan Yesus, Dia Yang Maha Kuasa, Maha Menyembuhkan, Maha Pencipta, membuat yang tidak ada menjadi ada! Amen! Saya juga meminta dukungan moril suami bahwa kita akan siap dengan apapun hasilnya nanti, dan tentunya menyiapkan diri untuk ikhlas jika nantinya gagal. Suami saya lebih ikhlas daripada saya, dia terlihat lebih santai padahal uangnya sudah habis total Rp. 90 juta. Saya dan suami malamnya berdoa bersama. Kami menyembah Tuhan dan menaikkan puji-pujian. Kami bersyukur pada Tuhan karena diberikan kemampuan & kesempatan untuk bisa mengikuti program bayi tabung ini. Kami pasrah aja, pokoknya semua kehendak Tuhan Yesus pasti yang terbaik buat keluarga kami, apapun itu hasilnya Tuhan Yesus tetap baik. Saya tidur dengan nyenyak malam itu menanti HARI KEPUTUSAN tgl 11 JUNI 2013.
Tanggal 9 JUNI 2014, sore harinya saya merasa mules (seperti orang kontraksi). Perut saya sakiiiit sekali, mules & ngilu sekitar 30 detik, kemudian muncul lagi per 5 menit….ini terjadi lama. Malam harinya saat mau tidur malam ternyata keluar darah yang keluar semakin banyak dan keluarlah gumpalan darah (1 bekuan yang saya yakini sebagai embrio).
Tanggal 10 JUNI 2014, akhirnya saya cek BHCG. Seharusnya sih tgl 11 Juni 2014, namun saya percepat sehari biar ada kepastian. Saya sangat ingin tau hasil test BHCG saya. Sore hari hasil test-nya keluar. BHCG saya di cek hasilnya 1. Bayangin, 1..... berarti sudah terjadi abortus spontan. Saya menangis lagi… saya telfon suami saya sambil menangis. Kata suami saya, "Tugas dokter hanya sampai embrio transfer. Setelah itu, semuanya 100% pekerjaan Tuhan. Tetap positive thinking sama Tuhan…bahwa ini yang terbaik buat kami." Apa yang kami inginkan sesungguhnya belum tentu baik di mata Tuhan saat ini, dan Tuhan lebih tahu apa yang terbaik buat kami saat ini. Amen!
Terimakasih buat semuanya ...terima kasih untuk support dan doa kalian. Terimakasih mama, adik-adikku, saudara, teman-teman semuanya, tiada daya dan upaya manusia melainkan hanya kehendak Tuhan Allah yang menentukan. My IVF programme didn't work. Saya hanya bisa pasrah, terus berharap pada Tuhan, tidak berputus asa untuk mencoba lagi. Tahun depan, kalau Tuhan berkenan saya akan bayi tabung lagi ditempat yang sama dengan dokter yang sama. Kembali berkerja, beraktivitas kembali seperti biasa.
Saya share kisah saya ini biar hati saya plong! Saya sudah tidak menangis lagi karena sepertinya airmata saya sudah kering…Ikhlas (walau berat) yang coba saya tanamkan dalam diri saya. Kiranya tulisan saya ini bisa menjadi bahan penguat mental bagi ibu-ibu yang sedang menjalani IVF atau mempunyai pengalaman yang sama dengan saya. Tuhan memberkati!
IMMANUEL! ^_^
Spoiler for Sumber:
1
34.2K
Kutip
9
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya