Di-bully karena Pipi Chubby, Miss Thailand Lepas Mahkota Juara



Jakarta - Miss Thailand 2014 Weluree 'Fai' Ditsayabut berlinang air mata saat menggelar jumpa pers Senin (9/6/2014) di Bangkok. Fai mengumumkan pengunduran dirinya sebagai juara kontes kecantikan karena tidak kuat menghadapi bullying di media sosial.

"Aku membuat keputusan ini karena keinginanku sendiri. Aku ingin berterimakasih pada semua juri yang telah memilihku, begitu juga orangtuaku, teman-temanku dan semua yang telah menjagaku," ujarnya dengan berlinang air mata seperti dikutip Bangkok Post.

Fai dinobatkan sebagai Miss Universe Thailand pada pertengahan Mei 2014 lalu. Kemenangannya cukup mengejutkan karena sebelumnya yang difavoritkan menjadi juara adalah pemenang runner up Ellie. Nama Ellie tetap diteriaki sebagai juara saat malam penobatan.

Kontroversi kemenangan Fai berlanjut karena wanita cantik ini menulis komentar sinis di Facebook. Pada November 2013, sebelum mengikuti kontes kecantikan dia sempat mengeluarkan komentar pedas mengenai demonstran kaos merah di Thailand. Dia menyebut semua demonstran harus dihukum. Dia mengatakan lagi negara akan lebih 'bersih' tanpa kehadiran para demonstran tersebut.

Setelah dinyatakan sebagai pemenang Miss Thailand, Fai pun meminta maaf mengenai komentarnya terdahulu. Meski demikian, orang-orang di media sosial sudah terlanjur kesal padanya dan menyerangnya dengan berbagai tulisan mengenai fisiknya. Kecantikannya dibanding-bandingkan dengan pemenang Runner Up Miss Thailand.

Dari banyak bullying yang didapat Fai adalah mengenai fisiknya. Dia disebut memiliki pipi yang chubby dan kurang langsing untuk mengikuti Miss Universe. Komentar pedas itu sempat ditanggapi wanita 22 tahun tersebut. Dia berjanji akan memperbaiki penampilannya sebelum berlaga di Miss Universe.

Janji Fai tersebut sepertinya tidak mempengaruhi sikap publik, terutama orang-orang di media sosial. Wanita yang juga aktris ini terus diserang. Bullying verbal itulah yang membuatnya tidak tahan dan memilih mengundurkan diri sebagai Miss Thailand.

"Awalnya, keluargaku senang ketika aku menjadi pemenang. Tapi kemudian kebahagiaan itu hilang dengan banyaknya kritikan dari masyarakat," ujarnya.


(eny/aln)

sumber