DALAM beberapa hari terakhir, isu tak sedap menerpa calon presiden (capres) Prabowo Subianto, yakni tentang perempuan kekasih hidupnya. Wikileaks, yang kerap membocorkan kawat diplomatik Amerika Serikat (AS), menginfokan gosip Prabowo memiliki pacar di Thailand.

Tak pelak, topik ini ramai dibahas di dalam negeri. Di sebuah forum interaktif dunia maya, para anggota saling bersahutan mengomentari berita tersebut. Ada yang percaya dengan berita tersebut, dan tentu saja ada yang menyebut kabar Wikileaks itu hoax belaka.

“80 persen mungkin (berita benar),” tulis akun nogobawono.

Yang menggelitik, beberapa mencurigai pacar mantan Danjen Kopassus di Thailand itu adalah ladyboy alias waria. “Cewek atau banci Thailand?” tulis lainnya.

Tapi yang lain memilih tidak percaya. “(Ini) black campaign kalau buktinya cuma tulisan ‘gitu,” ujar akun luakkopi.

Sumber Wikileaks adalah bocoran kabel diplomatik Kedutaan Besar AS di Jakarta bernomor 06JAKARTA8261_a tanggal 3 Juli 2006. Disebutkan, Prabowo sering terbang ke Bangkok untuk menemui pacarnya. Laporan kawat diplomatik itu berjudul “Indonesian Biographical and Political Gossip, Q2 2006.” Sementara laporan tentang Prabowo punya pacar muncul dalam subjudul “Prabowo Eyeing Presidency, Hiding Thai Girlfriend.”

Mengacu laporan ini, Prabowo sering menggunakan pesawat komersial ke Bangkok untuk menemui “sang pacar”. Sedangkan sumber laporan Kedubes AS sendiri adalah politikus Partai Golkar, Poempida Hidayatullah, yang disebut pernah dekat dengan Prabowo.

Dalam kabel diplomatik itu juga dipaparkan bahwa Poempida menyebut Prabowo telah membuatkan bisnis untuk pacarnya. Poempida menyebut Prabowo dan pacarnya itu sudah cukup dekat untuk melangkah ke jenjang pernikahan andai sang mantan Pangkostrad tidak khawatir bahwa menikahi perempuan berkewarganegaraan asing bakal berpengaruh pada ambisinya menjadi presiden yang sudah lama terpendam.

Seperti diketahui, Prabowo pernah menjadi suami dari Siti Hediati Hariyadi alias Titiek putri mantan Presiden Soeharto. Hanya, pernikahan pada tahun 1983 itu berakhir dengan perceraian.

Sementara, kawat diplomatik berklasifikasi rahasia itu dikirim saat B Lynn Pascoe menjadi Duta Besar AS di Jakarta. Laporan yang disusun Officer Politik Kedubes AS David R Greenberg tersebut hanya ditujukan ke dua pihak, yakni National Security Council (Dewan Keamanan Nasional) dan Kementerian Luar Negeri AS.

Partai Gerindra dengan tegas membantah gosip ini. “Enggak benar itu, dan enggak pernah ada," kata Waketum Fadli Zon.

Menurut Fadli, Prabowo memang sering hilir-mudik ke Thailand. Bukan untuk mengunjungi pacar, melainkan karena Prabowo punya banyak relasi di sana, salah satunya mantan Perdana Menteri Thaksin Sinawatra. “Karena dia dekat dengan kawan di sana. Pak Prabowo juga cukup dekat dengan Thaksin,” kata Fadli.

Poempida Hidayatullah juga memberikan bantahan. “Itu tidak benar,” sangkalnya soal informasi Wikileaks.

Poempida mengaku pernah dekat dengan Prabowo, bahkan bekerja dengan mantan Danjen Kopassus itu pada tahun 2000-2003. Dia juga kenal dengan David R Greenberg. Tapi, Poempida membantah pernah membicarakan soal kehidupan pribadi Prabowo.

Poempida justru curiga ada pihak yang menyadap pembicaraan pribadinya. Padahal, katanya, maksudnya bukan seperti yang tertulis dalam laporan Kedubes AS itu.

“Bisa jadi (ada pihak menyadap pembicaraan pribadi, Red) dan maksud sebenarnya bukan seperti itu. Ya saya tidak tahu juga kenapa nama saya disebut, intinya itu saja,” ujar Poempida. (jpnn/zal/k8)

http://www.kaltimpost.co.id/berita/d...gunjingan.html

hahaha ternyata "jantan"juga....