Selamat datang di thread kedua ane..



Seorang wanita tua menjelang akhir hidupnya meminta seorang ahli hukum untuk mengunjunginya. Ia berniat membuat testamen. Ia hanya memiliki tiga keponakan sebagai keluarga, bernama Momon, Mimin dan Mumun. Ia tidak mau begitu saja memberikan sisa uangnya yang berjumlah $1717, tetapi memutuskan untuk mengetes kepandaian mereka.

Testamennya berbunyi sebagai berikut :
Momon akan menerima setengahnya, Mimin sepertiga dan Mumun sepersembilan, dengan catatan bahwa setiap keponakan hanya boleh menerima uang itu dalam jumlah bilangan genap.

Setiap orang diberi waktu 24 jam untuk menghitung berapa yang harus diterimanya. Kalau dalam akhir jangka waktu itu tak ada yang dapat menentukan jumlah uang yang akan diterima tanpa adanya ratusan yang tersisa, maka seluruh harta peninggalannya akan diserahkan pada yayasan sosial.

Tak lama kemudian ia pun meninggal dan ketiga keponakannya diberitahu isi testamennya. Maka setiap jam yang berlalu mereka terus sibuk menghitung. Tetapi tak dapat diperoleh bilangan yang genap. Ketika mereka sudah hampir putus asa,sang ahli hukum menawarkan bantuannya sehingga mereka berhasil mendapatkan warisannya masing - masing.

Cara apakah yang dilakukan sang ahli Hukum?