Merdeka.com - Grup band Slank menyatakan merasa tidak perlu mendukung bakal calon presiden Joko Widodo. Sebab, mereka sangat yakin Jokowi, sapaan Joko Widodo, akan menang dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang.

Slank mengaku tidak bakal mengerahkan massa penggemarnya buat mendukung Jokowi. Sebab, lagi-lagi mereka yakin tanpa dukungan pun Jokowi akan dipilih oleh rakyat.

"Pak Jokowi enggak usah di dukung, sudah pasti menang kok. Tiga tahun lalu mana tahu kita capres kita, tapi tiba-tiba hadir beda, penyelamat," ujar salah satu personel Slank, Bimbim, di Gang Potlot, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (27/5).

Namun, saat disinggung apakah bakal terang-terangan mendukung Jokowi, Bimbim mengelak. Menurut dia, Slank enggan menegaskan apakah akan mendukung penuh Jokowi sebagai presiden. Ihwal dukungan, mereka menyatakan bakal menunggu perintah Bunda Iffet Sidharta (manajer Slank sekaligus ibu dari Bimbim).

"Sama bunda. Kalau bunda kasih lampu hijau, Slank ikut saja," ujar pemilik nama Bimo Setiawan Almachzumi itu.

Menurut Bimbim, Slank juga tidak ingin mengerahkan massanya untuk mendukung capres tertentu. Padahal, lanjut drummer itu, para penggemar Slank yang biasa menyebut dirinya Slankers akan menurut jika sudah ada pernyataan politik siapa bakal didukung. Dia mengatakan, Slank memang sengaja membiarkan massanya memutuskan pilihannya sendiri untuk pembelajaran demokrasi.

"Kita demokrasi, mengajarkan slankers untuk berdemokrasi, tapi mereka biasanya nurut," lanjut Bimbim.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk ke sekian kali, bakal capres Joko Widodo bertandang ke markas grup band Slank di Gang Potlot, Jakarta Selatan. Terkini, Joko Widodo datang ke markas berlantai dua dan berbeton milik Slank itu pada Selasa (27/5/2014).

Kedatangan bakal capres asal Solo yang akrab disapa Jokowi tersebut dalam rangka menjaring aspirasi dari kalangan muda. Diketahui, Slank yang telah menghasilkan segudang lagu mempunyai massa basis tersendiri, khususnya dari para Slankers di seluruh Indonesia.

Meski bukan kali pertama, kehadiran Jokowi ke markas Slank di Gang Potlot itu turut menyedot perhatian warga. Mereka antusias ingin melihat langsung, ingin salaman hingga memotret Jokowi yang mengenakan kemeja kotak-kotak pada hari itu.

Dari pertemun tertutup itu, pihak Slank mengusulkan 46 nama yang dianggap layak masuk dalam pemerintahan ke Jokowi jika kelak terpilih, mengusulkan 7 ide moral dan menyerahkan manifesto Slank. Semua itu terangkum dalam lima lembar 'Manifesto Cinta'.

Meski mengusulkan sejumlah nama dan menyerahkan sejumlah rekomendasi, Slnk tidak mendeklarasikan diri mendukung pasangan bakal capres-cawapres Jokowi-JK.

Sang penabuh drum, Bimbim mengungkapkan alasannya, yakni karena Slank ingin memberikan nilai-nilai demokrasi kepada pemilih, khususnya para Slankers.

Meski tanpa deklarasi, sebenarnya masing-masing pribadi personel Slank memberikan dukungan untuk pasangan Jokowi-JK.

Bimbim mengakui dirinya lebih suka pemimpin dari kalangan muda, khususnya yang berusia di bawah 60 tahun nan sederhana. Ia yakin pemimpin bangsa yang kesehariannya sederhana seperti itu tidak ingin korupsi.

Sementara, sang penarik bass betot, Ivan, mengaku menyukai pemimpin yang tidak mengejar jabatan. Dukungan juga diberikan oleh gitaris Slank, Abdee. Menurutnya, Jokowi-JK adalah sosok pemimpin yang ingin membawa perubahan terhadap bangsa dan mengutamakan kepentingan rakyat. Ia pun yakin JK yang kini genap 72 tahun masih mampun mendampingi Jokowi untuk lima tahun ke depan jika kelak terpilih.

Sementara itu, sang vokalis Slank, Kaka, mengaku mendukung Jokowi karena mempunyai rasa sayang terhadap masyarakat dan alam. Selain itu, Kaka menyenangi sosok Jokowi lantaran selama menjadi pejabat publik tidak diribetkan dengan protokoler. "Pak Jokowi buat saya, asyik-asyik aja," ujarnya.

Gitaris Slank lainnya, Ridho mengatkan mendukung Jokowi karena pemimpin muda dan baru. "Iya mereka kan orang baru," ujar Ridho.

Dukungan juga akan diberikan Slank untuk pasangan Jokowi-JK melalui konser di masa kampanye. Karena itu, saat kunjungan ke markas Slank kali ini, Bunda Iffet tampak sibuk berkoordinasi dengan tim sukses Jokowi untuk mencocokkan jadwal manggung Slank dengan masa kampanye Pilpres 4 Juni-5 Juli 2014.

Pantauan Tribunnews, Bunda Iffet membawa secarik kertas warna hijau bertuliskan empat tanggal manggung Slank yang dianggap bisa dilibatkan pada saat kampanye Jokowi-JK nanti.

JAKARTA - Slank sepertinya tak mau terjebak dalam dukung mendukung calon presiden yang akan bertarung di Pilpres nanti. Tapi, mereka menyerukan kepada Slankers untuk menggunakan hak pilihnya.

"Yang apatis (Golput) itu yang kita tanamkan ke mereka. Kalau enggak berikan suara, lo enggak berhak protes. Justru kalau lo pake hak pilih lo, dan kalau lo terpinggirkan, lo bisa protes," ungkap Kaka Slank saat ditemui di Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (26/5/2014).

Kendati demikian, Slank tidak mengintimidasi atau menyuruh Slanker memilih salah satu calon presiden pada Pilpres 9 Juli nanti. Bagi Kaka, Slanker telah cerdas memilih capres dan cawapres yang dianggap layak.

"Menjadi manusia mandiri biarkan mereka menggunakan hak pilih masing masing," tegasnya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PBK), Muhaimin Iskandar, enggan menanggapi mengenai pernyataan Rhoma Irama yang melarang pendukungnya mendukung Joko Widodo.

Joko Widodo secara otomatis menjadi bakal calon presiden yang diusung PKB setelah berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Sementara Rhoma bersama Mahfud MD dan Jusuf Kalla sebelumnya adalah bakal capres PKB.

"Saya belum ketemu beliau. Kalau beda capresnya kita akan bicarakan baik-baik. Itulah demokrasi," ujar Muhaimin di DPP PKB, Jakarta, Selasa (13/5/2014).

Sebelumnya, Ketua Tim Sukses Rhom Irama, Ramdansyah, mengatakan Rhoma meminta agar pendukungnya tidak mendukung Joko Widodo pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres), 9 Juli mendatang.

Menurut Rhoma, Joko Widodo harusnya memegang amanah sebagai gubernur DKI Jakarta.