Jakarta, HanTer - Majunya Prabowo Subianto menjadi Capres 2014 masih dinilai kontrovesial oleh sejumlah kalangan. Satu diantaranya dikatakan pengamat ekonomi Faisal Basri yang menyebut bahwa sosok Prabowo Subianto bukan tokoh yang demokratis karena partai berlambang kepala burung garuda yang dipimpinnya tersebut tidak pernah menggelar kongres untuk menentukan pergantian pengurus partai.

"Ini fakta yang kita saksikan. Selama ini pernah kita dengar Partai Gerindra berkongres untuk menentukan pengurus. Ini fakta yg tidak bisa diperdebatkan," kata Faisal Basri saat menghadiri "Manifesto Rakyat Yang Tak Berpartai" katanya di Jakarta, Senin (26/5).

Faisal Basri menilai, majunya Prabowo Subianto sebagai Capres 2014 bisa menjadi ancaman bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. Karena saat ini mengurusi partai saja Prabowo tidak dengan demokrasi yang ditandai dengan kongres. "Kalau Capresnya selain Jokowi bisa jadi ancaman buat saya pribadi dan negara, karena memberikan contoh tidak berdemokrasi," ujar Faisal.

Menurut Faisal, Partai Gerindra yang tidak berkongres menunjukan bahwa partai bernomor urut 6 tersebut lebih parah dari partai komunis yang ada di Tiongkok. Oleh karena itu pemimpin Partai Gerindra pun lebih parah dari partai komunis. "Ini berarti ada pemimpin yang lebih parah dari partai komunis. Ini ancaman," tegasnya.

Sementara hal berbeda ditunjukan Joko Widodo yang mau berkolaborasi untuk memajukan Jakarta. Faisal menilai untuk menyelesaikan masalah Jakarta, separuhnya berkaitan dengan nasional. "Jadi untuk menyelesaikan Jakarta, kalau Jokowi jadi presiden. Dia tahu simpul syaraf yang jadi masalah," paparnya.

http://www.harianterbit.com/read/201...upan-Demokrasi

Apa kata org pintar-penting ttg Prabowo membuat kita semua terang benderang,