Merdeka.com- Jelang pilpres, berbagai kampanye hitam gencar dilakukan oleh dua kubu pasangan capres-cawapres. Isu-isu yang dimunculkan pun beragam.
Belakangan, muncul isu capres Joko Widodo alias Jokowi tidak bisa melakukan kewajibannya sebagai muslim dengan baik, yakni salat. Jokowi disebut-sebut tidak fasih melakukan salat.
Berbagai reaksi dilontarkan oleh oleh pihak-pihak yang pro dengan jokowi, terkait tuduhan Jokowi tidak bisa salat dengan baik tersebut.
Mantan Ketua NU Hasyim Muzadi memberi pesan kepada cawapres Jokowi, Jusuf Kalla (JK) terkait beredarnya kampanye hitam yang mempertanyakan keimanan Jokowi.
"Isu SARA sudah sering dipakai, itu murahan, tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya maka yang bagus untuk menepis jangan dibalas tapi diklarifikasi saja," kata Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Depok, Jumat (23/5) lalu.
Kiai Hasyim menegaskan tak sedikit orang yang mengaku Islam tapi tidak mengamalkan nilai Islam, termasuk juga partai Islam.
"Ada yang mengaku Islam tapi tidak Islam, dia membawa nama tapi tidak membawa nilai. Dengan partai Islam juga, dikira partai Islam juga mewakili keluhuran Islam?" pungkasnya.
Calon wakil presiden Jusuf Kalla (JK) juga kesal menanggapi kampanye hitam yang mempertanyakan keislaman Jokowi. Jusuf Kalla menegaskan kualitas keimanan Jokowi tidak untuk diperdebatkan.
"Coba lihat mana yang sering ke masjid, mana yang lain? Pak Jokowi Magrib jadi imam. Fasih bacaannya," tegas JK di masjid Al-Hikam, Depok, Jumat (23/5).
JK bahkan berani bertaruh Jokowi punya kemampuan jadi imam dan membaca Alquran lebih baik jika diadu dengan orang-orang yang kerap menghina Keislaman Jokowi .
"Kita tanding siapa yang fasih, tanding dengan lain. Jangan memperalat Islam dalam politik, apa kurangnya Jokowi? Apa? Rajin ke masjid Jokowi ," tegas dia.