TEMPO.CO , Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua calon presiden untuk menghentikan upaya pencitraan diri kepada masyarakat. Pada saat ini, menurut dia, yang lebih penting adalah menyampaikan pemikiran, kebijakan, dan rencana kerja jika terpilih memimpin selama lima tahun mendatang.

"Pencitraan diri sudah usai," kata SBY dalam sebuah wawancara yang diunggah melalui akun resminya di media sosial Youtube.com, Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat, 25 April 2014.

Ia menyatakan, para capres pada saat ini hendaknya meningkatkan komunikasi dengan masyarakat. Mereka dinilai harus menyampaikan bentuk pemerintahan yang akan diusung dan dijalankan. Hal ini penting agar masyarakat memiliki kejelasan dalam menilai dan memilih dalam pemilihan umum mendatang. "Sehingga masyarakat dapat memilih secara rasional, bukan emosional," kata SBY.

Ia juga mengimbau lembaga di luar pemerintahan, khususnya media massa, untuk memperbanyak ruang dan kesempatan bagi calon presiden dan calon wakil presiden mengutarakan visi dan misinya. Ia bahkan berharap banyak digelar diskusi, interaksi, dan debat antara para calon yang disaksikan masyarakat.

"Jadi jangan tunggu kampanye resmi dibuka. Kalau sudah kampanye, masyarakat biasanya sudah tidak lagi mendengarkan program calon," kata dia.

Hal ini juga diharapkan muncul dari kesadaran tiap partai politik untuk memunculkan para calonnya secara utuh. Menurut SBY, penyampaian pandangan capres lebih penting dibandingkan dinamika penentuan pasangan capres dan cawapres serta gejolak koalisi antarpartai.

"Bukan hanya ini. Parpol punya tanggung jawab menyiapkan calon pemimpin yang menggantikan pemimpin sebelumnya," kata SBY.

sumur dai tempo
pak beye nggak ngerti ya, yang penting kan bukti
dari awal memang jokowi ndak mikir masalah copras capres, lagi pula jokowi jadi capres sesuai perintah mega kok..jadi wajar kalau belum ada visi misi.
pokok nya jokowi presiden 2014!