Terindikasi Kecurangan

SIMALUNGUN, JAM 13.00 WIB
Terlambatnya penyerahan kotak suara usai Pileg 9 April 2014 lalu diduga terindikasi kecurangan. Ditambah lagi, dari ribuan kotak suara yang diserahkan Pegawas Pemilu Kecamatan (PPK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Simalungun, tak sedikit kotak suara yang tidak dilengkapi segel.

Diyakini, kotak-kotak suara yang tak bersegel tersebut sudah pernah dibuka oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dan memiliki kepentingan. Padahal, ketika akan melakukan pemungutan suara, gembok kotak suara tersebut dilengkapi dengan segel. Bahkan, sesuai dengan Pasal 142 UU No-8 tahun 2012 tentang pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD disebutkan, perlengkapan pemungutan suara terdiri dari kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, alat untuk mencoblos pilihan dan tempat pemungutan suara.

Kemudian, ketika akan dibuka untuk dilakukan rekapitulasi di KPU, harus dihadiri saksi peserta pemilu dan juga dilengkapi segel. Dan itu juga, sesuai dengan Pasal 193 ayat 2 menyebutkan bahwa KPU Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Partai Politik Peserta Pemilu dan perolehan suara calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang dihadiri saksi Peserta Pemilu dan Panwaslu Kabupaten/Kota serta bersegel.

Amatan kru koran ini di KPU Simalungun, Jumat (18/4) siang, terlihat sejumlah kotak suara yang ditumpuk di sebuah ruangan terlihat tak dilengkapi dengan segel. Kotak suara yang tak bersegel diantaranya, kotak suara untuk tingkat DPD, DPRD Provinsi dan DPR. Sementara, ratusan kotak suara yang ditumpukan di depan pintu masuk sekretaris KPU dilengkapi segel.

KPU Simalungun, melalui divisi logistic dan data, Adelbert Damanik ketika dikonfirmasi mengatakan, mungkin saat rekapitulasi di PPK di buka.” Harusnya memang bersegel. Mungkin, habis segel mereka,” kata Adel. Adel menjelaskan, bahwa ribuan kotak suara yang didistribusikan untuk pemungutan suara sudah diserahkan para PPK dari berbeda kecamatan di Simalungun. “Cuma, tinggal Ujung Padang yang belum menyerahkan berkasnya,” ujarnya.(Ga)
Sumber
====================
Bingung apakah harus terkejut atau nggak, kejadian seperti ini apakah hanya terjadi di daerah ini atau nggak?

daripada bingung, lebih baik kita membaca "butet siantar"