Mungkin ini mewakili pendapat gw tentang novel cinta Indonesia. Berikut adalah sebuah komentar dari seorang pembaca novel lain, yg gw copas dari goodread. Tapi cukup memberikan pencerahan buat penulis penulis lainnya agar merubah kebiasaan jeleknya yang dapat merusak romantisme cerita sebuah novel.
Quote:
Ilana Tan.
Hmmmm.... sebelumnya saya mau membuat pengakuan nih.
Sejujurnya saya jaraaaaaang sekali membaca buku, apalagi buku romance, karangan pengarang Indonesia.
Bukannya sok, sombong atau apa gitu.... tp salah satu alasan, dan kebetulan alasan tersebut menduduki porsi yang cukup besar, untuk malas membaca buku karangan pengarang Indonesia adalah tata bahasa di dalamnya. Umumnya pengarang buku-buku tersebut banyak menggunakan bahasa "gaul"... loe, gue, bete, dsb..dsb...
Bagi saya yang sedari kecil sudah dibiasakan membaca, bahkan membaca buku-buku sastra, entah mengapa saya mendapati bahwa gaya bahasa tersebut cukup "mengganggu". Apapun plotnya, begitu ditulis dalam bahasa gaul, huh! malas deh bacanya. Ini juga menjadi salah satu alasan saya suka membaca buku cerita terjemahan, karena paling tidak buku tersebut akan ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. (Hehehe... terima kasih untuk semua penerjemah di Indonesia..)
Ya..ya.. saya tahu tidak semua pengarang Indonesia menulis dengan tata bahasa seperti itu. Misalnya saja Andrea Hirata, Ayu Utami, E.S. Ito atau bahkan Agustinus Wibowo. Tapi kan genre mereka berbeda tuh. Masalahnya, gara-gara kebanyakan mendapat pinjaman buku-buku karangan Robin Carr, Shelly Woods, atau bahkan Lisa Kleypas, akhir-akhir ini saya mendapati selera membaca sedikit beralih ke buku-buku romantis. (Ehem! Hehehe...) Naa... masalah lainnya justru buku-buku genre seperti itulah yang banyak menggunakan bahasa "gaul". Sampai akhirnya saya mendapat pinjaman buku-buku karangan Ilana Tan.
Saat mendapat pinjaman buku-buku tersebut untuk menghabiskan liburan Lebaran baru-baru ini, saya terus menerus menunda membacanya sampai sudah tidak ada buku lain yang bisa saya baca. (Hehehe... maaf, "penilaian" awal sudah terlanjur melekat kuat.) Tapi setelah membuka dan membaca halaman pertama, ternyata buku tersebut begitu kuat menyerap perhatian saya. Plot yang cantik ditunjang gaya penulisan yang mengalir dalam tata bahasa yang baik dan indah. Tidak menyangka ada pengarang Indonesia pada genre tersebut yang bisa menulis dengan tata bahasa yang baik namun tetap terkesan indah. Siapa bilang bahasa Indonesia tidak romantis? Bahkan kalah romantis dibandingkan bahasa lain, seperti bahasa Inggris atau bahasa Perancis? Ilana Tan membuktikan penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar ternyata juga bisa menciptakan sesuatu yang romantis dan indah. Dua jempol untuk Ilana! (Bahkan kalo boleh pinjam jempol teman atau jempol kaki... bisa 4 jempol dah!).
Oke. Berikut beberapa kutipan cantik dan romantis di dalam buku tersebut:
Kalau suatu saat nanti kau rindu padaku, maukah kau memberitahuku? ..... Agar aku bisa langsung berlari menemuimu.
Sudah lama tidak melihatmu. Kau tahu, aku hampir melupakan wajahmu.
Kalau aku sampai melupakan wajahmu, aku tidak bakal bisa melakukan apapun.
Kau tahu kenapa? Karena aku akan terlalu sibuk berusaha mengingat wajahmu sampai-sampai tidak mampu memikirkan masalah lain. Gawatkan?
Sekarang setelah melihatmu, aku baru ingat. Ah benar.... Matamu seperti ini... hidungmu seperti ini... mulutmu... dahimu... dan rambutmu.
Kenapa aku bisa lupa wajahmu?
Ingatanku memang buruk, aku tahu.
Menurutmu aku harus bagaimana?
Menurutku, aku harus melihatmu setiap hari supaya tidak lupa.
Itu artinya kau harus selalu disisiku, bersamaku. Bagaimana?
Aaaaaahhhhhh..... so sweet........
Cek quote dari novel berikut:
Quote:
Karena aku akan terlalu sibuk berusaha mengingat wajahmu sampai-sampai tidak mampu memikirkan masalah lain. Gawatkan?
Sekarang setelah melihatmu, aku baru ingat. Ah benar.... Matamu seperti ini... hidungmu seperti ini... mulutmu... dahimu... dan rambutmu.
Kenapa aku bisa lupa wajahmu?
Ingatanku memang buruk, aku tahu.
Menurutmu aku harus bagaimana?
Menurutku, aku harus melihatmu setiap hari supaya tidak lupa.
Itu artinya kau harus selalu disisiku, bersamaku. Bagaimana?
kemudian apa jadinya kalo di translate jadi bahasa gaol:
Spoiler for gini jadinya:
karena guwe bakalan sibuk ingetin muka elo sampe yg lain gw lupain. gawatkan?
Sekarang, abis gw ngeliat muka elo, gw baru inget. Bener nih, mata lo kayak gini, hidung lo kayak gini, mulut lo dahi lo dan rambut lo.
Kenapa guwe bisa ngelupain muka lo?
ingetan guwe emang jelek, guwe tau
Menurut lo gw harus gimana?
Menurut guwe, guwe harus ngeliatin elo setiap hari supaya nggak lupa.
artinya elo harus sama guwe terus. sama guwe, gimana?
Diubah oleh tole_90 14-04-2014 15:09
0
3.9K
Kutip
10
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!