Debu Limbah Krakatau Posco Dikeluhkan

CIWANDAN, BP - Warga Kecamatan Ciwandan mengeluhkan limbah pabrik seperti asap pembakaran atau peleburan besi dan baja dari PT Krakatau Posco, yang telah mengangu kesehatan warga, seperti terserang penyakit saluran pernapasan dan penglihatan warga. Sebab limbah pabrik selalu memenuhi pemukiman warga setiap hari karena lokasi pabrik berada dekat dengan pemukiman warga.

Debu buangan dari Posco itu seperti besi, warnanya mengkilap. Debu itu jelas mengancam kesehatan kami yang dekat dengan perusahaan itu khususnya anak-anak, selain mengancam saluran pernapasan debu itu juga menyebabkan gatal-gatal, kata Hasbi, Warga Cigading Kecamatan Ciwandan, Kamis (6/3).

Hasbi menambahkan, corong-corong asap dan debu buangan dari pabrik peleburan besi dan baja PT Krakatau Posco, mengarah tepat ke pemukiman warga. Anak-anak kami yang masih kecil paling terancam kesehatannya, asap dan debu peleburan besi dan baja dari posco memenuhi setiap halaman rumah, ungkapnya.

Hasbi menambahkan, kendati aktifitas peleburan besi di PT Krakatau Posco itu sudah berlangsung lama. Namun, dampak debu buangan dari pabrik peleburan besi dan baja itu baru dirasakan warga beberapa hari ini. Baru tiga hari ini kami baru merasakan. Sebelumnya kami kira ini hanya debu biasa saja, tapi setelah diperhatikan ada kejanggalan, dimana debu ini seperti leburan besi, akunya.

Hasbi menegaskan, sejumlah warga mengaku telah mengadukan keluhan itu ke pihak pabrik, namun pihak menanggapinya dengan biasa saja. Untuk itu sebagai tindakan tegas warga Kecamatan Cigading, warga akan melakukan aksi protes aktivitas peleburan besi yang dilakukan PT Krakatau Posco saat ini.

Tadi kami sudah melakukan audiensi dengan pihak Posco tapi mereka hanya menjelaskan soal teknik saja, tidak ada penjelasan lain, katanya.

Wara lainnya, Muhlis meminta PT Krakatau Posco melakukan penghentian sementara kegiatan peleburan tersebut sampai perusahaan itu mempunyai solusi agar debu peleburan besi itu tidak mengancam kesehatan warga sekitar. Yang kami tahu produksi peleburan di PT Krakatau Posco bisa mencapai ribuan ton baja. Tapi informasi yang kami punya mereka tidak memiliki penampungan yang mencukupi. Untuk itu, warga meminta kepada Krakatau Posco untuk membuat penampungan yang cukup sehingga debu itu tidak berterbangan ke rumah warga, katanya.

Rencananya, lanjut Muklis, warga sekitar pabrik akan melakukan unjukrasa meminta posco menghentikan sementara kegiatan pabriknya. Besok (hari ini) warga sepakat untuk melakukan unjukrasa, kami sudah tiga hari tidak bisa g udara segar akibat polusi limbah pabrik posco, jelasnya.

Anggota DPRD Cilegon Sihabudin Siddik yang juga warga Kecamatan Ciwandan membenarkan jika dalam tiga hari terakhir, debu limbah posco mengganggu aktifitas warga. Selain mengancam kesehatan warga, debu limbah juga mengganggu aktifitas sebagian besar warga di Kecamatan Ciwandan, ungkapnya.

Sementara itu, Corporate Secretary PT KS Posco, Christy F Kasager belum dapat dikonfirmasi terkait keluhan warga tersebut. Pesan pendek dan telfon BANTEN POS tidak dijawabnya.(DEN/ZAL/IGO)

Debu Krakatau- Posco ANCAM WARGA
CILEGON - Ratusan warga Kecamatan Ciwandan terancam gangguan kesehatan saluran pernapasan. Sebab, asap pembakaran atau peleburan besi dan baja dari pabrik PT Krakatau-Posco, yang lokasinya di belakang pemukiman warga, selalu memenuhi pemukiman sepanjang hari.

Salah satu Warga Cigading, Hasbi mengatakan, corong-corong asap dan debu buangan dari pabrik peleburan besi dan baja PT Krakatau-Posco mengarah tepat ke pemukiman warga. Anak-anak merupakan yang paling terancam kesehatannya atas asap dan debu peleburan besi dan baja dari pabrik itu. "Debu buangan dari Posco itu seperti besi, warnanya mengkilap. Debu itu jelas mengancam kesehatan kami yang dekat dengan perusahaan itu khususnya anak-anak, selain mengancam saluran pernapasan debu itu juga menyebabkan gatal-gatal," katanya kepada Banten Raya, saat ditemui dirumahnya, Kamis (6/3).

Hasbi menambahkan, aktivitas peleburan besi di PT Krakatau Posco itu sudah berlangsung. Namun, lanjutnya, dampak debu buangan dari pabrik peleburan besi dan baja itu baru dirasakan warga beberapa hari ini. "Baru tiga hari ini kami baru merasakan. Sebelumnya kami kira ini hanya debu biasa saja, tapi setelah diperhatikan ada kejanggalan, dimana debu ini seperti leburan besi," tambahnya. Hasbi menegaskan, sejumlah warga mengaku telah mengadukan keluhan itu ke pihak pabrik, namun ditanggapi biasa saja.

Untuk itu sebagai tindakan tegas, warga Kecamatan Cigading akan melakukan aksi protes aktivitas peleburan besi yang dilakukan PT Krakatau-Posco saat ini. "Tadi kami sudah melakukan audiensi dengan mereka (Krakatau-Posco-red) tapi mereka hanya menjelaskan soal tehnik saja tidak ada penjelasan lain. Insya Allah besok (Jumat-red) kami akan melakukan aksi unjuk rasa di depan PT Krakatau Posco dan meminta untuk menghentikan kegiatan itu sementara waktu," tegasnya.

Di tempat yang sama, warga lainnya, Muhlis meminta, PT Krakatau Posco melakukan penghentian kegiatan peleburan tersebut sampai perusahaan itu mempunyai solusi agar debu peleburan besi itu tidak mengancam kesehatan warga sekitar. "Yang kami tahu produksi peleburan di PT Krakatau-Posco bisa mencapai ribuan ton baja. Tapi informasi yang kami punya mereka tidak memiliki penampungan yang mencukupi. Untuk itu, warga meminta kepada Krakatau Posco untuk membuat penampungan yang cukup sehingga debu itu tidak berterbangan ke rumah warga," katanya.

Sementara itu Corporate Secretary PT Krakatau-Posco Cristy F Kageser mengatakan, terkait keluhan warga tersebut pihak perusahaan sudah melakukan pertemuan dengan warga sekitar dan sudah menjelaskan bahwa fenomena tersebut bukan merupakan hal yang rutin terjadi. “Itu hanya terjadi pada saat proses penghancuran besi cair yang telah dingin. Penggelaran besi cair tersebut bersifat hanya sementara. Begitu produksi normal, maka kejadian tersebut tidak akan terjadi,” katanya. Meski sifatnya sementara, Cristy menegaskan, pihaknya sudah mempersiapkan langkah-langkah meminimalisasi dampak debu yang terbawa angin ke pemukiman warga tersebut. “Kami juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan ke warga sekitar,” tegasnya. (darjat)