Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

melsisiswatiAvatar border
TS
melsisiswati
SEJARAH & WISATA KOTA SAWAHLUNTO
SEJARAH KOTA SAWAHLUNTO
Sawahlunto adalah salah satu diantara sejumlah kota yang terletak di kawasan Bukit Barisan di Sumatera Barat, tetapi mempunyai riwayat kehadiran yang berbeda dengan kota lain tersebut.

Kota seperti Bukit Tinggi, Batusangkar, Payakumbuh, Padang Panjang dan Solok terbentuk oleh perkembangan komunitas Minang, sedangkan Sawahlunto oleh usaha tambang pada zaman pemerintahan Belanda tahun 1888, Sawahlunto mulai menjadi mukiman pekerja tambang ketika uang sebesar 5,5 juta golden ditanamkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk membangun berbagai fasilitas pengusahaan tambang batubara Ombilin, Mukiman ini terus berkembang mejadi sebuah kota kecil dengan penduduk yang intinya adalah pegawai dan pekerja tambang.

Belanda juga membangun sistem kereta api dengan biaya 17 juta gulden sebagai alat angkut untuk dapat membawa batu bara dari sawahlunto keluar melalui Padang. Kereta api telah beroperasi sejak tahun 1888 tetapi baru sampai di Muara kalaban dan mencapai Sawahlunto pada 1894. adanya angkutan kereta api inilah yang membuat usaha pertambangan itu kembali memberikan hasil yang positif dari hanya puluhan ribu ton menjadi ratusan ribu ton pertahun, dari usaha yang rugi menjadi menjadi usaha dengan laba besar sampai 4,6 juta gulden dalam setahun pada tahun 1920. sampai tahun 1898, usaha tambang ini masih mengandalkan pekerja paksa yaitu narapaidana yang dipaksa bekerja untuk tambang dan dibayar dengan harga murah. Tahun 1908 upah buruh paksa 18 sen/ hari dan dapat dikenakan sangsi hukum cambuk kalau membangkang, upah buruh kontrak 32 sen/hari dengan mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan jaminan kesehatan. Sedangkan buruh bebas upahnya 62 sen/ hari tanpa fasilitas (Zubir,1995). Dengan demiklian dapatlah dibayangakan bahwa pada awal abad ke 20, Sawahlunto sesungguhnya merupakan kamp tahanan bagi pekerja paksa tersebut.

Ketika pada tahun 1918 Sawahlunto dikategorikan sebagai Gemeentelijk Ressort atau Gemeente dengan luas wilayah 778 ha, hal ini karena ada kaitannya dengan puncak keberhasilan kegiatan pertambangan tersebut. Pada tahun 1930 wilayah ini berpenduduk 43576 jiwa, diantaranya 564 jiwa adalah orang belanda (Eropa). Walaupun demikian Sawahlunto belum sempat menjadi Stadsgemeente, yang penyelenggaraan kotanya dilakukan oleh stadsgemeenteraad (DPRD) dan Burgemeester (Walikota).

Sejak tahun 1940 sampai dengan akhir tahun 70-an produksi batubara ombilin merosot, kembali hanya puluhan ribu ton pertahun. Sawahlunto pun mengalami kemerosotan yang diindikasikan dari merosotnya jumlah penduduk menjadi hanya 13.561 jiwa pada sensus tahun 1980. Dengan menambah beberapa fasilitas, perubahan manajemen dan penerapan teknologi baru, usaha penambangan meningkat kembali sejak awal tahun 80-an, bahkan produknya terus meningkat melampaui 1 juta ton pertahun pada akhir tahun 90-an. Penduduk Sawahlunto juga meningkat menjadi 15.279 menurut sensus tahun 1990, walaupun demikian laju pertumbuhan penduduk yang hanya 1,2% pertahun ini masih dibawah rata-rata laju pertumbuhan penduduk Sumatera Barat yang mencapai 1,62% dan tidak tampak mempunyai korelasi dengan peningkatan produksi batubara.

Kemudian pada tanggal 10 Maret 1949 diadakan rapat dengan hasilnya Daerah. Kemudian pada tanggal 10 Maret 1949 diadakan rapat dengan hasilnya Daerah Afdeeling Solok tersebut di bagi atas Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung dan Kabupaten Solok, maka Pemerintahan Stad Gemeente Sawahlunto di rangkap oleh Bupati Sawahlunto/Sijunjung. Dalam kurun waktu 1949 - 1965 terjadi perubahan status dari berdiri sendiri atau di bawah Pemerintah Sawahlunto/Sijunjung. Selanjutnya dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 statusnya berubah menjadi Daerah Tingkat II dengan sebutan Kotamadya Sawahlunto berkepala Perintahnya sendiri di bawah Walikota AKHMAD NOERDIN, SH terhitung mulai tanggal 11 Juni 1965 yang dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 8 Maret 1965 Nomor 1965 Nomor Up. 15/2/13-227 di tunjuk sebagai Pejabat Walikota Kepala Daerah Sawahlunto.

Kemudian Walikota yang memimpin Kota Sawahlunto sejak pertama Berdiri sampai sekarang sebagai berikut :

1. ACHMAD NURDIN, SH ( Masa Jabatan Walikota 1965 s/d 1971 )

2. Drs. SHAIMOERY, SH ( Masa Jabatan Walikota 1971 s/d 1983 )

3. Drs. NURAFLIS SALAM ( Masa Jabatan Walikota 1983 s/d 1988 )

4. Drs. H. RAHMATSJAH ( Masa Jabatan Walikota 1988 s/d 1993 )

5. Drs. H. SUBARI SUKARDI ( Masa Jabatan Walikota 1993 s/d 1988 dan Masa Jabatan Walikota 1988 s/d 2003 )

6. Ir. H. AMRAN NUR ( Masa Jabatan Walikota 2003 S/D 2008 ) dan

H. FAUZI HASAN ( Masa Jabatan Wakil Walikota 2003 S/D 2008 )

Tahun 1990 wilayah admnistrasi Sawahlunto diperluas dari hanya 779 ha menjadi 27.344 ha yang membawa konsekuensi jumlah penduduknya meningkat. Berdasarkan hasil survey penduduk antar sensus 1995, penduduk Sawahlunto menjadi 55.090 jiwa. Walaupun demikian Sawahlunto tidak dengan sendirinya menjadi kota yang lebih besar. Seperti yang terjadi pada kota yang umumnya dimekarkan. Oleh bentang alamnya pemekaran Sawahlunto menjadikan semacam federasi bebrapa kota kecil dan mukiman pedesaan. Pertumbuhan penduduknya ternyata bersifat sementara karena berdasarkan sensus tahun 2000, penduduk Sawahlunto menunjukan gejala menurun. Pada sensus tahun 2000 tersebut tercatat jumlah penduduk 50.668 jiwa, artinya selama lima tahun telah terjadi penurunan 8%. Diantaranya disebabkan karena sebagaian perumahan pegawai Unit Pertambangan Ombilin (UPO) dipindahkan keluar daerah kota Sawahlunto. Dari segi ini tampak bahwa pertambangan batubara Ombiin dan kota Sawahlunto memang jelas ada kaitannya.

Selama seratus tahun batubara yang telah dieksploitasi telah mencapai sekitar 30 juta ton, dan masih tersisa cadangan lebih dari 100 juta ton. Walaupun demikian masa depan penambangan batubara Ombilin ini belum jelas, karena cadangan yang masih ada hanya bisa dieksploitasi sebagai tambang dalam. Dapat tidaknya eksploitsi tersebut tergantung pada harga serta permintaan pasar batubara dan penguasaan teknologi, selain itu penyelenggaraan pertambangan batu bara ini juga sedang mengalamai re-orientsi oleh berkembangnya semangat desentralisasi. Apapun yang terjadi dengan penambangan batu bara Ombilin ini, pemerintah dan masyarakat Sawahlunto bertekad menjadikan Sawahlunto sebagai kota wisata berbasis pertambangan. Ini merupakan tata kaitan antara pertambangan Ombilin dan kota Sawahlunto baru, yang masih harus dikembangkan.

Berawal dari pemandian para pejabat dan Putra-puteri Belanda. Pemandian Air Dingin tahun 2001 kembali ditata menjadi kolam renang dengan nama Kolam Renang Air Dingin. Dan tahun 2006 kolam renang ini diditingkatkan menjadi Objek Wisata Water Boom yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti: Pujasera (Food Court), Gazebo (Permanent dan Tradisional), Taman, Arena Outbond (Flying Fox, V-Bridge, Spider Web). Semua itu dihadirkan untuk kenyamanan dan kepuasan para wisatawan. Sekarang telah beroperasi Water Boom II masih dalam satu kawasan dengan luas total areal pengembangan + 5 ha, termasuk agrowisata dan berbagai sarana hiburan lainnya

Sekarang sudah ada Water Boom 2 dengan fasilitas :

High Speed Water, SlideBagi pengunjung yang bernyali.
Sanca Snake Water, SlideDengan Panjang 118 M, siap menguji adrenalin anda.
Kiddie Water Slide, Khusus untuk anak-anak.

Event mingguan di Water Boom:

Lomba Tangkap Ikan
Lomba Ember Tumpah
Lomba Gebuk Bantal
Lomba Basket Kolam
Lomba Renang

Dan banyak game lainnya disajakan khusus buat pengunjung. Pemenang akan mendapatkan hadiah cuma2 dan hiburan musik tiap minggu kedua setiap bulannya.
Gokart

Surel
Cetak
PDF

Bagi anda pecinta dunia otomotif, di Sawahlunto telah hadir permainan Gokart, jika biasanya kita menemukan permainan ini di kota-kota besar tapi saat ini sudah bisa dinikmati di Resort Wista Kandi, tepatnya disirkuit permanen ( sirkuit roadrace ). Harga sewa pun terbilang cukup ekonomis, hanya Rp. 30.000,-/2 putaran ( panjang lintasan 1,2 Km ).
Paralayang Puncak Polan

Surel
Cetak
PDF

Puncak Sugai atau dikenal juga dengan nama Puncak Polan. merupakan salah satu bukit yang menjadi background sekaligus menjadi dinding alam yang menghiasi kota Sawahlunto. Dari puncak bukit ini keindahan kota Sawahlunto terlihat jelas bagaikan kuali. Dari puncak bukit ini olah raga paralayang pun dapat dilakukan. Pendaratan/landing tepat dilakukan di lapangan Ombilin yang berada di jantung kota Sawahlunto. Terbang diatas udara kota kini dapat dilakukan di Sawahlunto oleh para pecinta paralayang.
Penangkaran Buaya

Surel
Cetak
PDF

Pada tanggal 1 Februari 2011telah didatangkan 8 ekor buaya dari Badan konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi ke lokasi penangkaran buaya di taman satwa kandi, tepatnya di tanah hitam ( lagun ), yang mana lokasi tersebut merupakan pengembangan dari Kawasan Objek Wisata Kandi Kota Sawahlunto.8 ekor buaya ini terdiri dari 5 ekor jenis buaya Muaro dan 3 ekor jenis buaya Sinyolong, yang berusia diatas 2 tahun. Dilokasi penangkaran buaya ini akan dilengkapi dengan 4 kolam penangkaran yaitu 1 kolam untuk buaya dewasa, I kolam untuk buaya remaja dan 2 kolam untuk anak buaya, yangmana pada saat ini baru ada 1 kolam untuk buaya dewasa dan pada tahun 2011 ini akan dibangun kolam lainnya Dengan adanya objek penangkaran buaya ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Sawahlunto
Taman Satwa Kandi

Surel
Cetak
PDF

Taman_Satwa_newResort Wisata Kandi Sawahlunto memilki total area +400 ha. Bekas areal penambangan itu kini dikembangkan menjadi kawasan wisata. Disini terdapat berbagai objek wisata. Sebut saja Danau Wisata Kandi, Taman Satwa dengan Danau Tandikek-nya yang lengkap dengan aneka sarana wisata air, Arena Pacuan Kuda bertaraf Nasional, Arena Road Race, Motor Cross. Bagi wisatawan yang hobinya beternak juga dapat mengeunjungi peternakan sapi dan kuda.

Taman Satwa Kandi (TSK) dengan luas areal +5 ha, berada dalam satu Resort Wisata Kandi yang memilki total area +300 ha. Taman Satwa Kandi di Kota Sawahlunto sudah dikembangkan sejak tahun 2006, disini wisatawan dapat menjumpai beraneka ragam dan warna satwa.

Taman Satwa Kandi dilengkapi dengan berbagai permainan keluarga. Arena outbound dan permainan anak-anak. Disini tidak hanya ada gajah tunggangan, tapi juga kuda yang akan mengajak wisatawan mengitari Taman Satwa hingga ke Danau Wisata yang masih dalam kawasan.

Taman Satwa, Danau Wisata dan out bound serta aneka permainan anak-anak sengaja dihadirkan dalam satu paket agar kunjungan wisatawan semakin berkesan. Lihat dan nikmatilah berbagai fasilitas wisata air mulai dari kereta air, banana boat, single-double kayak, speed boat. Apalagi dekat Dermaga terdapat Plaza yang berhadapan langsung dengan danau dan Taman Satwa. Di Plaza ini digelar berbagai hiburan yang dapat dinikmati langsung dari arena Plaza, atau dari atas danau sambil mengendarai berbagai sarana wisata air, atau sambil beristirahat santai di gazebo-gazebo yang tersedia
Ikan Terapi

Surel
Cetak
PDF

Berita gembira bagi masyarakat yang akan berkunjung ke Waterboom Sawahlunto, pada tanggal 26 Februari 2011 Waterboom telah menambah fasilitasnya yaitu sebuah kolam yang fungsinya sebagai terapi, yang mana sebagai alat untuk terapi tersebut adalah Ikan ( Gara Ruffa ) atau bias disebut juga Doctor Fish.

Para pengunjung dapat menikmati fasilitas ini dengan biaya Rp. 10.000,-/ 20 menit (selama promo) , dan adapun fungsi dari kolam terapi ini adalah :

1. Membuat kulit sehat dan segar

2. Menyembuhkan penyakit kulit

3. Mengendorkan syaraf-syaraf yang tegang

4. Melancarkan peredaran darahSEJARAH & WISATA KOTA SAWAHLUNTOSEJARAH & WISATA KOTA SAWAHLUNTOSEJARAH & WISATA KOTA SAWAHLUNTOSEJARAH & WISATA KOTA SAWAHLUNTOSEJARAH & WISATA KOTA SAWAHLUNTO
0
3.9K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Budaya
BudayaKASKUS Official
2.3KThread1.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.