Kisah mengharukan ini ane simak waktu lagi asik nonton tv sama adek ane malem ini gan..
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” (Q.S Al Israa’: 17-23).
Langsung k TKP yuk gan..
Spoiler for ceritanya:
Siti Aisyah, bocah berusia delapan tahun dengan sangat tegar dan semangat merawat ayahnya, Muhammad Nawawi Pulungan (54) yang tidak berdaya untuk menjalani hidupnya sehari-hari.
Setiap harinya, bocah perempuan yang biasa disapa Aisyah ini mendorong becak tanpa arah bersama sang ayah. Sejak mengalami komplikasi, Nawawi Pulungan tidak berdaya dan membutuhkan perawatan yang ia dapatkan dari sang anak yang masih berumur delapan tahun.
"Kami sudah tiga tahun belakangan ini tinggal di Mesjid raya, tapi karena takut diusir jadi kami sering jalan tidak tentu arah dan anak saya Aisyah yang merawat saya, bangga saya punya anak sepertinya.”
Nawawi dan Aisyah sehari-hari bertahan hidup dengan belas kasihan dari masyarakat yang tak sengaja melihat mereka.
"Kami tidak mengemis, kami hanya bertahan hidup sekuat tenaga kami. Mungkin banyak yang kasihan dengan kondisi kami dan mereka membantu dengan memberikan kami uang atau makanan," ungkapnya.
Ia menuturkan, sejak Aisyah berusia 1 tahun ibunya sudah meninggalkannya. Ia memiliki keluarga di Pematang Siantar, namun sejak ia tidak berdaya karena sakit keluarganya tidak peduli dengan nasibnya dan Aisyah.
"Yang terpenting bagi saya saat ini adalah anak saya Aisyah dan kesembuhan saya. Saya semangat untuk sembuh agar bisa bekerja dan membahagiakan anak saya," katanya.
Alhamdulillah sekarang dia sudah lebih bahagia gan, paling g sudah g begitu menderita seperti sebelum2nya..
Spoiler for Duduk di Bangku Sekolah:
Siti Aisyah Pulungan memulai hari pertamanya sekolah, Jumat (21/3/2014). Dia pun didudukkan di bangku paling depan di kelas barunya.
Aisyah sekolah di Sekolah Dasar (SD) Negeri nomor 060786 di Jalan Purwo, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Sekolah ini hanya berjarak sekitar 100 meter dari Rumah Sakit Umum (RSU) Pirngadi, tempat ayahnya dirawat sekarang ini.
Setelah menyulang makan ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan (54), Aisyah kemudian berpamitan berangkat ke sekolah. Dia mengenakan seragam Pramuka, yakni seragam yang digunakan murid-murid SD setiap hari Jumat di sekolah barunya.
"Saya senang bisa mulai sekolah," kata Aisyah sesaat sebelum masuk ke sekolah.
Di kelas satu, dia bergabung dengan puluhan siswa lainnya. Mereka belajar membaca dan menulis. Aisyah pun menggunakan buku serta pensil barunya.
Spoiler for Ayahnya Kini Dirawat di Rumah Sakit:
Upaya pemulihan kesehatan Muhammad Nawawi Pulungan (54), ayah Siti Aisyah Pulungan (8) kini sedang dilakukan. Perawatannya berlangsung di Rumah Sakit Umum (RSU) Pirngadi, Jalan HM Yamin, Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Nawawi ditempatkan di Ruang 18 Flamboyan. Ruangan ini khusus untuk perawatan penyakit paru. Nawawi didiagnosa menderita penyakit tuberculosis. Pada Kamis (20/3/2014) pagi, Aisyah terlihat mendampingi ayahnya yang terbaring di tempat tidur nomor sembilan.
"Mudah-mudahan ayah bisa cepat sembuh," kata Aisyah yang duduk di samping ayahnya.
Nawawi dibawa ke rumah sakit pada Rabu (19/3) malam atas kebijakan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Dzulmi Eldin. Eldin datang ke lokasi parkir becak mereka di depan Dhea Saloon, Jalan Sisingamangaraja. Tak lama kemudian ambulance datang, lalu Aisyah dan ayahnya dibawa ke RSU Pirngadi.
"Begitu mendapat informasi, kita langsung datang. Memang tanggung jawab kita. Maka ini ayah Aisyah akan dirawat hingga sembuh," kata Eldin kepada wartawan tadi malam.
Langkah yang diambil ini, kata Eldin, karena sudah merupakan bagian dari tanggung jawab Pemerintah Kota Medan. Apalagi belakangan diketahui ternyata Nawawi memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) keluaran Medan. Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah," kata Eldin.
Spoiler for Bertemu Ibu Kandungnya Setelah 7 Tahun Berpisah:
Satu lagi kebahagiaan menghampiri Siti Aisyah Pulungan (8). Setelah ayahnya dirawat di rumah sakit, dan dia pun sudah mulai sekolah, hari ini dia pun dapat bertemu kembali dengan ibu kandungnya setelah berpisah selama 7 tahun.
Aisyah bertemu ibu kandungnya Sugiati (33) Minggu (23/3/2014) siang di Rumah Sakit Umum (RSU) Pirngadi, Jalan HM Yamin, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Keduanya berpelukan di ruang perawatan ayah Aisyah, Muhammad Nawawi Pulungan (54) yang berada di lantai tujuh rumah sakit tersebut.
Sugiati menyatakan, datang ke Medan setelah mengetahui kondisi Aisyah dari pemberitaan media massa. Dia kemudian berangkat dari Pekanbaru, Riau, dan langsung menuju RSU Pirngadi.
Kepada media, Sugiati tidak banyak memberikan keterangan mengapa meninggalkan Aisyah saat bocah itu masih berusia satu tahun. Dia menyatakan berkeinginan untuk kembali bersama Aisyah.
"Saya yang melahirkan dia, saya maunya ya bisa terus bersama dia," kata Sugiati.
Aisyah pun gembira dengan pertemuan ini. Dia berharap dapat terus bersama ibunya.
"Aisyah senang bertemu ibu dan berharap ibu akan bersama kembali dengan Aisyah," ujarnya.
"Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rosulullah, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan sholat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Allah.’” (HR. Al Bukhori no. 5970).