Quote:
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama sedang mengkaji untuk mengganti jam belajar anak di Jakarta. Aktivitas sekolah yang mulai pukul 06.30 WIB dianggap terlalu membebani pelajar. Ahok pun menuturkan jam belajar anak diusulkan mulai pukul 09.00 WIB.
"Ada yang usul kenapa nggak dibuat jam 9 pagi saja, nah kita akan kaji, kalau dia jam 9 berarti pulangnya lebih sore dong,"kata dia kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/3).
Kajian ini menurut Ahok dibuat karena
pemberlakuan jam belajar pukul 6.30 WIB seperti sekarang tak juga bisa mengatasi kemacetan. Tetapi, menggeser jam belajar jadi lebih pukul 9 juga
tak serta merta menyelesaikan masalah.
"Karena kadang-kadang jam 9 pagi juga lebih macet kan," ujarnya.
Sebelumnya psikolog anak Seto Mulyadi mengkritisi jam masuk sekolah yang terlalu pagi.
Seto melihat jam 06.30 WIB terlalu memberatkan, bahkan banyak anak yang tak sempat sarapan.
"Anak menjadi seperti robot," kata Seto.
SUMUR DI LADANG
Memang waktu masuk jam 6.30 terlalu memberatkan siswa, krn masuk pagi sekali. Kalau dibilang masuk jam 9 juga terlalu siang. Supaya tak terlalu memberatkan siswa dan yang penting MENDISIPLINKAN siswa, ane pikir jam 7 masuk sekolah sj cukup......
Gimana menurut agan-agan??
Quote:
Original Posted By ShogunCeanataur►Kurang setuju, jam 7.30 cukup pak, kalo kepagian kurang fit di kelas, dimarahin guru kenapa tidur malem padahal jamnya yg kepagian, dan guru pun dengan egoisnya ga mau mendengar dan mengerti murid didiknya sendiri.
Kalo bisa segera disahkan koh Ahok
Quote:
Original Posted By sando779►gue pernah baca cuman indonesia yang jam masuk sekolahnya paling pagi.. jepang aja jam 9, dengan alasan anak punya cukup waktu untuk membantu orang tua dirumah sebelum berangkat, CMIIW
Quote:
Original Posted By djeng►udah cukup jam 06.30, bangun pagi itu banyak manfaatnya, bagi yg muslim jg jd gak tidur lagi abis sholat subuh
kalo masuk jam 09.00 pulangnya jg lebih sore, barengan sama orang kerja...
UPDATE!!!
Tanggapan dari Pak Jusuf Kalla
Quote:
JK Kritik Ahok: Kalau Sekolah Masuk Jam 9, Siswa Jadi Malas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla (JK) mengingatkan Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), agar mempertimbangkan matang setiap kebijakan yang akan diterapkannya. Seperti misalnya rencananya mengubah jam masuk sekolah dari jam 7 pagi menjadi jam 9 pagi.
JK mengingatkan agar jangan sampai perubahan jam masuk sekolah siswa tersebut justru lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya.
Menurut JK, tidak mudah mengubah ritme hidup anak anak dan keluarganya yang sudah terbiasa bangun subuh.
"Lagi pula, anak anak memang harus dibiasakan bangun subuh atau bangun pagi. Sebab sebelum pergi sekolah mereka yang muslim juga harus sholat subuh dulu. Khawatirnya kalau masuknya siang anak anak Indonesia bisa jadi malas bangun pagi,"ujar JK yang juga pemilik Sekolah Islam Moderen Athirah yang terbesar di Makassar.
"Apa jadinya bangsa kita kalau anak anak jadi pemalas semua?" lanjut JK di Jakarta, Sabtu (29/3/2013).
Menurut JK, rata rata rumah tangga di Jakarta, suami-istri adalah pasangan profesional. Jika jam sekolah diubah menjadi jam 9 pagi, lantas siapa yang mempersiapkan anak anak sekolah sebelum berangkat. "Bisa amburadul itu rumah tangga orang," kata JK.
Karena ibu-bapaknya sudah berangkat kerja sedangkan anaknya masih tidur karena masuknya jam 9 pagi.
"Setelah ditinggal pergi kerja oleh orang tuanya, siapa yang mengurus anak anak itu di belakang?" sambung JK.
Dan perlu kita fahami, kata JK bahwa tingkat kesegaran berpikir anak anak pada pagi hari jauh lebih bagus ketimbang siang. Jadi kalau jam masuk atau jam belajarnya dirubah yang rugi bangsa ini, karena daya serap pelajaran anak anak bisa berkurang Belum lagi soal efisiensi.
"Kalau anak anak sekolah masuknya jam 9, pulangnya mau jam berapa, bisa kelaparan semua," kata JK.
Biasanya juga anak anak sekolah, kalau pagi ikut kendaraan orang tuanya dan mereka ada waktu saling berkomunikasi selama dalam perjalanan. Kalau mereka nasuk jam 9 anak anak dan orang tuanya kehilangan waktu sangat berharganya untuk saling berkomunikasi.
Menurut JK, kalau masalahnya di kemacetan maka yang utama harus dilakukan di DKI adalah membenahi sistem transportasi publik, jalan jalan atau subway ditingkatkan, bus dan kereta digandakan. Sedangkan dalam lingkup sekolah, regionalisasi harus diperketat. Sehingga jarak rumah setiap anak dari sekolahnya tidak berjauhan dan mereka pun tidak butuh waktu tempuh yang lama atau menambah kepadatan lalu lintas.
SUMUR DI LADANG 2