Seorang remaja di Norwegia mengalami koma setelah bermain game 16 jam nonstop dan mengkonsumsi kafein secara berlebihan. Henrik Dahl Eide tiba-tiba roboh di kantin sekolah ketika bermain game Call of Duty bersama teman-temannya di koneksi LAN sekolahnya. Agar tetap terjaga dari ngantuk, ia mengkonsumsi minuman energy secara berlebihan (kira-kira sebanyak empat liter), yang mana hal ini justru berakibat fatal bagi dirinya

"Aku sedang bermain Call of Duty. Kemudian semuanya menjadi gelap dan aku pingsan," kata Dahl

Remaja itu diterbangkan ke rumah sakit di Lillehammer, di mana kondisinya semakin memburuk, dengan mengalami gagal ginjal. Setelah ia mengalami koma, dia tetap hidup dengan bantuan respirator dan infus. Sampai sekarang harus meminum obat untuk mengontrol tekanan darahnya yang tinggi.

"Ketika saya bangun, saya ketakutan," kata Dahl." Hal pertama yang saya ingat dari rumah sakit adalah saudara-saudara saya sedang duduk di tepi tempat tidur dan menangis. Ini sangat menakutkan, dan saya telah belajar bahwa tidak baik untuk minum banyak minuman energi," katanya. "Tapi kini aku sudah semakin baik dan lebih baik setiap harinya. Aku mulai merasa normal sekarang."



Anne Kathrine Duns, dokter yang merawatnya di Lillehammer, mengatakan bahwa Dahl nyaris dekat dengan kematian. "Ini benar-benar membahayakan nyawa," ujar Anne Kathrine Duns, salah satu dokter yang merawatnya. "Sistem pusat saraf, sistem kardiovaskular, paru-paru, dan ginjal terpengaruh."

Dia mengatakan bahwa meskipun beberapa tes telah dilakukan, ia dan rekan-rekan dokternya tetap yakin apa sebenarnya yang menyebabkan robohnya Dahl, meskipun demikian dia menduga minuman energi sangat berperan membuat kondisi Dahl seperti ini.

"Kami tidak menemukan penyakit apapun yang menyebabkan Henry begini, jadi untuk sekarang kita menyimpulkan ini akibat Henry mengkonsumsi minuman energi dalam jumlah besar," katanya.

Helle Margrete Meltzer dari Norwegia Institute of Public Health mengatakan bahwa tubuh Dahl mungkin bereaksi terhadap sesuatu yang terkandung di salah satu minuman energi yang berbeda yang ia minum.

"Saya tidak pernah mendengar reaksi yang kuat yang disebabkan oleh kafein di sini di Norwegia," katanya. "Tapi ada lebih banyak zat dalam minuman energi daripada kafein, termasuk beberapa asam amino dan pemanis buatan, sehingga mungkin kombinasi dari beberapa hal dalam minuman itulah yang telah memicu reaksi."

Hingga kini Dahl masih menjalani pengobatan hingga kondisinya benar-benar pulih kembali.