Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

u22yAvatar border
TS
u22y
Pedagang Asongan Saat Kampanye Gerindra Belum Dibayar (PKS lebih Tertib)
Pedagang Asongan Saat Kampanye Gerindra Belum Dibayar
Fadlan Syiam Butho - Senin, 24-03-2014 04:33

Pedagang Asongan Saat Kampanye Gerindra Belum Dibayar : aktual.co
Partai Gerindra (Foto: Aktual.co/Istimewa)
Jakarta, Aktual.co — Puluhan pedagang asongan yang berjualan saat kampanye akbar yang dilakukan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta mengaku merugi. Pasalnya, barang dagangan mereka hanya dibayar sebagian, bahkan ada pula yang belum dibayarkan oleh pihak panita.

Kerugian pedagang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, dirasakan oleh Suyoto (41) dan istrinya Kustiaty (35) ketika berjualan di tribun. Saat itu, simpatisan dan kader yang mengikuti kampanye akbar tersebut membabi buta setelah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subiantoro mengatakan bahwa sekali-kali pedagang kecil bisa senyum dan dagangannya laris, Semua digratisin dan yang membayar pak Taufik (Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta).

"Setelah pernyataan itu, dagangan saya langsung dizarah sama para simpatisan dan kader," keluh pria yang tinggal di Citayeum, Bogor di kawasan SUGBK, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (23/3).

Dia menjelaskan bahwa dirinya sengaja datang ke GBK untuk mencari rejeki saat kampanye Gerindra. Akan tetapi, yang didapatkannya adalah kesialan karena barang dagangan istrinya seperti kopi dan rokok hingga saat ini belum dibayar oleh pihak DPD Partai Gerindra. Dia sendiri biasa menjual minuman es teh manis dengan harga Rp5.000 dan sudah mendapatkan ganti rugi sebesar Rp100.000.

"Yang sampai sekarang belum dibayar barang dagangan istri saya. Kalau ditotal bisa mencapai Rp 1.200.000. Soalnya dia jagaian dua anak saya yang masih kecil-kecil. Yang terpenting keselamatan anak dulu. Tapi, saya mau ke DPD Gerindra untuk menuntut ganti rugi karena belum dibayar," kata pria yang juga berdagang di sekitar kawasan Monas itu.

Dia mengaku binggung, karena prinsipnya Partai Gerindra merupakan partai yang menjadi pilihan dalam Pemilu yang akan dilaksanakan pada 9 April 2014 mendatang. Akan tetapi, belum terpilih sudah menyengsarakan rakyat kecil dengan belum dibayarkannya barang dagangan mereka.

"Gimana mau dipilih kalau sekarang sudah nyusahin rakyat kecil. Seharusnya terkordinir dengan benar dong. Kita bukan hanya rugi harta, tapi waktu juga," katanya.

Ditempat yang sama, Udin (34) pedagang es teh manis lainnya mengaku belum dibayarkan oleh pihak panitia kampanye. Padahal dia sudah mengantri untuk mendapatkan uang untuk barang dagangan yang diambil secara membabi buta oleh para kader dan simpatisan yang menghadiri kampanye akbar di SUGBK itu.

"Saya belum dibayar. Pas lagi ngantri saya juga sempat dipukul oleh panitia. Binggung saya harus bagaimana soalnya saya harus setoran juga sama orang," keluh pria yang setiap hari berdagang di sekitar SUGBK tersebut.

Dia mengatakan bahwa saat itu dia membawa es the manis sebanyak 30 gelas, es jeruk sebanyak 30 gelas, mizone satu dus dan aqua satu dus. Kalau ditotal barang dagangannya bisa mencapai angka Rp 300.000.

"Saya ga berani pulang ini, sualnya per gelas saya harus setor Rp 2.500," katanya.

Dia menambahkan bahwa para kader dan simpatisan Gerindra berbeda dengan kampanye yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dilaksanakan pada Minggu lalu. Menurutnya, para simpatisan dan kader PKS lebih tertib dalam berkampanye.
Ismed Eka Kusuma -

SUMBER
======================================================
Minggu, 23 Maret 2014 , 22:44:00

Gerindra Bantah tak Lunasi Jualan Pedagang Asongan


JAKARTA -- Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra M Taufik membantah adanya kabar bahwa panitia kampanye Gerindra tidak membayar jualan para pedagang asongan di Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu, (23/3).

Taufik yang juga ketua panitia kampanye itu menegaskan bahwa semua pedagang antri satu persatu dan menerima pembayaran sesuai dengan dagangannya.

"Semua sudah beres, sudah kami bayar. Pembayaran sesuai dengan permintaan mereka. Jadi berapa harga barang mereka sudah kami lunasi," tegas Taufik.

Menurutnya, usai acara, pihaknya mendata pedagang dan menanyai berapa dagangan yang harus dibayarkan.

Taufik mengaku ada oknum-oknum yang mengaku pedagang dan minta jatah. Namun, tuturnya, panitia dapat mengenali mana yang sesungguhnya pedagang dengan nampan sebagai sarana dagangan mereka dan pedagang gadungan. Menurutnya, semua pedagang sudah didata panitia sebelumnya.

"Semua sudah kita bayar sesuai dagangannya. Jumlahnya variasi karena pedagang satu dengan lainnya berbeda. Kita juga tidak pilih-pilih apakah pedagang itu benar-benar berjualan di lapangan saat kampanye atau hanya orang yang mengaku pedagang. Sudah kita bayar semuanya," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan dagangan para pedagang asongan di dalam GBK memang habis terjual setelah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menginstruksikan agar dijual pada ribuan kadernya. Ia menjanjikan akan dibayar seutuhnya oleh panitia kampanye. Setelah instruksi itu, para kader pun langsung menyerbu para pedagang asongan itu dan melalap habis tak bersisa. (flo/jpnn)

SUmber

=======================================================
Yang bener yang mana? emoticon-Embarrassment
0
1.2K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.