IKIPALIN, TRADISI POTONG JARI DI TANAH EMAS
Papua memiliki banyak sisi yang menakjubkan, kekayaan alam dan budaya yang takternilai. Keistimewaan budaya yang luhur dan masih dipertahankan lebih-lebih dipegunungan tengah atau Lembah Baliem yaitu tepat Suku Dani bermukim. Suku Danitinggal di Kab. Jayawijaya, Kab. Yahukimo, Kab. Mimika, Kab. Puncak Jaya, Kab. Tolikaradan Kab. Puncak. Dengan begitu jelas bahwa sebagian besar Lembah Baliem didiami olehSuku Dani. Suku Dani adalah salah satu suku bangsa di Papua yang teguhmempertahankan tradisi dan kepercayaannya. Dari 7 suku bangsa di pegunungan, SukuDani menjadi yang terbesar dan mendominasi. Seperti yang diterangkan oleh kakak Tantiseorang dari Suku Dani bahwa suku-suku bangsa yang tinggal di pegunungan memegangteguh adat.

Dari dulu hingga kini para lelaki di Suku Dani masih memakai ‘koteka’ dan para perempuan menggunakan rok rumbai dari rumput mereka juga tinggal di honai-honai ataurumah adat Suku Dani. Hanya beberapa yang bekerja seperti di pemerintahan merekamemakai pakaian biasa namun kebanyakan masih memakai pakaian adat.Suku Dani masih memiliki kepercayaan adat yang lebih dikenal dengan konsep yangdinamakan Atou. Meskipun kini sudah banyak yang memeluk agama Kristen protestan. Atoutetap dipercaya, bahwa segala kesaktian yang dimiliki oleh para leluhur Suku Dani diberikansecara turun temurun kepada kaum lelaki. Kesaktian tersebut antara lain kesaktian menjagakebun, kesaktian mengobati atau menyembuhkan penyakit sekaligus menghindarinya, sertakesaktian untuk memberi kesuburan pada tanah yang digunakan untuk bercocoktanam. Mata pencaharian orang Dani adalah bercocok tanam ubi kayu dan ubi jalar yangdisebut hipere. Ubi termasuk utama selain sagu bahkan sekalipun telah memakan nasi, ubitetap dikonsumsi sehari-hari. Entah ubi bakar ataupun ubi rebus, tetap menjadi yang utamabagi orang Dani. Orang Dani bukan hanya menanam ubi, sayur-sayuran di pegunungantengah ditanam dan tumbuh subur. Selain berkebun, mata pencaharian orang Dani adalahbeternak babi. Dan bukan hanya berternak babi tetapi orang Dani juga berternak ayam, dankelinci. Kebanyakan berternak babi karena babi sangat dapat dimanfaatkan oleh Suku Danidari daging, darah dan tulangnya. Darah babi biasa untuk kelengkapan upacara adat yangmasih dipertahankan. Mengenai upacara adat ini biasa dilaksanakan bertepatan padapernikahan, juga ketika ada orang meninggal. Di pedalaman masih banyak orang Dani meninggal lalu dibakar sedangkan ditempat yang lebih kota orang yang meninggal akan dikuburkan.

Salah satu yang sangat menarik dari tanah emas ini adalah tradisi potong jari olehSuku Dani. Potong jari yang oleh masyarakat disebut Ikipalin atau Ikipalekini dilakukanuntuk menunjukkan duka cita atas meninggalnya anggota keluarga atau kerabat tercinta.

Sebagai wujud solidaritas dan kesetiaan yang begitu kental dalam kehidupan Suku Dani.Potong jari ini ternyata tidak hanya ada di Papua namun juga di Jepang yang disebutdengan Yubitsume.Tradisi potong jari oleh Yakuza (mafia Jepang) yang melakukannyasebagai wujud penyesalan karena melakukan kesalahan atau gagal menjalankan misi.Memang agak berbeda namun tradisi potong jari ini jelas menunjukkan adanya kesetiaandan solidaritas tinggi.

Bagi Suku Dani belasungkawa tidak hanya dengan menangisi akantetapi untuk melambangkan rasa duka serta rasa hormat maka mereka memotong jari.Mereka menganggap jari adalah simbol dari kerukunan, persatuan dan kekuatan dalam dirimanusia. Sehingga ketika salah satu bagian dari keluarga atau kerabat meninggal duniamaka ada kehilangan yang amat mendalam seperti dilambangkan dengan hilangnya ruas jari tangan. Mereka juga meyakini bahwa dengan memotong jari ini maka bencana danmusibah sebab meninggalnya salah satu keluarganya dapat hilang.Masih banyak orang dari Suku Dani yang bisa dijumpai dengan kondisi ruas jari yanghilang ini juga dapat disebut cacat yang disengaja. Ada berbagai cara memotong jari mulaidari menggunakan alat seperti pisau, kapak atau parang. Kemudian alat sederhana yaitumengikat dengan seutas tali sehinga ruas jari mati dan baru dilakukan pemotongan jari.Potong jari ini dilakukan sendiri hanya saja dalam pengobatan biasanya dibantu olehkerabat dekat. Setelah memotong ruas jari maka akan diobati dengan daun khusus untukpengobatan ini demi menghindari darah yang terus mengucur. Daun diikatkan pada jariselama 1 bulan lebih dan setiap minggu diganti dengan daun yang baru. Ikipalin masihbertahan menerjang jaman, dan ada sedikit perubahan yang terjadi. Dulu semua anggotakeluarga harus memotong jari jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Namun kiniyang memotong jari adalah orang yang paling sayang dengan orang yang meninggal.Memotong sendiri menggunakan parang, satu anggota keluarga meninggal dunia maka satu jari hilang. Mulai dari jari kelingking dan jari tangan yang lain terkecuali ibu jari. Mulai dariyang muda sampai yang tua jika kita ke tempat Suku Dani tinggal maka kita akanmenjumpainya. Orang Dani dengan pakaian adatnya dan dengan ruas jari yang hilang.Ruas jari yang hilang sebagai pelambang cinta kasih kepada keluarganya.Mempelajari serta mendalami kebudayaan dan tradisi yang ada di Papua pasti takada habisnya. Kita patut menghargai Suku Dani yang bertahan dengan keyakinan dantradisinya dalam melawan jaman. Meski ikipalin ini sudah dicium oleh media ternyata masihsedikit tulisan yang secara khusus mengangkatnya. Disinilah Antropolog memiliki peranpenting karena untuk mengenalkan suatu kebudayaan pasti juga dibutuhkan keobyektifandan dengan hasil penelitian maka ada jaminan keakurataan dalam data yang disampaikan.Sehingga apa yang menjadi hasil penelitian para Antropolog dapat sangat berguna.




Sumber