Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ffridantAvatar border
TS
ffridant
Keunikan kampanye pilpres 2014
Nasional (PAN) Hatta Rajasa salah menyebut nomor urut partai saat berkampanye di hadapan ratusan simpatisan PAN di Kota Batam Kepulauan Riau, Senin.

"Konsep pemikiran itu kalau disetujui, ajak tetangga dan keluarga mencoblos nomor 9," kata Hatta Rajasa.

Padahal dalam Pemilu 2014, PAN mendapatkan nomor urut 8, bukan 9. Partai nomor 9 adalah Partai Persatuan Pembangunan.

Usai menyatakan ajakan mencoblos nomor urut 9, Hatta kemudian bertanya kembali kepada simpatisan, "Nomor berapa?..." Sebagian simpatisan menjawab sembilan, dan sebagian lain menjawab nomor delapan.

Beberapa simpatisan berupaya mengingatkan Hatta, jika dalam Pemilu tahun ini PAN mendapatkan nomor urut 8, bukan 9. Kemudian, Hatta merevisinya, "Nomor berapa?... Nomor 8," kata dia kemudian.

Di tempat yang sama, calon anggota legislatif Kota Batam dari PAN Firman mengakui kesalahan yang dilakukan ketuanya. Ia menduga Hatta Rajasa lupa dengan nomor urut PAN yang baru, karena memang dalam Pemilu 2009 yang lalu, PAN mendapatkan nomor urut 9.
Spoiler for SALAH SEBUT NOMOR URUT:


Spoiler for KEMATIAN:

Mengeluh masuk angin, pengurus Demokrat tewas saat kampanye SBY

Merdeka.com - Seorang simpatisan Partai Demokrat asal Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, meninggal dunia dalam perjalanan menuju lokasi kampanye akbar yang dihadiri Ketua Umum Partai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kabupaten Tulungagung, provinsi sama.

Wartawan Antara melaporkan, simpatisan Partai Demokrat asal Trenggalek itu, Sugeng Riyanto (45), diketahui meninggal dunia di dalam Bus Pelita Indah saat rombongan mereka baru sampai lokasi kampanye di Stadion Rejoagung, Tulungagung.

Belum ada kepastian penyebab meninggalnya pria yang beralamat di Kelurahan Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek tersebut.

Namun, menurut Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Trenggalek, Lamuji, korban Sugeng yang juga menjabat Ketua Ranting Partai Demokrat Kecamatan Trenggalek itu sempat diketahui menderita masuk angin sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Jenazah langsung dievakuasi ke RSUD dr Iskak dan dilakukan visum oleh tim medis," terang Lamuji dikonfirmasi melalui telepon.

Kematian salah satu simpatisan Partai Demokrat ini sempat menjadi perhatian serius SBY yang juga menjabat ketua Dewan Pembina Partai Demokrat saat tampil pertama kali di atas panggung Stadion Rejoagung.

Sebelum menyampaikan orasi politik dengan didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, SBY menyampaikan duka mendalam atas insiden tidak terduga tersebut dan mengajak puluhan ribu massa Partai Demokrat yang hadir dalam kampanye akbar itu untuk memanjatkan doa bersama.

"Mari kita semua berdoa, dan yang beragama Islam membaca Al-fatihah bersama. Semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT," ajak SBY dilanjutkan pembacaan surat Al-fatihah diikuti ribuan massa yang hadir.

Terkait kematian salah satu kader dalam kegiatan kampanye itu, Lamuji memastikan pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.

"Pakde Karwo dan Mas Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) juga mengonfirmasi untuk memberikan tali asih, sebagai bentuk bela sungkawa. Cuma kami tidak bisa sebut nilainya, tidak etis," ujarnya.

Spoiler for LAGU DANGDUT KAMPANYE PAK HAJI:
JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa telah menyiapkan tiga lagu untuk bakal calon presiden Rhoma Irama. Ketiga lagu tersebut direncanakan akan dipublikasikan di seluruh televisi nasional sebagai iklan kampanye Rhoma.

"Inisiatif iklan ini datang dari PKB, dan iklan ini juga dibuat PKB," kata Rhoma di Sekretariat Rifori (Rhoma For Republik Indonesia) di Jalan Raya Dewi Sartika, Jakarta Timur, Sabtu (11/1/2014).

Rhoma menjelaskan, lagu pertama berisi ajakan untuk menghindari korupsi. Ia menilai, jika korupsi merupakan hal yang sangat fatal dan menjadi ciri kemunduran pembangunan bangsa.

Lagu kedua, bercerita soal reformasi yang mengajak bangsa untuk berubah menjadi lebih baik. Sementara, lagu ketiga disebut Rhoma sebagai lagu paling keramat dari dua lagu yang lain. Lagu tersebut mengambil tema pembangunan moral bangsa.

"Dalam sisi pembangunan moral bangsa, dalam era sekarang saya prihatin. Dalam sisi pembangunan meningkat tapi moral menurun. Yang namanya pembangunan moral itu sangat penting dan tanpa tegaknya moral kita akan hancur," kata pedangdut itu.

Dalam pembuatan lagu tersebut, Rhoma mengaku tak mengeluarkan uang sama sekali. Seluruh biaya dan proses pembuatan dan rekaman lagu tersebut ditanggung oleh PKB, termasuk penayangan di televisi nantinya. Rhoma mengaku sepenuhnya menyerahkan kepada PKB.

Seperti diberitakan, Rhoma merupakan salah satu bakal capres PKB. Ada dua tokoh lain yang didukung internal PKB, yakni Jusuf Kalla dan Mahfud MD. Hanya, kepastian pencapresan tergantung dari hasil Pileg pada April 2014 lantaran ada syarat ambang batas pengusungan capres-cawapres.

0
1.2K
8
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.