Oke selamat datang di Thread ane, kali ini ane akan membahas tentang PAUD non formal. Garis besar mengenai PAUD udah ane jelasin di thread sebelumnya mengenai Konsep Bank Mainan, bisa dibaca DISINI

Nah Pasti para Kaskuser sudah mulai akrab dengan istilah PAUD, karena disekitar kita memang sekarang banyak sekali PAUD-PAUD baik yang formal maupun non formal. Siapa tau salah satu anggota keluarga dari Kaskuser baik itu anak, adik atau saudara dan tetangga sedang berada dalam tahap pendidikan ini. Emang pendidikan non formal tidak melulu untuk masyrakat tidak mampu. Tapi inilah yang sedang terjadi sekarang di masyarakat kita.

Kali ini ane akan membahas PAUD Non Formal Swadaya Masyarakat. Nah ini yang sedang berkembang sekarang. Biasanya bisa ditemui di sekitar kita, tempatnya biasanya di Rumah Warga, Kantor RW, RT, Kelurahan, Kecamatan atau tempat-tempat lain yang bisa digunakan sebagai tempat belajarnya.

Contoh ruangan belajarnya seperti ini gan



Sederhana kan gan, kegiatan pembelajarannya pun sederhana. Alat permainan penunjang pembelajarannya pun sederhana. Tidak seperti di PAUD formal. Namun pada dasarnya inilah salah satu hal yang bisa syukuri kalau semakin tua umur Indonesia, Indonesia masyarakatnya semakin sadar pendidikan. Dimulai dengan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya pendidikan anak usia dini.

Di Usia dini menurut Montessori anak itu seperti tisu yang menyerap air. Artinya anak dengan mudah menyerap informasi baik secara disadari maupun tidak disadari. Nah karena tahap perkembangan golden age ini anak sedang giat-giatnya berkembang, baik secara fisik, motorik dan psikologis, maka kita harus memberikan stimulasi dan arahan yang tepat, supaya anak dapat berkembang dengan optimal.

Sebenernya thread ini lebih berisi refleksi kali yah. Soalnya beberapa kali ane observasi ke PAUD Non formal, waktu KKN, PLP dan tugas mata kuliah kemarin. Ane banyak menemukan kalau PAUD non formal baik itu bentuknya TPA, Kelompok Bermain, Bina Iman Anak, Pos PAUD, kebanyakan didirikan swadaya oleh masyarakat, baik individu maupun kerjasama antara Posyandu, masyarakat dan pemerintah daerah setempat.



Karena kebanyakan PAUD didirikan secara swadaya oleh masyarakat tadi. Yang mungkin tergerak karena peduli pada pendidikan bagi anak-anak usia dini di sekitar lingkungan mereka. Mungkin daripada mereka terus menerus bermain tanpa arahan, ada baiknya mereka bermain sambil belajar. Membiasakan anak madiri sekolah sebelum masuk SD, Standar pada PAUD formal dan non formal dibuat berbeda juga gan.



TPA yang dimaksud adalah Taman Penitipan Anak.



Seneng banget ngeliatnya gan, begitu sederhana tapi bermakna banget, Paud Non formal swadaya biasanya SPP nya murah. Kenapa murah, karena mereka kebanyakan adalah lembaga non profit. Jadi yang penting anak dateng buat bersekolah. Dan juga punya sistem dari kita untuk kita. Kita harus bangga, ini bukti kalau Indonesia hebat, kalau kita lihat Indonesia dari yang jeleknya terus ga akan ada habisnya.

Kita lihat kehebatan Indonesia dari kerelaan warganya menyumbang tempat, fikiran dan lain-lain untuk anak-anak belajar, kita lihat kehebatan Indonesia dari para Tutor yang honornya sangat kecil tapi mereka menikmati pekerjaannya. Dan dari senyum anak-anak yang setiap hari kita doakan menjadi anak yang berguna.

Kadang ane sedih, pengen ngebantu tapi belum bisa membantu

tapi Indonesia Hebat, ya Indonesia Hebat. Karena keterbatasan bukan berarti sesuatu yang harus membatasi.

Makasih udah mampir di thread ane. Kalo berkenan dan jangan di

Terimakasih