Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dani95Avatar border
TS
dani95
(In Memoriam) Mengenang lebih dekat Jojon sang pelawak
Pelawak Jojon bernama asli Djuhri Masdjan yang dilahirkan di Jakarta pada 5 Juni 1947 silam. Sekitar tahun 1970-an Jojon mengawali karirnya dalam dunia hiburan sebagai seorang pelawak. Kala itu nama Jojon masih menggunakan ejaan lama yakni Djodjon.

Spoiler for for:


Jojon merupakan seorang pelawak yang tahan banting terhadap zaman, pasalnya ia sudah mampu melewati tiga zaman. Semenjak awal karirnya membentuk Grup Jayakarta sekitar tahun 1978 bersama dengan tiga kawannya yakni Cahyono, U’uk, dan Johnny, sampai tahun 2014 hanya beliau yang masih bertahan dan exist.

Kala itu Jojon bersama grupnya hanya tampil di televisi sebagai selingan saja, karena waktu itu hanya ada stasiun televisi milik pemerintah yang acaranya didominasi berita dan musik, Jadi durasi untuk tampil di acara televisi pun hanya sebentar sekali sekitar 15-20 menit. Namun halitu merupakan tantangan sendiri bagi grupnya, karena bagaimana cara membuat penonton tertawa hanya dalam waktu yang sangat singkat itu. Namun akhirnya hal itu bisa dilewatinya. Bersama grupnya beliau lebih sering menghibur penontonya lewat klub malam dan acara panggung lainnya selain televisi.

Nama Jojon pernah menjadi terkenal semenjak pernah tampil diacara tahun baru di TVRI tahun 1980, menurut catatan buku Apa & Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1985-1986 yang diterbitkan Tempo (1986).

Pernah suatu ketika dirumahnya, Jojon membuat gurauan yang sempat mengagetkan keluarga di rumah, ia berteriak dengan keras “Kebakaran! Kebakaran! Bangun, bangun!” Serentak pun semua keluarga bangun dan panik, namun Jojon dengan tenang lalu berkata, “Lari-lari ke Monas, yuk”.

Dari awal menjadi seorang pelawak Jojon sampai sekarang masih tetap memiliki gaya sendiri dalam menghibur penonontonya, yakni tampilan dungu dengan celana komprang melewati perut dan kumis ala Charlie Chaplin. Bahkan menurut Cahyono sahabatnya, Jojon selalu tampil dengan memaksimalkan kepolosannya dan apa adanya, sehingga tidak dibuat-buat. itulah yang membuat beliau exist , katanya.

Meski grupnya bubar dan personilnya saling sibuk sendiri-sendiri dengan membentuk grup baru lagi dan mengumpulkan banyak pelawak baru, namun Jojon tetap menekuni gaya yang dimilikinya, mungkin inilah yang membuat ia tahan banting terhadap zaman. Hingga sebelum ia tiada , beberapa sinetron pun pernah dibintanginya seperti Mak Ijah Pengen ke Mekah (SCTV).

Sungguh sangat sedikit pelawak yang mampu bertahan hingga beberapa zaman seperti dia, selamat jalan Jojon, semoga engkau mendapat tiitk terang menuju jalan-NYA.

Spoiler for Harapan:
0
1.1K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.