Buku besutan Stephanie Brookes dan David Metcalf tak hanya menyasar anak-anak muda di Indonesia. Keduanya juga ingin mengajak wisatawan asing lainnya untuk pelesiran ke pedalaman Indonesia melalui sebuah buku.

“Supaya wisatawan asing lainnya yang datang ke Indonesia tak hanya tahu Bali dan Jakarta, tetapi mereka juga tahu daerah lainnya, seperti Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan daerah lain yang memiliki keindahan budaya beserta alamnya,” kata Stephanie kepada Okezone saat peluncuran buku Indonesia's Hidden Heritage: Cultural Journeys of Discovery di Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya, buku yang ia buat bersama David Metcalf, rekannya yang merupakan fotografer lepas asal Amerika Serikat, ingin menunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia memiliki keberagaman budaya yang masih benar-benar alami dan belum terjamah dengan teknologi.

“Karena isi buku ini merupakan pengalaman langsung saya dan teman saya tersebut. Ceritanya pun benar-benar asli yang kami rasakan saat melakukan perjalanan ke daerah-daerah tersebut,” tambah perempuan asal Selandia Baru tersebut.

Dia juga meyakinkan bahwa perjalanan ke pedalaman Indonesia akan aman dan nyaman, termasuk ke destinasi yang tercantum dalam buku ini. Buku berbahasa Inggris tersebut berisikan 12 cerita mengenai suatu daerah dengan sajian budayanya. Sebut saja tradisi Pasola dari Sumba, Kawah Ijen, Mekepung alias pacuan kerbau di Bali, Desa Wae Rebo yang 'tersesat' di Flores, dan sebagainya.

Stephanie merupakan seorang penulis lepas asal Selandia Baru yang tinggal di Bali. Ia seorang penulis perjalanan yang selalu cinta akan budaya asli setiap destinasi yang ditemui. Selama 13 tahun, ia telah mengelilingi Indonesia dan mulai jatuh hati akan kebudayaan alami yang masih dipertahankan penduduk lokal. Sementara, David Metcalf, mengaku mencintai Indonesia karena keberagaman suku asli pedalaman yang pada akhirnya menjadi objek fotografi dan berusaha menampilkannya di dalam buku ini.(*http://travel.okezone.com/read/2014/03/12/407/954011/dua-bule-ini-ajak-bule-lain-selami-kebudayaan-indonesia)