- Beranda
- Can You Solve This Game?
Ben Cameron, Case 3 : Perempuan Keenam
...
TS
minangrayo
Ben Cameron, Case 3 : Perempuan Keenam
Menjadi seorang detektif bukanlah sebuah cita-cita bagi Ben. Melainkan keharusan. Ben punya sepotong tragedi dimasalalu. Saat Ben berumur 14 tahun, seluruh anggota keluarganya tewas ditangan seorang pembunuh sadis, yang hingga kini masih misterius. Beruntung saat itu Ben selamat karena tertidur di rumah pohonnya. Sekarang 15 tahun berlalu dari masa kelam itu. Ben mulai melupakan tragedi masalalunya.
Ben memperhatikan setiap jengkal tuxedo hitam yang dipakainya. Malam ini, ia akan melamar Rose, ke kasihnya.
Ben melirik jam tangan. Pukul 18.55. Hatinya makin gelisah dan gugup. "Ini akan lebih menegangkan dibanding kasus pembunuhan manapun" pikirnya dalam hati.
Saat Ben tengah bersiap untuk pergi, ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamar apartemennya. Ketika membuka pintu, ben tak menemukan siapa-siapa selain sebuah box berwarna hitam tergeletak di lantai.
Isinya sebotol vodka dan 4 buah amplop.
Ben kemudian melirik amplop ke dua lalu membukanya.
Ben kemudian buru-buru membuka amplop ke tiga.
"Sial!" Maki Ben.
Ben lalu membuka amplop terakhir
Ben kaget. Itu inisial yang sama dengan pelaku pembunuhan keluarganya 15 tahun silam
"****! Kemana saja kau! makinya.
Ben segera meraih ponselnya dan menulis pesan singkat untuk Rose, bahwa ia harus membatalkan janji malam ini, entah untuk yang keberapa kalinya.
SOLVED BY intanasara
Ben memperhatikan setiap jengkal tuxedo hitam yang dipakainya. Malam ini, ia akan melamar Rose, ke kasihnya.
Ben melirik jam tangan. Pukul 18.55. Hatinya makin gelisah dan gugup. "Ini akan lebih menegangkan dibanding kasus pembunuhan manapun" pikirnya dalam hati.
Saat Ben tengah bersiap untuk pergi, ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamar apartemennya. Ketika membuka pintu, ben tak menemukan siapa-siapa selain sebuah box berwarna hitam tergeletak di lantai.
Isinya sebotol vodka dan 4 buah amplop.
Spoiler for amplop pertama:
Ben kemudian melirik amplop ke dua lalu membukanya.
Spoiler for amplop ke dua:
Ben kemudian buru-buru membuka amplop ke tiga.
Spoiler for amplop ketiga:
Selembar surat yang bertuliskan :
Hai Ben. Apa kau mengenalku? Oh mungkin tidak. Tapi, sebentar lagi kau akan tahu.
Apa kabarmu Ben? Oh, coba aku tebak, kabarmu sedang buruk karena perempuan-perempuan cantik itu telah mati. Benar bukan?
Maaf kalau suratku ini sedikit kotor dengan darah. Aku menulisnya sambil mencongkel mata Alyssa.
Oh, tidak. Aku hanya bercanda. Aku tak sekejam itu. Aku hanya menebas kepalanya.
Ngomong-ngomong aku masih punya daftar satu nama lagi. Aku pikir tak ada salahnya untuk mengajakmu bermain. Aku akan mendatanginya tepat tengah malam ini.
Tenang, aku akan memberitahukanmu nama dan alamatnya dengan cara yang paling kau suka.
4 S4RJ 0W 54I
P4Z Y4Z NYZ INRFSF
Kau bisa baca Ben?
Jangan sampai kau hanya menemukan sisa-sisa pecahan kepalanya saja.
Oh ya, apa kau sudah menikah? Ngomong-ngomong, aku punya sepasang anak kembar. Namanya Frederick dan Albert. Kau tau Ben? Mereka benar-benar sama. Kau harus punya yang seperti itu.
Good Luck Ben
Hai Ben. Apa kau mengenalku? Oh mungkin tidak. Tapi, sebentar lagi kau akan tahu.
Apa kabarmu Ben? Oh, coba aku tebak, kabarmu sedang buruk karena perempuan-perempuan cantik itu telah mati. Benar bukan?
Maaf kalau suratku ini sedikit kotor dengan darah. Aku menulisnya sambil mencongkel mata Alyssa.
Oh, tidak. Aku hanya bercanda. Aku tak sekejam itu. Aku hanya menebas kepalanya.
Ngomong-ngomong aku masih punya daftar satu nama lagi. Aku pikir tak ada salahnya untuk mengajakmu bermain. Aku akan mendatanginya tepat tengah malam ini.
Tenang, aku akan memberitahukanmu nama dan alamatnya dengan cara yang paling kau suka.
4 S4RJ 0W 54I
P4Z Y4Z NYZ INRFSF
Kau bisa baca Ben?
Jangan sampai kau hanya menemukan sisa-sisa pecahan kepalanya saja.
Oh ya, apa kau sudah menikah? Ngomong-ngomong, aku punya sepasang anak kembar. Namanya Frederick dan Albert. Kau tau Ben? Mereka benar-benar sama. Kau harus punya yang seperti itu.
Good Luck Ben
"Sial!" Maki Ben.
Ben lalu membuka amplop terakhir
Spoiler for amplop keempat:
Ben kaget. Itu inisial yang sama dengan pelaku pembunuhan keluarganya 15 tahun silam
"****! Kemana saja kau! makinya.
Ben segera meraih ponselnya dan menulis pesan singkat untuk Rose, bahwa ia harus membatalkan janji malam ini, entah untuk yang keberapa kalinya.
Spoiler for ENDING:
SOLVED BY intanasara
Diubah oleh minangrayo 10-03-2014 06:33
0
4K
64
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Can You Solve This Game?
2.9KThread•2.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya