JAKARTA - Menurut informasi dari hasil riset Kaspersky Lab, ditemukan hampir 145 ribu program berbahaya baru yang bisa menyerang perangkat mobile di tahun lalu. Jumlah program berbahaya ini meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan 2012.

Melalui siaran pers yang diterima Okezone, Kamis (6/3/2014), 98,1 persen malware mobile yang terdeteksi pada 2013 menyasar perangkat Android dan sekira 4 juta aplikasi berbahaya digunakan oleh para penjahat cyber untuk menyebarkan malware mobile ke perangkat berbasis Android. Selain itu, kebanyakan malware mobile tahun lalu menyasar uang pengguna.

Lima negara teratas dengan jumlah pengguna yang mengalami serangan terbanyak adalah Rusia (40%), India (8%), Vietnam (4%), Ukraina (4%), dan Inggris (3%). Jumlah modifikasi malware mobile yang didesain untuk phishing, pencurian informasi kartu kredit atau kartu bank dan pencurian uang dari rekening bank naik hampir 20 kali lipat. Kaspersky juga mengungkap, 2.500 percobaan penginfeksian Trojan perbankan berhasil diblokir.

Trojan perbankan adalah jenis malware mobile yang paling berbahaya bagi pengguna. Beberapa Trojan perbankan yang dideteksi pada 2013 lebih ditujukan untuk mencuri uang langsung dari rekening bank dan bukan dari rekening mobile pengguna, dan ini meningkatkan potensi kerugian yang mungkin dialami pengguna.

Kerentanan pada arsitektur OS Android dan semakin populernya Android menjadi faktor utama di balik meningkatnya Trojan perbankan di Android pada 2013. Para penjahat cyber tampak terobsesi untuk mencari uang dengan cara ini. Di awal tahun 2013 hanya ada 67 Trojan perbankan yang diketahui namun pada akhir tahun, Trojan yang berhasil dikumpulkan Kaspersky Lab mencapai 1.321 sampel.

“Saat ini, mayoritas Trojan perbankan menyerang pengguna di Rusia dan CIS[2]. Namun, hal ini bisa jadi tak bertahan lama. Mengingat para penjahat cyber sangat tertarik dengan rekening bank pengguna, Trojan perbankan mobile diperkirakan akan muncul di negara lain pada 2014. Kami sudah mengetahui adanya Perkel, Trojan Android yang menyerang nasabah beberapa bank Eropa, dan program berbahaya Korea, Wroba," kata Victor Chebyshev, Virus Analyst, Kaspersky Lab.

Source