- Beranda
- Berita dan Politik
Risma Mundur, Pengamat: Itu Hak Dia
...
TS
jajang100
Risma Mundur, Pengamat: Itu Hak Dia
TEMPO.CO, Surabaya - Pengamat ekonomi, analisis data, dan pendidikan Surabaya, Kresnayana Yahya, mengatakan mundur atau tidaknya Wali Kota Tri Rismaharini merupakan hak pribadi. "Dari sisi kemanusiaan, itu haknya dia," kata Kresnayana, Kamis, 27 Februari 2014.
Menurut Kresnayana, keinginan Risma untuk mundur sebenarnya disebabkan oleh ketidakjujuran dan ketidakpantasan yang ditimbulkan pihak lain. Kresnayana menilai orang yang paling bertanggung jawab atas mundurnya Risma adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Ia menganggap Soekarwo yang menyebabkan Risma merasa terganggu.
Keputusan Risma mundur dari jabatannya tidak bisa dilepaskan dari kapasitasnya menghadapi sebuah krisis. "Orang boleh bilang gitu aja kok mundur, tapi dia (Risma) punya hak." Risma, kata Kresnayana, mempunyai kehormatan untuk dipertaruhkan. Itu menjadi pertimbangan yang sangat penting. Risma dinilai sebagai seseorang yang memiliki pandangan hidup, keyakinan, dan sesuatu yang berharga lebih dari sekadar jabatan.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu dianggap Kresnayana sudah memprioritaskan pekerjaan dan misi hidup. Wajar, jika ketika misi hidupnya dihambat orang, Risma memilih meninggalkan jabatannya.
http://www.tempo.co/read/news/2014/02/27/058558126
Menurut Kresnayana, keinginan Risma untuk mundur sebenarnya disebabkan oleh ketidakjujuran dan ketidakpantasan yang ditimbulkan pihak lain. Kresnayana menilai orang yang paling bertanggung jawab atas mundurnya Risma adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Ia menganggap Soekarwo yang menyebabkan Risma merasa terganggu.
Keputusan Risma mundur dari jabatannya tidak bisa dilepaskan dari kapasitasnya menghadapi sebuah krisis. "Orang boleh bilang gitu aja kok mundur, tapi dia (Risma) punya hak." Risma, kata Kresnayana, mempunyai kehormatan untuk dipertaruhkan. Itu menjadi pertimbangan yang sangat penting. Risma dinilai sebagai seseorang yang memiliki pandangan hidup, keyakinan, dan sesuatu yang berharga lebih dari sekadar jabatan.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu dianggap Kresnayana sudah memprioritaskan pekerjaan dan misi hidup. Wajar, jika ketika misi hidupnya dihambat orang, Risma memilih meninggalkan jabatannya.
http://www.tempo.co/read/news/2014/02/27/058558126
tien212700 memberi reputasi
1
656
2
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.3KThread•56.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya