Ceritanya tu gini gan. tahun 1995, keluarga ane pindah rumah ke suatu kampung. (Bukan tanah resmi, masih milik PT.KAI) dulu kampung itu masih sepi gan, dan rata2 semua penduduk di kampungku yg baru ini adalah semuanya pendatang. akhirnya sekarang jadi rame banget.
keluarga ane Muslim, dikampung ane juga ada Musholla.
dulu waktu masih tahun 1995, cuma laki-laki yg mengaji di Musholla. jadi ceweknya ga ada gan.
ane punya Kakak cewek (keponakan), dia dari pondok. nah, saat itu, kakak ane yg cewek, ngajak sodara-sodara cewek yg lain, buat ngumpul ngaji dirumah. (keluarga ane keluarga besar gan, kalo di itung2, dirumah ane ada lebih dari 6 wanita. termasuk bibi dan nenek.). hari-hari berikutnya, anak2 cewek para tetangga yg lain juga ikut mengaji dirumah (cuma para wanita lhoh yah).
dpt beberapa tahun, akhirnya rumah ane dijadikan sebuah TPQ. santri2nya juga banyak, terutama yg cewek. kalo cowok, antara 6-10thn. dan tiap tahun juga mengadakan imtihan.

ada satu hal lagi gan, selama kakak ane mengurus TPQ. dari awal ampe sekarang, santri tak pernah dipungut biaya. kecuali uang listrik yg hanya 2.000/bulan untuk tiap santri. jadi, kakak ane sama sekali ga digaji.

kira2, taun 2008. adek ipar ane yg cowok juga lulusan pondok. pernah mengajukan dana bantuan untuk pembangunan TPQ di kecamatan daerah ane, karena memang tempatnya bisa dibilang tidak layak untuk sebuah TPQ. ngajinya di ruang tamu rumah tiap sore. jadi semua serba apa adanya.
jadi rencananya, ada sebuah lahan kosong disamping rumah ane, nah rencananya lahan itu yg nanti dibangun buat TPQ.
namun, permintaan bantuan dana ditolak, karena belum memenuhi syarat. seperti sertifikat TPQ dll.

tahun 2012, ada seseorang dikampung ane (mantan RT dikampung ane). gimana ya nyeritainnya,, pokoknya orang itu deket ama pejabat2 di kota ane. kayak, kecamatan, kelurahan pokoknya yg berhubungan dengan pemerintah.
awalnya orang itu membicarakan akan membangun sebuah TPQ di kampung ane, dan orang itu nawarin kakak ane untuk memindahkan semua santrinya di TPQ yg nanti dibangun, dan kakakku sebagai gurunya.
tapi karna perbedaan pendapat, atau entahlah.. kakakku menolak. (oiya, sebelumnya, aku pengen cerita,. orang itu dikampung ane terkenal suka korupsi gan. atau istilahnya, pengen untung terus).

akhirnya, di tahun 2013, ada TPQ baru di kampung ane. (menempati musholla yg lama). jadi di kampung ane sekarang ada 2 TPQ gan.

kakak ane sempet pengen nyari dana bantuan ke pemerintah, karna sekarang kakak ane sudah mendapatkan sertifikat resmi. jadi TPQ dirumah ane sudah diakui oleh suatu lembaga di daerah ane.
tapi, yg membuat bingung, TPQ yg baru di kampung ane, sudah memakai dana bantuan dari pemerintah setempat. dan setau ane, dana bantuan yg dikeluarkan pemerintah untuk TPQ juga ga sedikit gan.

Nah, menurut agan.. lewat cara apa nyari dananya?