Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nicholas.kAvatar border
TS
nicholas.k
Jadilah seorang Diehard Antrepreneur! bdw apaan ntuw?
Definition of Die Hard

menurut definisi yang saya buat sendiri, die-hard bukan sekedar sebutan bagi mereka yang tidak mudah menyerah. Jauh melampaui kata – kata tersebut, die-hard adalah mereka yang seolah “immortal”, tidak dapat dibunuh oleh takdir sekalipun!

Ketika kita menonton film – film laga Hollywood, pernahkah kita sendiri mengucapkan atau setidaknya sering mendengar komentar
“Gila! Koq ini orang udah ditawan musuh, ditusuk – tusuk, dilempar dari atas gedung, ditembakin AK46, kena bom, jatuh dari helikopter, tapi ga mati – mati juga sih? Edan euy! Kalo orang biasa mah harusnya udah mati tuh”
Orang umum seharusnya memang sudah mati, namun mereka memang bukanlah orang biasa, mereka adalah para die-hard yang mampu mematahkan jalan takdir untuk mati. Hal yang cukup membunuh kebanyakan orang, tetap tidak cukup untuk membunuh mereka!

“Racun ini memang cukup untuk membunuh tikus tetapi tidak cukup untuk membunuh seekor gajah!”

“Satu genggam garam cukup untuk membuat segelas air menjadi asin, tapi larut tak bersisa dalam danau”

Die-hard adalah orang – orang yang memiliki kapasitas dan daya tahan besar, bahkan jauh di atas rata – rata, dalam menghadapi tantangan.
Itulah mengapa saya memberi judul buku saya die-hard!

Karena setelah membaca banyak kisah orang besar, mereka semua tidak sekedar pantang menyerah! Kerja keras, persistensi, seringkali tidak cukup hebat, kita perlu die-hard!!! Hingga orang – orang yang membaca kisah mereka akan berkata “Gila! Koq bisa ya dia terus bangkit setelah bisnisnya jatuh berkali - kali gitu, kalo gua mah kayaknya ga mungkin kuat deh…”
Semua orang berkata Wright bersaudara gila ketika hendak membuat pesawat, kegagalan berkali – kali harus mereka lalui, kecelakaan bahkan hampir membunuh mereka. Wright bersaudara tetap berusaha menciptakan pesawat, sekalipun direndahkan orang – orang di sekitar mereka, dan sekalipun tidak ada yang percaya. Namun mereka tetap percaya pada mimpi tersebut, dan hari ini kita dapat melihat pesawat terbang memenuhi langit.
Albert Einstein berkata “hanya orang gila yang melakukan hal yang sama, namun mengharapkan hasil yang berbeda”

“Die-hard itu bagaikan berlari dari kejaran harimau, kita tidak akan berhenti ketika kita merasa lelah, tetapi ketika singa itu yang merasa lelah.”
Mereka yang die-hard tidak terhentikan oleh masalah yang datang, tetapi masalah demi masalah yang datang akan dibuat lelah untuk menghampirinya.
Die hard berarti gigih dan terus focus! Sekalipun yang tesisa hanyalah setitik harapan, namun setitik itupun dapat diubah menjadi cahaya terang.
Semua orang termasuk saya sendiri ingin sukses, namun sudahkah kita berani untuk membayar harganya?

Masih adakah diantara kita yang ingin mendapatkan lebih daripada yang orang lain dapatkan, namun tidak mau melakukan lebih daripada yang orang lain lakukan?
Masih adakah diantara kita yang ingin berhasil namun tidak siap untuk melakukan hal – hal diluar batas nyaman diri kita?
Jika kita telah memilih jalan untuk menjadi seorang yang extraordinary, bersiaplah untuk hidup die-hard!
“Jika kita lunak terhadap diri sendiri, hidup akan terasa keras, tetapi bila kita keras terhadap diri sendiri, hidup akan terasa lunak.”
Anda pilih yang mana?

========================================================

Kita lihat, siapa yang hari ini tidak mengenal nama – nama dibawah ini?
Soichiro Honda, Colonel Sanders, Thomas Alfa Edison, Edwin Soerjadjaya, Sudono Salim, Sandiaga Uno , Chairul Tanjung, Bong Chandra, Merry Riana , Ken Dean...

Mereka merupakan segelintir contoh yang menggambarkan orang – orang “gila” tersebut. Kegagalan demi kegagalan adalah keseharian yang mereka hadapi, namun mimpi mereka jauh lebih besar dari semua itu! Kegagalan tidak pernah cukup kuat untuk mengalahkan impian mereka.

Bila mengalami kegagalan dan penolakan yang dialami oleh orang – orang tersebut, 99% orang umum pasti sudah memutuskan untuk mengubur impian mereka. Namun tidak dengan mereka, sehingga mereka mampu mencatatkan namanya dan dikenang sebagai sejarah! Pasti tidak terhitung jumlah orang yang namanya tidak jadi tercatat dalam sejarah kehidupan manusia karena mereka memutuskan untuk berhenti tepat disaat mereka akan berhasil.

========================================================

“Aduh bro, kasih contoh koq jauh – jauh amat… Saya ini dari ndeso jarang nonton film Hollywood, jadi tidak dapat membayangkan dan masih belum mengerti juga definisi die-hard entrepreneur yang digambarkan sama elu, tolong berikan contoh yang lebih Indonesia… Gimana, bisa kan?”
Bisa dong! Mengambil contoh dari dalam negeri menurut saya die-hard entrepreneur itu bagaikan Lumpur Lapindo!
Setidaknya sampai tulisan ini ditulis, tidak ada seorangpun yang mampu menghentikannya!

Saya rasa orang – orang belum melupakan cerita tentang lumpur lapindo ini, tetapi saya akan kembali menceritakan tentang lumpur ini.
Ketika lumpur lapindo keluar, orang menutup jalannya agar ia tidak sampai keluar ke permukaan. Namun tenaga yang begitu besar dari bawah terus bergerak. Satu celah ditutup rapat, ia mencari jalan lain. Bila perlu, bahkan ia membuat sendiri jalannya hingga akhirnya mampu keluar melalui jalan tersebut.

Para ahli dari seluruh penjuru dunia pun kemudian dipanggil dan dikumpulkan untuk memikirkan cara menghentikan lumpur ini. Namun cara apapun yang dilakukan tetap tidak pernah cukup menghentikan aliran lumpur ini. Bahkan semakin berusaha dihentikan, lumpur ini mengalir semakin kuat, semakin cepat, dan semakin menutupi tanah di daerah Sidoarjo.
Sampai akhirnya para ahli tersebut menyerah, dan mengambil jalan pintas membuat bendungan untuk menghentikan pergerakan lumpur ini. Namun tetap tidak ada yang mampu menghentikan lumpur ini keluar dari perut bumi! Dan akhirnya menjebol tanggul. Hingga kini pemerintah sampai harus terus berpikir sambil membangun tanggul yang lebih besar dan kokoh untuk membendung lumpur ini. Tetapi hanya dalam beberapa hari, lumpur tersebut kembali meruntuhkan tembok tanggul yang berusaha menahannya.
Tidak ada yang dapat menghentikan lumpur ini, namun ternyata kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga dari kejadian ini.
Pertanyaannya sekarang: “Apakah kita mampu memiliki semangat seperti lumpur lapindo itu?” Tidak peduli apapun, siapapun, yang berada di depan menghalangi jalan menuju tujuan kita, akan kita lewati. Semakin berat tantangan, semakin besar semangat kita untuk terus berjuang, dan semakin besar upaya yang kita lakukan untuk mencapai keberhasilan.
Jadi jangan heran, apalagi sampai menyerah ketika bertemu dengan orang – orang negative, yang berusaha menghentikan kita. Saya menyebutnya serigala pencuri impian. Jangan pula lantas kita marah, karena semua itu alamiah. Dan siapapun orangnya yang sedang berlari mengejar mimpi pasti akan melewati proses ini. Bahkan seseorang yang sudah sukses pun, ketika dia membuat sebuah impian baru yang lebih besar, dia tetap mengalami hal ini. Orang – orang juga akan membicarakannya, menyebutnya terlalu mengada – ngada, tidak kenal puas, dan sebagainya.
Rasa – rasanya, kita memang memerlukan orang – orang yang meremehkan kita untuk mengingatkan kita: bahwa kita harus terus berjuang, karena pilihan ada di tangan kita. Untuk membiarkan mereka terus menertawakan kita, atau untuk membuktikan diri. Pemenang adalah mereka yang tertawa di akhir, seperti salah satu kutipan yang paling saya sukai:

“Kepuasan terbesar adalah ketika kita melakukan apa yang orang lain katakan tidak mungkin dapat kita lakukan”
Untuk mencapai prestasi yang besar, kita cukup mempunyai impian yang besar, hati yang mengimani, dan semangat yang tak kenal lelah untuk menggapainya. Tantangan apapun tidak akan menggoyahkan keyakinan kita pada diri sendiri, bahwa kita pasti dapat melakukan hal – hal besar yang ada dalam pikiran kita.

Ketahuilah bahwa:
“Hanya setipis keyakinan, yang memisahkan kita dari impian kita.”
Mungkin kita tidak mengerti bagaimana mungkin semua hal tersebut terjadi, namun percaya saja bahwa hukum daya tarik pikiran ini ada dan nyata.
Hukum daya tarik impian itu sama seperti listrik atau komputer, kita mungkin tidak mengerti bagaimana kedua hal tersebut bekerja. Meski tidak mengerti, bila mau belajar menggunakannya, kita tetap dapat memanfaatkannya.
Ketika kita memiliki sebuah tujuan yang jelas, yang kita yakini dalam hati, dan saat kita berjuang mewujudkannya, seluruh semesta seolah mendukung kita untuk meraihnya..

poin berikutnya yang ingin saya bahas adalah Antrepreneur...

Antrepreneur? Entrepreneur kali? Wah… Salah ketik nih…
Tidak, yang saya maksud benar – benar antrepreneur. Ketiga huruf pertamanya berasal dari kata ANT yang berarti semut.
“Wah, berarti entrepreneur yang seperti semut? Kecil dong? Lemah dong?”
Pertanyaan tersebut ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya.
Antrepreneur yang saya maksud: walau semut dilahirkan kecil, namun dengan semangat yang besar, semut sekalipun mampu mengalahkan gajah yang besar. Seperti permainan suit masa kecil, semut – gajah – manusia… (masih ingat kan? hehehe. Manusia kalah melawan gajah, tapi semut justru menang dari gajah).

Kisah Antrepreneur ini saya tulis berkat inspirasi dari sebuah pertanyaan yang diajukan teman kepada saya, “Nik, menurut elu binatang apa yang karakternya paling sesuai untuk menggambarkan diri elu? Dan saya menjawabnya “Semut!”, teman itu lantas heran dengan jawaban saya dan berkomentar, “loh, semut itu kan kecil dan lemah… Koq elu maunya disamakan seperti semut sih?”

Banyak orang tidak mengetahui betapa kuatnya semut. Saya pun menyadari adanya kekuatan besar ini karena waktu kecil, saya sering mengamati semut yang beriringan dan saya melihat jelas bagaimana semut – semut itu berbaris di dinding, eh ternyata ada juga di lantai… mata saya terus mengamati dan seringkali tidak menemukan ujungnya. Disana saya menyadari mereka pasti menempuh perjalanan yang sangat jauh. Bukan hanya berlari menempuh perjalanan jauh, mereka juga membawa berbagai jenis barang, seperti daun dan serpihan makanan yang jatuh. Semut itu membawa sendiri daun yang ukurannya jauh lebih besar daripada dirinya dan menempuh perjalanan yang begitu jauh, ia bergotong royong mengangkat serpihan makanan yang jauh lebih berat dari dirinya sendiri. Saya membayangkan, apakah saya sanggup bila harus melakukan tugas seperti yang dilakukan semut itu?

Konon semut dapat menangkat benda yang beratnya 3 kali lipat tubuhnya, jika kita tidak mampu mengangkat benda yang beratnya 3 kali lipat tubuh kita, berarti kita tidak lebih kuat dari semut – semut kecil itu.
Suatu kali saat mengamati iring – iringan semut, saya tertarik dengan semut kecil yang mengangkat daun yang besar. Dengan isengnya saya mengambil dan mengangkat daun itu, namun ternyata semut itu tidak melepaskan daun tersebut begitu saja dari genggamannya. Ia terus memegang daunnya dengan kuat, walau tubuhnya kecil ia nampak tidak menunjukan rasa takut terhadap “raksaksa” yang hendak mencuri daun miliknya itu. Bukannya mengembalikannya, saya malah menambah penderitaan semut itu dengan menjatuhkannya dari ketinggian. Jatuh dari ketinggian membuat daun itu lepas dari genggamannya, ia terkapar dan sesaat ia nampak kesakitan di lantai rumah… Namun tanpa perlu waktu yang lama, ia bangkit kembali, bergegas mengambil kembali daunnya, dan seolah tidak peduli pada apa yang baru saja dialaminya. Ia kembali meneruskan perlanannya menuju iring – iringan! Dan ini bukanlah kebetulan yang hanya satu kali, dua atau tiga kali, semut itu saya angkat dan jatuhkan lagi, pasti sekali lagi ia bangkit mengambil daunnya dan kembali ke barisannya.

Tidak peduli siapapun dan apapun yang mencoba mencuri daun impian itu darinya, ia akan selalu mempertahankannya. Tidak peduli berapa kalipun ia dijatuhkan, ia tidak memiliki alasan untuk mengeluh dan berhenti. Ia bergegas bangkit dan kembali berjalan bahkan berlari, seolah tak kenal lelah menuju tujuannya.

Apakah kita mampu berlari sambil memegang teguh impian seperti semut itu menggenggam daunnya? Tidak perduli berapa kalipun harus jatuh, sampai mati ia akan terus bangkit. Jika jawabannya tidak mampu, berarti kita memang tidak lebih kuat dari semut yang kecil itu.
Semut juga binatang yang memberikan gambaran jelas tentang arti kata die-hard, seringkali saya menemukan setelah diinjak – injakpun, secara luar biasa kita kerap menemukan semut itu masih bertahan hidup..
Semut itu setia kawan, saya melihat dengan mata saya sendiri, bagaimana mereka tidak pernah meninggalkan temannya yang terluka sendirian, mereka bahkan membawa jasad temannya yang gugur dalam tugas membawa makanan ke sarang. Saat datang bahaya, mereka tidak pernah berlari menyelamatkan diri sendiri, mereka berlari dan selalu berhenti di depan semut lainnya seolah memberi tanda bahaya. Mereka berlari, merisikokan diri untuk menyelamatkan teman - temannya.

Sekali lagi apakah ada diantara kita yang selama ini telah bersikap setia kawan seperti semut – semut kecil yang “lemah” ini?
Sebuah ungkapan yang sangat populer ”ada gula, ada semut” artinya dimana ada kesempatan untuk mendapatkan makanan, disana semut akan datang. Tidak peduli seberapa jauh dari sarang, akan ia tempuh untuk mendapatkannya. Bila mampu, ia akan membawanya sendiri ke sarang. Bila terlalu besar, ia akan meminta bantuan teman – teman untuk menolongnya.
Saya sendiri sering terheran - heran, entah bagaimanapun saya berusaha menyembunyikan makanan, di tempat yang tidak diketahui seorangpun, tetap semut mampu menemukannya! Saya selalu berusaha dan berharap, bahwa saya harus memiliki insting mendapatkan peluang usaha seperti semut menemukan gula! Dimanapun peluang itu tersembunyi, tak perlu waktu lama pasti akan kutemukan.

Diatas semua hal yang telah saya tulis tentang perjuangan si semut kecil ini, saya sangat kagum ketika menyadari bahwa semut – semut ini rela menempuh perjalanan dan perjuangan besar, bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk keluarganya. Saya tidak pernah melihat semut memakan sendiri makanan yang ditemukannya di jalan, entah apapun perjuangan yang harus ditempuh, ia akan membawanya kembali ke sarang dan makan bersama – sama di sarangnya.
Berapa banyak diantara kita yang selalu bersikap seperti ini? Tidak egois terhadap rejeki yang kita dapat, berjuang untuk kepentingan bersama, dan tidak mencari kehormatan diri sendiri?
Bahkan, dibanding mendengar kisah mulia seseorang yang berjuang untuk membagikan rejekinya kepada orang lain, mungkin kita lebih sering mendengar cerita orang yang hendak mengambil rejeki temannya sendiri…

Terakhir, namun bukan yang terlupakan, saya yakin sebagian besar dari kita pernah membaca dongeng klasik tentang semut dan belalang,
Di musim panas, semut – semut itu giat mengumpulkan makanan, hingga mereka hidup damai di musim dingin.
Ingat selalu tentang kisah itu, dimana saat masih muda, inilah musim panas kita, dimana kita perlu berjuang demi musim dingin yang menyenangkan. Saat kita berjuang, banyak belalang yang akan menertawakan dan menilai upaya kita ini sia – sia.
Tetapi kita tau apa yang kita mau dan apa yang kita tuju, dan seperti yang kita semua ketahui, belalang – belalang yang bersenang – senang di musim panas, pada akhirnya hanya dapat mengemis belas kasihan dari semut, atau mati kelaparan di musim dingin.
Persis apa yang dikatakan seorang teman kepada saya, waktu kuliah kita hanya 4 tahun ini, bersungguh – sungguhlah, dan tekunlah belajar. Berjuanglah selama 4 tahun ini, untuk 50 tahun yang bahagia. Atau bersenang – senanglah selama 4 tahun ini, dan kita harus berjuang selama 50 tahun kedepan.
Semut itu kecil, namun telah mengajarkan hal yang begitu dalam kepada saya, tentang kegigihan dan fokus untuk mencapai tujuan, ia tidak pernah berhenti sebelum mencapai garis akhir. Itulah mengapa saya sangat menghargai semut – semut. Jangan kaget bila saya akan menegur anda bila hendak membunuh semut di depan mata saya, karena saya merasa itu bagai membunuh seseorang yang hendak mencapai keberhasilan setelah melalui segala perjuangan luar biasa.
Saya sangat yakin, siapapun yang memiliki kegigihan seperti semut ini pasti berhasil. Siapapun yang mampu mengembangkan diri mengikuti teladan yang telah diajarkan semut – semut kepada manusia pasti berhasil!
Setiap kali saya berusaha, gagal, dan hendak menyerah, saya akan mengingat perjuangan semut kecil, dan bangkit kembali. Masa semut – semut itu dapat berjuang lebih gigih dari saya, manusia yang diberikan akal budi, perasaan, dan bahkan kebijaksanaan.
Sekali lagi, jadilah seorang Antrepreneur, pengusaha dengan kegigihan seperti semut. Kita pasti akan berhasil luar biasa!


“I may be born in poor family, but I don’t have poor dream,
and I have decided to change my destiny, so I will do whatever it takes to be success”


dan Diehard ANTrepreneur itu juga merupakan judul buku yang saya tulis ini =D hehe

promosi sedikit gpp ya..


ada yang bilang gambar semut di covernya serem, tapi isinya jamin bagus banget koq =D baca aja kometar dari tokoh bisnis dan penulis buku senior dibawah ini






penasaran dengan bukunya?

mau dapat soft copy bukunya Gratis? saya akan kirimkan previewnya ke email agan - agan semua.. tinggal submit form di website saya
klik disini
akan segera saya kirimkan filenya =D langsung dari email saya..

"there are many way to inspire people, one of them is by sharing your life story. Here's mine. Though i'm not perfect, and even faced a lot of problem in struggling to achieve success, yet I did it. I've poured my NICe Story in this book, and thanks to Elex Media Komputindo, you could get it at Gramedia this month.. Grab it, share it, and be inspired.."

0
2.8K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.