Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

d14ncreativeAvatar border
TS
d14ncreative
Ayo Lestarikan Permainan Triadisional
Lestarikan Permainan Tradisional

Cling… tiba-tiba teringat aroma wangi keceriaan di masa lalu, masa saat aku masih kecil dulu, masih imut, lucu, dan unyu-unyu bin menggemaskan. Berlarian kesana kemari, bertengkar, bercanda tawa, dan bermain-main bersama teman-teman yang lain. Memainkan berbagai macam permainan yang sangat menyenangkan walau membuat keringat bercucuran. Tapi itu semua adalah kenangan yang sangat manis, bahkan terlalu manis untuk di kenang di zaman sekarang ketika aku sudah tidak unyu-unyu lagi, karena ketekku sudah tidak mulus lagi seperti dulu.

Mengenang masa lalu, aku dan teman-teman mengenal banyak sekali permainan yang bisa dikatakan tradisional. Memang tradisional dan aku yakin semua permainan itu berasal dari Indonesia ( sayang aku gak punya bukti). Tentunya permainan ini berbeda dengan permainan anak-anak jaman sekarang yang lebih pada suatu yang dinamakan teknologi, pastinya anak-anak jadul sangat sulit menjamah bahkan merasakannya.

Otaku sontak terangsang untuk membuka internet, bernostalgila, mencari-cari gambar dan informasi tentang permainan-permainan tradisional, yang dulu pernah aku mainkan bersama teman-teman kecilku, wal hasil ketawa ketiwi sendiri dan ada suatu aura yang membuat bulu kuduk ini berdiri dan merinding disko, membuat air mata sedikit keluar. Memang unforgetable. Apakah esok anakku masih bisa merasakannya? Apakah esok anakku bisa memainkannya bersama teman-temannya? Atau malah jika masih ada di bilang kampungan, ketinggalan jaman? Hemmm…

Melalui sedikit coretan sederhana ini aku mengajak pembaca untuk bernostalgia dan sedikit mengenalkan, mengulas beberapa permainan tradisional yang saat ini sudah mulai terlupakan.

Setiap negara mempunyai kekhasan masing masing, bahkan dalam lingkup sekecil daerah pun juga memiliki berbagai macam kekhasan, baik dari segi budaya, adat, lagu-lagu daerah, ataupun permainan tradisional. Di Indonesia sendiri, kita mengenal bermacam- macam permainan tradisional dari yang berkaitan dengan ketangkasan, kesabaran, emosional, keterampilan, kecermatan, dan kecerdasan otak. Di setiap daerah, permainan ini mempunyai nama yang berbeda- beda, misalnya

Permainan petak-umpet / jethungan / yangoyango / jilumpet / tak umpet
Permainan ingkling / engklek / dampu / sondah-mandah (sunda-manda), jling-jlong
Permainan ular naga / sledur-sledur/ancak-ancak alis/ oray-orayan
Permainan gobagsodor / galah asin
Permainan Congkak atau dakon
Permainan egrang / kaki panjang
Permainan Bentengan/rerebonan
Permainan nekeran / gundu / kelereng
Permainan patil lele/pakle / benthikPermainan gangsingPermainan bekelan
Permainan lompat tali,dll

Terkadang kita juga menyanyikan lagu-lagu dolanan semacam permainan berikut

Permainan jamuran,
Permainan cublak-cublak suweng,
Permainan kidang talun ,
Permainan wak-wak gung, dll


Di zaman sekarang, beberapa permainan tersebut mmungkin serasa asing ditelinga anak-anak. Memang harus diakui bahwa kemajuan teknologi juga membawa dampak yang bisa dikatakan negatif yang menyebabkan degradasi budaya terutama bagi mereka yang hidup di kota-kota bedar laiknya Jakarta. Permainan-permainan di atas mungkin sudah tidak lagi ditemukan di daerah perkotaan, berbeda dengan di area pedasaan mungkin kita masih bisa menemui. Miris memang. Jika kita masih ingin permainan itu lestari. Mari kita kembali budayakan, melalui anak-anak kita, dari lingkup yang lebih kecil dulu saja.

Dengan kemajuan teknologi dewasa ini, banyak juga permainan-permainan yang menjadi modern, seperti play station, game online, dan beberapa yang lain yang semakin menggeser. Berdirinya gedung-gedung tinggi menjulang dan maraknya perumahan semakin mempersempit lahan untuk bermain anak. Tak hanya itu, kini rutinitas anak-anak juga semakin meningkat baik dari segi tugas sekolah yang makin banyak dan kesibukan di luar sekolah, seperti mengikuti khursus atau les privat untuk menunjang akademis, sehingga banyak waktu anak yang tersita hanya untuk memenuhi kebutuhan akademis, hingga waktu untuk bermain juga semakin sedikit. Kemajuan teknologi komunikasi seperti hand phone dan internet juga semakin mengikis permainan tradisional, sebagian dari kita lebih tertarik untuk melakukan permainan-permaina yang telah disediakan oleh hand phone, atau browsing via internet, serta game online yantersedia. Bagiamana tidak bermain di dalam ruangan tanpa panas-panasan diluar.

Kebanyakan permainan tradisional dilakukan di area bebas, alam terbuka, yang melibatkan banyak oraang juga, berbeda dengan permainan-permainan modern kala ini. Permainan modern lebih cenderung dimainkan secara individul meskipun ada yang bisa dimainkan lebih dari seorang. Hal ini bisa memupuk sikap individualis pada anak. Berbeda dengan permainan tradisonal yang kaya akan kreativitas, kebersamaan, ketangkasan, dan keterampilan, karena anak-anak dituntut untuk bisa menyediakan peralatan atau kebutuhan dari permainan yang akan di mainkan, misalnya untuk permainan engklek, mereka harus menggambar dulu area permainan, menyediakan “gacuk” (senjata) yang berasal dari pecahan genting sebagai alat untuk bermain, atau misalnya jaranan debog, selain menguji kreativitas dan keterampilan dalam membuatnya, mereka harus mencari dulu pelepah daun pisang untuk dibentuk menjadi seekor kuda untuk ditunggangi.

Permainan tradisional juga mengajarkan pada anak pentingnya bekerjasama, berkelompok, bersosialisai, melatih sikap kepemimpinan karena jika dalam kelompok itu semua bersuara tidak akan tercapai yang namanya suatu tujuan kelompok, kebersamaan dalam tim juga merupakan hal yang penting. Mengajarkan akan arti sebuah sportivitas dan taat akan aturan yang telah dibuat. Selain itu, permainan tradisional juga bayak menuntut gerak tubuh tidak stagnan, duduk di depan komputer hanya jari-jari atau tangan yang bergerak meskipun sama-sama menggunakan otak untuk berfikir menentukan strategi yang bagus untuk menang, misalnya lompat tali, dibutuhkan gerakan seluruh tubuh mulai dari lari, berkelit, melompat, menaikturunkan tangan, konsentrasi, cekatan, melihat sebuah peluang, fisik kita dilatih secra aktif untuk bergerak sehingga menyehatkan tubuh terutama bagi anak-anak yang jarang berolah raga.

Hal di atas hanya beberapa manfaat saja yang bisa penulis sampaikan dari beberapa permainan tradisional, di samping itu masih banyak manfaat-manfaat dari permainan tradisional yang lain yang dilakukan secara kelompok. Permainan tradisional tidak hanya melulu berbentuk suatu tim, ada juga permainan tradisional yang dapat dilakukan secara mandiri atau individual seperti yoyo, layang-layang, atau ketapel. Namun, permainan ini akan lebih asyik jika banyak temannya. Jadi, sungguh miris jika permainan-permainan yang sarat akan manfaat dan unik ini sampai hilang tergerus zaman. Mari kita yang sudah pernah merasakan asyiknya permainan-permainan tersebut kita lestarikan, kita hidupkan kembali, kita kenalkan kepada ank-anak kita, pada generasi-generasi selanjutnya agak tetap lestari, perkembangan zaman dan teknologo memang bagus tetapi jangan sampai hal-hal yang mempunyai banyak manfaat hilang begitu saja tergantikan oleh barang-barang elektronik yang begitu menggiurkan tapi mematikan otak dan raga, membuat kita malas bergerak dan berpikir
0
1.9K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.