4tishamellyAvatar border
TS
4tishamelly
Fenomena Sungai Berdarah Bontang (HOT)


BONTANG. Kejadian aneh terjadi di Bontang. Warga dibuat tercengang dengan perubahan warna sungai di Jembatan Kuning, Jalan WR Soepratman, Kelurahan Berebas Tengah, dekat gedung Aini Rasyifa, Selasa (11/2) kemarin. Sungai yang semula agak bening, berubah menjadi merah agak kekuning-kuningan.
Kejadian yang tidak lazim itu diketahui pukul 14.30 Wita. Sejurus kemudian, kabar pun beredar hingga ke segala penjuru Bontang. Warga Kota Taman dari berbagai pelosok langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), untuk melihat kejadian tersebut.
Ribuan orang tumpah ruah melihat kejadian itu. Alhasil, Jalan WR Soepratman macet total. Satu peleton Dalmas dan jajaran Sat Lantas Polres Bontang dikerahkan untuk mengatur jalanan. Pasalnya, sudah semakin banyak warga yang parkir sembarangan demi menonton kejadian tersebut. Bahkan, kemacetan sudah terjadi dari Jalan Jendral Soedirman, Jalan Sutan Syahrir, hingga Jalan Sultan Hasanuddin.
Berbagai informasi muncul. Mulai dari hujan darah hingga bekas tumpahan cat. Meski demikian, kejelasan soal asal muasal berubahnya warna sungai itu semakin jelas setelah aparat Polres Bontang dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) tiba di TKP, sekira 14.45 Wita.
“Tiba di TKP, anggota kami mendapat informasi jika asal dugaan pencemaran tersebut berasal dari pembuangan cairan di Jalan Akuamarin, Gang Merpati, RT 23 Kelurahan Berebas Tengah. Tepatnya di belakang diskotek Gembira. Saat ini (hingga tadi malam, Red) pelaku yang membuang cairan itu sedang kami periksa,” kata Kapolres Bontang AKBP Heri Sasangka, melalui Kasat Reskrim AKP Tasimun, kemarin.
Benar, ternyata asal cairan itu adalah bekas pencucian drum berisi Ferticol yang dilakukan Sri Sumanto (48), bos CV Bontang Solo Bersama (BSB). Ferticol adalah cairan pewarna pupuk bersubsidi. Sebanyak lima drum bekas penampungan Ferticol dicuci Sri bersama karyawannya. Parahnya, bekas cucian itu dibuang ke parit di depan kantor, yang ternyata terkoneksi dengan sungai di Jembatan Kuning.
“Saya beli drum itu sudah lama, tepatnya saya lupa. Saya beli di pos 7 (Kelurahan Lhoktuan) seharga Rp 180 ribu per buah. Drum-drum itu saya bersihkan, rencananya mau saya pakai untuk tanam buah naga. Kebetulan di samping rumah saya, buah naganya sudah tumbuh, jadi mau saya pindah,” kata Sri yang kerap disapa Sbaik ini.
Dia mengaku sudah dua kali mencuci drum berisi ferticol dan dibuang ke parit. Hanya saja, saat aktivitas pertama beberapa minggu lalu, kondisinya akan hujan. Sehingga, larutan itu diduga cepat menyatu dengan air.
“Tadi (kemarin, Red) saya cuci drum sebelum Zuhur. Kebetulan pas kondisinya gerimis. Saya pikir akan hujan. Makanya saya cuci drum. Ternyata tidak hujan. Akhirnya saya dapat kabar dari polisi pada pukul 15.00 Wita, kalau gara-gara saya, sungai berubah warna. Saya minta maaf karena telah membuat panik warga. Tapi Insya Allah itu (pewarna pupuk, Red) tidak beracun,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan Selasa malam, kerumunan warga masih mengepung Jembatan Kuning. Bahkan, tidak sedikit yang berusaha mengabadikan momen langka tersebut. Meski demikian, hingga tadi malam warna air masih agak merah.

PENYUPLAI CAT DAN BAHAN BANGUNAN
Diketahui, kantor CV BSB merupakan perusahaan penyuplai berbagai macam cat dan bahan bangunan. Dia terlibat dalam pembangunan proyek Kaltim 5.
Sementara dari pantauan media ini, drum berisi pewarna yang sudah dicuci itu ditumpuk di belakang kantor, tepatnya di bawah kolong. Ada sekitar 35 drum ukuran 250 liter. Lima di antaranya sudah bersih.
Masuk ke kantor, di sebelah kanan depan terdapat gudang penyimpanan cat dan tiner. Pindah ke gudang belakang, polisi dan BLH pun sedikit curiga dengan keberadaan Consentrat New Ferticol ultra red sebanyak tujuh ember ukuran 20 kilogram. Selain itu, tandon ukuran 1.000 liter, dinding, hingga jendela penuh dengan tumpahan pewarna.
“Informasi dari salah seorang karyawan, dulu perusahaan itu menyuplai Ferticol ke PT Pupuk Kaltim. Tapi, sekarang sudah tidak lagi. Fokusnya menyuplai cat dan bahan bangunan ke proyek Kaltim 5. Meski demikian, karyawan dan pemilik masih kami periksa,” jelas Tasimun. (samarinda post)

[YOUTUBE]9X5ckoiSfJg&noredirect=1[/YOUTUBE]
Diubah oleh 4tishamelly 12-02-2014 13:14
0
2.4K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.