• Beranda
  • ...
  • Aceh
  • [Share] Takengon,Harta Karun Tersembunyi Ujung Sumatera

alfie24Avatar border
TS
alfie24
[Share] Takengon,Harta Karun Tersembunyi Ujung Sumatera
Oke para aganwan dan aganwati sekalian, kali ini gw akan membahas tuntas habis setajam silet mengenai daerah kampung halaman gw, yaitu Takengon.

Buat agan-agan yang belum pada tahu apa, bagaimana, dengan siapa, semalam berbuat apa (huss) itu Takengon, Takengon itu adalah nama dari kota ibukota Kabupaten Aceh Tengah. Nah, sesuai namanya, udah pasti dong Takengon itu letaknya di tengah-tengah provinsi Aceh, gak mungkin lah di pinggir emoticon-Ngakak

Tetapi Takengon sering diasosiasikan juga sebagai daerah kabupaten Aceh Tengah itu sendiri secara keseluruhan. Nah jika seseorang mengatakan dia berasal dari Takengon, belum tentu dia tinggal di Kota Takengon nya, bisa saja di tempat lain tapi masih di dalam kawasan kabupaten Aceh Tengah. Daerah ini juga sering disebut sebagai dataran tinggi Gayo, atau daerah Gayo saja. Gayo sendiri adalah nama suku dan bahasa daerah penduduk asli setempat.

Terletak di dataran tinggi yang bergunung-gunung dengan ketinggian 2600 Mdpl membuat Takengon terasa sejuk, hijau, dan menenangkan. Suhu rata-rata di Takengon berkisar antara 20-25 derajat celcius gitu, pasti dingin so pasti. Jadi perjalanan agan-agan sekalian menuju Takengon sudah tentu menyenangkan. Segar, sejuk, dihiasi pohon-pohon pinus, jalan-jalan berlika-liku melintasi pegunungan dan lembah, sungai mengalir indah ke samudra, bersama teman bertualang. Ninja hatori emoticon-Ngakak

Ada apa dengan Takengon??

Nah Takengon sendiri adalah salah satu tempat terindah di muka bumi tetapi belum banyak terjamah, terekspos, dan terkelola dengan baik sedemikian sehingga mungkin banyak dari agan-agan sekalian yang belum tahu. Meski udah lama nih tinggal di Indonesia atau malah mungkin di Aceh. Nah ini saatnya, sebagai putra daerah kebanggaan orang tua giliran gw untuk mempromosikan Takengon.

Hal pertama yang harus kalian ketahui tentang Takengon adalah Danau Laut Tawar. Danau kok laut, tapi tawar. emoticon-Bingung jangan bingung, masyarakat setempat menyebut demikian untuk danau yang terletak di sebelah timur kota Takengon tersebut dengan sebutan laut. Jarang sekali mendengar penduduk setempat menyebut danau laut tawar dengan sebutan danau, mereka menyebutnya dengan sebutan laut. Meski tidak berasa asin dan tidak ada gelombangnya, ya karena memang bukan laut melainkan danau.

Tetapi karena sudah kadung disebut-sebut sebagai laut ya sudah mau apa lagi, nasi sudah menjadi nasi goreng, ya penggunaan kata laut di penduduk setempat selalu diasosiasikan dengan danau laut tawar ini.

Apa istimewanya dengan danau laut tawar ini??

Danau yang memiliki luas sekitar 5.0000 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 5,5 km adalah Landmark dari takengon itu sendiri. Dikelilingi oleh perbukitan nan hijau yang ditumbuhi pohon-pohon pinus, awan yang bersih dan langit yang biru dipantulkan air danau yang tenang membuat permukaan danau seperti kaca. Sudah tentu ditambah dengan suhu udara yang sejuk, dijamin agan-agan pasti pada lupa diri dengan pemandangannya. Jadi siap-siap bawa tanda pengenal sehingga nanti begitu tiba disana agan-agan
tidak lagi bertanya-tanya siapa saya, ya karena lupa diri itu emoticon-Ngakak

Gw gak berlebihan kalau keindahan danau laut tawar mampu menghipnotis banyak wisatawan yang datang berkunjung kesini. Berada di danau Laut tawar tak ubahnya berada di Swiss. Gak percaya?? Nih lihat deh foto-fotonya

Spoiler for Danau Laut Tawar:


Spoiler for Danau Laut Tawar:


Spoiler for Danau Laut Tawar:


Spoiler for Danau Laut Tawar:


Spoiler for Danau Laut Tawar:


Gimana, masih ingat nama masing-masing kan emoticon-Ngakak

Kalian bisa lo untuk menjelajah danau ini dengan menggunakan perahu yang disewakan. Biayanya sekitar Rp 15-25 ribu per orang. Tergantung bagaimana agan-agan nawarnya.

Selain danau laut tawar itu sendiri, danau ini juga merupakan habitat asli dari ikan endemik (tahu endemik gak?? endemik itu artinya cuma ada disini, gak ada di tempat-tempat lain) yang juga merupakan ciri khas Takengon, yaitu ikan depik. Nah ikan ini bertubuh kecil, bersisik mengkilat dengan panjang bisa mencapai 8 cm begitu. Ikan depik sendiri adalah bahan dari makanan khas daerah Gayo.

Cuma danau laut tawar aja nih?? masih banyak hal-hal menarik lainnya tentang Takengon. Beberapa diantaranya adalah gua loyang pukes dan loyang koro. Tempatnya masih di kawasan Danau Laut Tawar gitu gan. Jadi sambil menyelam minum susu gitu deh.

Yang pertama gua loyang koro. Terletak di kaki gunung birahpanyang. Gua yang terkenal dengan stalagtit dan stalagmit serta ribuan kelelawarnya ini terletak di Desa Toweren, Kecamatan Laut Tawar, hanya 7 Km dari Kota Takengon.

Spoiler for Gua Loyang Koro:


Di gua ini agan-agan bisa berjalan hingga sejauh 16 km emoticon-Matabelo. Dan menurut sejarahnya nih gan, gua ini dulunya adalah tempat persembunyian Sultan Aceh dari kejaran Belanda.

Di dalam gua ini suasananya gelap dan lembab gitu, jadi siapkan senter dengan sepatu ya untuk menjelajah gua ini. Siap-siap juga dengan kelelawar nya ya. emoticon-Takut

Nah gua yang lainnya adalah gua putri pukes. Gua ini berada di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh tengah. Berada di pinggiran Danau Laut Tawar.

Untuk masuk ke dalam, wisatawan yang datang akan disambut oleh pemandu wisata setempat.

Untuk bisa masuk agan-agan mesti bayar dulu, tarifnya Rp 5.000/orang. Nanti begitu datang, wisatawan langsung diantar guide. Jadi masuknya gak sendiri.

Begitu tiba di lokasi, setiap traveler langsung disambut dengan tulisan "Putri Pukes, Manusia Jadi Batu". Tidak salah memang tulisan ini. Jika masuk ke dalam, Agan akan menemukan batu mirip manusia.

Menurut masyarakat sekitar, batu ini adalah seorang putri Aceh bernama Putri Pukes yang dikutuk ibunya. Ada dua versi mengenai asal-usul batu tersebut.

Ceritanya dulu ada pernikahan. Kemudian tiba-tiba ada perubahan cuaca. Kumpulan orang-orang yang ingin datang ke pernikahan masuk ke dalam gua. Katanya mereka tidak bisa keluar.

Berbeda dengan versi pertama, versi kedua menceritakan tentang seorang putri yang tidak bisa menjauh dari sang ibu.

Konon, sang putri dipersunting oleh seorang pangeran dari desa seberang. Iringan-iringan pengantin sudah siap mengantar Putri Pukes ke tempat sang suami.

Tidak ada isak tangis keluar dari mata orangtuanya. Bukan karena tak sedih, tapi karena sudah seharusnya Pukes pergi, tinggal dan menetap di tempat suami.

Sebaliknya, air mata keluar bercucuran dari mata Pukes. Ia memeluk sang ibu karena berat meninggalkannya. Sebelum pergi, sang ibu berpesan agar Pukes tidak menengok ke belakang. Ia harus terus memantapkan kaki ke depan.

Pukes perlahan berjalan meninggalkan rumah dan ibunya. Tapi apa daya, ia tak kuat untuk mematuhi pesan sang ini. Pukes pun menoleh ke belakang. Dalam sekejab tiba-tiba angin berhembus kencang. Hujan turus dengan deras. Putri pukes pun menoleh lalu menjadi batu. emoticon-Takut

Namun, karena sudah lama, batu Putri Pukes perlahan tidak berbentuk seperti manusia lagi.

Spoiler for Gua Putri Pukes:


Kata guidenya, ketika melihat batu lalu kita sedih, batu ini akan mengeluarkan air mata. Bener gak nya ini cerita tergantung keyakinan kita masing-masing gan.

Di dalam gua, selain melihat batu kutukan, masih ada lagi hal lain yang bisa Agan lihat. Beberapa yang bisa dilihat adalah sumur besar, kendi yang sudah menjadi batu,
tempat duduk untuk bertapa orang masa dahulu, dan alat pemotong zaman dahulu.

Tak hanya itu, jika melihat lebih jeli, turis bisa melihat batu berbentuk Pulau Papua dan ikan. Seperti gua loyang koro, gua putri pukes juga cukup gelap. Jadi perlu bawa senter juga ya gan.

Nah hal lain yang perlu agan sekalian ketahui tentang Takengon adalah Kopi. Mayoritas penduduk di Takengon adalah pekebun kopi. Jadi dataran tinggi Gayo merupakan daerah sentra penghasil kopi di Indonesia. Kopi yang dihasilkan dari sini sering disebut sebagai "Kopi Gayo".

Kopi gayo bukan sembarang kopi gan, kopi gayo sudah terkenal sampai ke mancanegara. Kenikmatan kopi gayo sendiri sudah diakui di dunia internasional. emoticon-Cool

kopi Gayo sudah mendapat sertifikat Indikasi Geografi (IG) terutama Kopi Arabikanya. Sertifikat Indikasi Geografi ini merupakan suatu tanda yang
menunjukkan daerah asal suatu barang karena faktor lingkungan geografis, alam, manusia ataupun kombinasinya. Sehingga, menghasilkan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan (Pasal 1 PP RI No 51 Tahun 2007).

Itu artinya, kopi Gayo ini hanya bisa dihasilkan di daerah Takengon dan sekitarnya. emoticon-2 Jempol

Spoiler for Biji Kopi Gayo:


Gw sendiri gak akan bisa mendeskripsikan dengan kata-kata kenikmatan dari kopi gayo ini gan. Makanya datang dong ke Takengon dan nikmati langsung kopinya ya. Dijamin Agan bakal pada bongkar kebiasaan lama karena Kopi Gayo adalah Kopi kebanggaan Indonesia. emoticon-Cool

Nah selain danau laut tawar, gua loyang koro dan gua putri pukes, dan kopi apalagi nih yang kalian perlu ketahui tentang takengon?? Ada banyak sih sebenarnya. Misalnya tentang kebudayaan masyarakat Gayo seperti Kerawang Gayo, yaitu seni bordir yang merupakan ciri khas daerah Gayo. Kemudian ada Didong, pacuan kuda tradisional, dan masih banyak yang lain.

Tapi nampaknya gw akan simpan dulu sisanya. Biar kalian pada penasaran dan akhirnya mengunjungi langsung salah satu tempat terindah di muka bumi ini. Tetapi masih sedikit sekali yang mengunjungi dan mengetahuinya.

Terakhir, ane minta emoticon-Blue Guy Cendol (L)dan emoticon-Rate 5 Star ya gan. Bantu gw untuk mempromosikan Takengon sebagai salah satu tempat yang mesti para traveler untuk datangi. Karena Takengon adalah harta karun tersembunyi yang gaungnya belum lah terdengar gagah di seantero negeri ini.

Visit Takengon!!!
Diubah oleh alfie24 08-02-2014 07:55
onikAvatar border
onik memberi reputasi
1
7.2K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Aceh
AcehKASKUS Official
1.9KThread472Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.