Orang ini bernama Risqie, dan dia adalah penipu. Dia sering terlihat di Pertigaan Setiabudi, Bandung (depan McD), di jalan Pasteur, dan di Gasibu Bandung.

Dalih yang dia gunakan adalah:

M. Iqbal adalah anak pertama dan satu-satunya penipu ini. Dan sejak 2 tahun yang lalu menderita leukemia. Dia awalnya pegawai sebuah perusahaan rekanan telkom akhirnya memutuskan untuk fokus merawat anaknya. Istrinya yang awalnya berjualan busana muslim di Pasar Baru, Bandung akhirnya harus merelakan kiosnya dijual demi biaya perawatan anaknya. Pengobatan yang diusahakan adalah Transplantasi Sumsum Tulang/ Bone Marror Transplantation, biayanya terbilang gila, melebihi Rp. 1 M. Penipu ini kemudian ‘turun ke jalan’. M. Iqbal dalam waktu dekat akan dikemotherapi. Dia butuh biaya lebih kurang 11 juta untuk itu.

Dan dia akan meminta untuk mentransfer donasinya ke nomor rekening berikut,

BCA: 3270360610 a.n. Risqie Adjieannae Hendyansayah
MANDIRI: 1300088010478 a.n. Risqie Adjieannae Hendyansayah
BNI: 0241628098 a.n. Risqie Adjieannae Hendyansayah
BRI: 051201004899505 a.n. Risqie Adjieannae Hendyansayah

—-

Saya dan Istri adalah salah satu yang berhasil ditipu oleh orang ini. Kronologisnya adalah sebagai berikut:

1. Setelah lebaran 2012 kita ketemu org itu di pertigaan Setiabudi, Bandung, di depan McD. Ketika didatangi, dia menceritakan perihal anaknya yang menderita kanker darah dan dirawat di RS Dharmais Jakarta. Dia mencari dana dengan mengandalkan kemurahan hati org yg lewat untuk sekedar ngasih bantuan ke dalam kotak yg dia bawa, bertuliskan Iqbal itu. Biayanya cukup banyak, dia menyebutkan harus segera mendapatkan 1 M untuk segera mengobati anaknya. Lalu dia sempat cerita, kalo dia sudah pernah minta bantuan ke Dompet Dhuafa dan yayasan Budha Tzu Chi (maaf kita sebut saja merknya). katanya Dompet dhuafa sudah menerima proposal yg dia berikan dan akan membantunya. waktu itu saya dan istri ya tidak berpikir apa2, kita hanya berniat membantu si bapak dengan cara menyebarkan fotonya. ternyata bapak itu punya selebaran yg juga dia bagikan, isinya kata2 puisi yg dia buat untuk anaknya, kata pengantar untuk meminta bantuan, dan no.rekening yg bisa dituju jika ada yg mau bantu. rekeningnya cukup banyak, ada mandiri, BNI, BCA, dan BRI. Lalu kami pergi sambil membawa selebaran itu.

2. Setelah itu saya membuat postingan kecil tentang pertemuan kami dengan bapak itu, dan mengajak org untuk menyebarkannya. ternyata responnya positif, bahkan banyak yg menyebarkan via twitter termasuk kakak ipar saya. nah, dari sekian banyak yg menyebarkan, ternyata ada satu LSM yg bersedia membantu banyak. krn klien mreka rata-rata artis. Namun karena kurang teliti saat menyurvey identitas bapak itu dan kebenaran mengenai keberadaan Iqbal. sempat terjadi kesalahan. mereka sudah survey ttg keberadaan Iqbal, ada yg namanya Iqbal, sakit kanker darah, tapi bukan anak dari bapak tersebut (yg namanya disebutkan di atas). dan ortu Iqbal tersebut cukup mampu untuk membiayai operasi kankernya. Dan ternyata klien LSM itu sudah ada yg menransfer ke rekening si bapak itu dengan jumlah yg cukup besar. istilahnya mah, sudah terlanjur. dari situ saya dan kakak saya berusaha menghubungi bapak tersebut, tapi tiba2 nomernya menjadi sulit dihubungi

3. Istri saya dan kakak ipar minta bantuan teman yg bekerja di bank2 yg sudah disebutkan untuk mengecek aktivitas rekening bapak itu. setiap uang yg masuk langsung keluar dengan jumlah yg sama. jadi seperti tidak ada bekas krn langsung diambil uangnya. Lalu saya dan kakak saya berinisiatif untuk pergi ke Dompet Dhuafa dan Yayasan Budha Tzu Chi untuk bertanya apakah ada yg mengajukan proposal dengan ciri2 seperti bapak itu. ternyata tidak ada, mereka sudah cek.

4. Istri saya dan kakak ipar mencoba mencari informasi lebih lanjut, namun tiba2 si bapak itu hilang entah kemana dan sulit dihubungi. sedangkan masih ada yg trasfer bantuan karena belum tau kalau gelagat bapak itu ternyata mencurigakan.

5. Berselang satu tahunan, dia tampak muncul lagi di beberapa tempat di Bandung, masih dengan kotak donasi dan bahkan pakaian yang sama.

SUMUR

Sedih Ane
bingung bedain orang BUTUH beneran ama KAGA