Maaf sebelumnya..

Saya adalah salah satu warga Sumenep yang merasa tidak nyaman dengan sikap Polisi Sumenep, apalagi soal tilang..
Di wilayah saya (Sumenep) mayoritas masyarakat bisa dibilang awam tentang hukum dan tata tertib, maklum di Sumenep masyarakat pedesaan lebih banyak populasinya dibanding masyarakat perkotaan. Selain itu, masyarakat kami adalah masyarakat yang sangat agamis.. Dan hal itulah yang sering dijadikan aji mumpung oleh oknum polisi di Sumenep terutama oleh POLISI LALU LINTAS!
Beberapa kejadian yang kerap terjadi di Sumenep dalam hal tilang:
- Kebanyakan orang yang ditilang adalah orang yang berpenampilan agamis (Bersarung, kopyah, dan berwajah ndeso) sering kali karena masalah yang sepele, mulai dari penutup cop kompa ban, klakson, plat nomor yang diganti, dan ban yang tipis. Saya sadar beberapa hal tadi memang salah menurut undang-undang, tapi mirisnya apakah pantas polisi langsung menyerobot dari samping dan kemudian mengambil kontak secara paksa? Apalagi, polisi tersebut tidak membawa surat tilang, dan menyuruh korban untuk mendatangi pos untuk mengambil surat tilangnya.. Satu hal lagi, kebanyakan sering membentak dan mencari kesalahan yang lain.
- Apakah Tilang seperti hal tersebut dibolehkan dalam kode etik profesi polisi? Apakah tindakan oknum polisi tersebut tidak diketahui oleh atasan yang berwenang atau memang sengaja ditutupi dan seolah tidak tahu-menahu?

Saya sangat berterimakasih kepada orang yang menanggapi peristiwa ini.. Demi kebaikan bersama.