Kondisi di mana tingkat kalsium darah di atas normal disebut hiperkalsemia. Hiperkalsemia ringan mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda khusus pada tubuh.

Sementara untuk kasus hiperkalsemia sedang hingga tingkat yang parah, tanda-tanda yang terlihat diantaranya adalah mual dan muntah, serta konstipasi.

Tanda lainnya adalah irama jantung yang tidak normal. Peningkatan kadar kalsium yang akut menyebabkan impuls elektrik menjadi abnormal.

Hiperkalsemia yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan batu ginjal. Kristal kalsium fosfat mengendap dalam ginjal yang berakibat pada kerusakan ginjal.

Tanda kelebihan kalsium pada tubuh lainnya adalah rasa haus berlebihan. Kondisi ini terjadi karena tubuh kehilangan cairan dalam jumlah besar akibat pembentukan urine meningkat.

Tanda-tanda lain seperti kulit kering dan bibir pecah-pecah juga dapat dilihat pada penderita hiperkalsemia, karena ketidakseimbangan antara asupan air dan yang dikeluarkan.

Kemudian, kelelahan dan otot lemah. Hal ini umum dialami oleh pasien hiperkalsemia. Kondisi ini terjadi karena penurunan rangsangan saraf dengan peningkatan ion kalsium.

Dalam kondisi terparah, hiperkalsemia dapat menyebabkan koma. Hiperkalsemia berat di atas 15-16 mg/dl dianggap sebagai darurat medis yang akan mengakibatkan koma.

tahukah Anda mengkonsumsi susu secara berlebihan ternyata memiliki risiko yang cukup mengkhawatirkan bagi kondisi tubuh Anda. Sebuah penelitian terbaru dari Swedia mengungkapkan, kelebihan kalsium bagi tubuh pun memiliki dampak yang kurang baik bagi tubuh.

Selama hampir 20 tahun, sebuah tim dari Universitas Uppsala, Swedia melacak penggunaan asupan kalsium harian dan hubungannya dengan kesehatan dengan melakukan survei pada 60.000 wanita paruh baya dan lanjut usia. Dari hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa mengkonsumsi lebih dari 1.400 miligram kalsium dalam sehari dapat menyebabkan 49 persen kemungkinan meninggal disebabkan penyakit jantung dan 40 persen meninggal akibat penyebab lainnya dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi jumlah kalsium yang lebih kecil.

Laman prevention.com menuliskan, temuan ini sangat mengkhawatirkan jika Anda termasuk mengkonsumsi susu melebihi rekomendasi dari National Institutes of Health atau sebuah agen federal yang menunjukkan bahwa wanita di atas usia 51 tahun cukup mengkonsumsi 1.200 mg kalsium setiap hari atau sekitar tiga gelas susu dalam sehari.

Menurut Karl Michaëlsson, MD, seorang profesor klinis ortopedi di Universitas Uppsala, ketika asupan kalsium yang tinggi membanjiri mineral, dapat memenuhi aliran darah.
“Terlalu banyak kalsium dalam darah tampaknya dapat meningkatkan kehadiran protein jenis tertentu yang disebut faktor pertumbuhan fibroblast 23, dimana penelitian sebelumnya telah dikaitkan dengan penyakit jantung.” Dr Michaëlsson menambahkan.

Dokter ahli geriarti dari RSCM-FKUI, Dr. dr. Nina Kemala Sari, SpPD, FINASIM mengatakan salah satu akibatnya adalah kerusakan ginjal. Kelebihan kalsium tidak akan diserap tubuh sebagai tabungan, tapi akan dikeluarkan melalui urin. “Inilah yang membuat kerja ginjal menjadi semakin berat," ujar Nina.

Seperti mineral lainnya, Nina menjelaskan bahwa kalsium yang akan dikeluarkan tubuh akan melalui proses penyaringan di dalam ginjal terlebih dahulu. Endapan kalsium yang tersaring di dalam ginjal itulah yang berisiko tinggi menyebabkan pembentukan batu ginjal. "Oleh sebab itu, kita harus bisa menakar jumlah kalsium yang dikonsumsi. Terlalu banyak suplemen kalsium dosis tinggi juga tidak baik untuk tubuh," ujar Nina

Segelas susu tinggi kalsium setiap hari, menurut Nina, normalnya bisa mencukupi kebutuhan kalsium sehari-hari. Selain itu Nina juga menyarankan, delapan gelas air putih setiap hari juga dapat membantu mencegah terjadinya batu ginjal.

Sementara Dr Michaëlsson merekomendasikan bahwa tujuan setiap orang untuk mengkonsumsi antara 600 dan 1.000 mg kalsium setiap hari. Itu cukup untuk melindungi tulang Anda, tanpa meningkatkan risiko kesehatan lainnya. (berbagai sumber/fida)