Merdeka.com - Warga Jakarta kini bisa berwisata keliling ibu kota dengan bus tingkat yang baru saja didatangkan Pemprov DKI. wisatawan tak perlu merogoh kocek untuk menikmati layanan bus tingkat. Penumpang bisa mengambil tiket yang telah disediakan di bandara dan hotel-hotel di Jakarta.
"Di sini nanti gratis. Jadi tiketnya akan disiapkan di bandara, di hotel-hotel, gratis tapi pakai tiket dan masyarakat umum juga bisa yang mau naik di bus tingkat wisata ini," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kamis (16/1).
Bus tingkat wisata tersebut akan beroperasi dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam. Saat ini, baru ada lima unit bis tingkat tetapi akan ditambah 20 unit tahun ini.
Bicara soal bus tingkat sebenarnya bukan barang baru bagi Jakarta. Sebelumnya, bus tingkat juga ada tetapi tidak digunakan kepentingan wisata melainkan transportasi umum sehari-hari di Jakarta.
Sebagian besar bus tingkat yang dioperasikan di Jakarta untuk transportasi umum didatangkan pada era Menhub Rusmin Nuryadin pada tahun 1984. Bus Volvo B55 itu panjangnya 11,8 meter dan bisa menampung 200 penumpang! Saat itu pemerintah memesan 180 unit dengan harga per unit Rp 80 juta. Bus tingkat ini memperkuat armada lama yang hanya berkapasitas 108 penumpang.
Bus tingkat terakhir di Jakarta adalah P 67 melayani rute Senen-Blok M yang dioperasikan oleh Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD). Selain P 67 Senen-Blok M generasi terakhir bus tingkat adalah P 70 Blok M-Kota.
Dua rute itu memang yang paling legendaris dilalui bus tingkat di Jakarta. Rute yang dipilih sengaja lebih banyak jalur lurus untuk memudahkan manuver bus ukuran jumbo itu. Banyak penumpang yang ingin naik di bagian atas bus jika niatnya jalan-jalan keliling Jakarta. Saat itu, pada masa liburan banyak anak-anak yang memilih duduk di bagian atas.
Selain dua rute legendaris itu, sebenarnya ada beberapa rute lain yang dilayani bus tingkat. Beberapa di antaranya adalah 20 Blok M - Kalideres dan 30A Harmoni-Pondok Kopi via Rawamangun dan Salemba. Adapula 55 Pulogadung-Pasar Baru lewat Jl Pemuda dan Jalan Pramuka. Beberapa rute ini tidak diteruskan karena minim penumpang hingga terakhir tinggal tersisa dua rute P 67 dan P 70.
Operasi bus legendaris P 67 dan P 70 juga akhirnya dihentikan karena kondisi armada yang sudah uzur. Pada tahun-tahun terakhir itu jalanan Jakarta juga sudah mulai macet sehingga menyulitkan manuver bus tingkat.
Pada masa terakhirnya, sekitar 1996 pernah terjadi kebakaran yang menghanguskan bus tingkat di sekitar Jl Sudirman. Beberapa sisa badan bus tingkat ada yang dijadikan bangunan distro di kawasan Blok M.
0
3.8K
Kutip
9
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.7KThread•82.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru